Aku tiduran di ranjang, Daddy juga. Aku nginep lagi, dan besok Sabtu sama Minggu, sesuai perjanjian awal, aku juga bakal disini. Jadi bakal empat hari aku di apartemen Daddy.
Ngomong-ngomong, Daddy daritadi beneran ga pegangin aku. I mean, in a sexual way. Daritadi tanganku cuma digandeng kalo Daddy ngajak makan, atau rambutku dielus pas cerita. Bahkan sebelum tidur pun, dia cuma ingetin aku buat lepas bra, engga kaya kemarin yang ngelepasin sendiri.
"Dad, main Truth or Truth yuk!" kataku.
Abis mau ngapain lagi ya kalo berdua malem-malem.
"Pake Dare dong biar seru. Lagian truth bisa bohong," kata Daddy.
"Aku jujur kok, janji!" kataku. "Ya, ya, ya?"
"Yaudah ayo mulai," kata Daddy.
Aku sama Daddy suit, dan yang pertama kalah Daddy.
Yes! Tanya ah pertanyaan yang di foodcourt tadi. "Kenapa pengen punya baby?"
"Baru sehari kamu udah gasuka jadi baby?"
"Bukan gitu!" kataku. "Kan Daddy ga jelasin alasannya kemarin. Biar aku tau 6 bulan ini harus ngapain."
Daddy mikir-mikir. Dahi sama bibirnya mengerut. "Sebenernya ga ada alasan khusus."
Aku liatin Daddy, masih nunggu jawabannya.
"I want someone cute in my life," katanya.
"Ini ToT bukan gombal!" kataku.
Aku lanjut. Yang kedua aku kalah. Huh Daddy mulai bisa nebak aku mau ngeluarin apa.
"Kamu gampang malu, kenapa kamu nerima kontrak ini, padahal mungkin aja aku buka baju kamu sekarang juga?"
Sebenernya karena mau menghindar dari mantan pacarku... tapi selain itu... "Daddy bilang engga bakal maksa kalo aku ga mau," kataku. "Dah yah, Daddy udah buktiin dari kemarin. Aku yakin nanti Daddy juga ga akan ngusel, walaupun tadi pagi Daddy godain aku."
Daddy ketawa. "Emang engga."
Tuhkan! Huh sukanya teasing!
"Tapi Daddy serius loh waktu bilang, 'why hold it back while we can both have fun'."
"I won't, someday," kataku pelan, lebih ke diri sendiri. Daddy naikin sebelah alisnya. IH DADDY DENGER :( yaudah aku pura-pura ga liat aja.
Aku lanjut. Yang ketiga aku kalah lagi. Main kaya gini harus pake strategi ya!?
"Kenapa sih malu banget kalo terangsang?" tanya Daddy to the point.
Aduh ini truth ya...
"Insecure."
"Kenapa?" tanya Daddy.
Aku pengen bilang 'aku ga terima pertanyaan beranak'... eh ini kan truth, mending bilang sekalian gak sih?
"AkugampangkeluarDad," kataku nahan malu.
Dahi Daddy mengerut lagi. "Itu bikin insecure?"
Aku ngangguk. "S-selain itu, badanku kan rata."
"Hubungannya?"
"N-nanti Daddy ga suka," aku nutup sebagian wajahku pake selimut. "Y-ya pokoknya... aku ga jago, t-tapi aku mau belajar kok. Ntar kalo aku udah belajar aku bakal lebih pede."
Daddy malah ketawa. Ih aku ngumpulin beraninya sampe gemeter buat ngomong gini, Dad!
"Denger ya, aku ga nyari yang curvy atau pengalaman, aku nyari kamu."
Daddy ngomongnya santai banget, kaya ngomong hari ini makan apa. Nah aku deg-degan parah.
"Daddy! Dibilang ini ToT bukan gombal!" kataku. "Yaudah lah ToT-nya udahan!"
"Yah, ngambek kan."
It's only been 24 hours! :(
T-tapi aku ga bisa bohong kata-kata Daddy bikin aku sedikit lebih pede. Daddy engga cari cewek yang jago, engga yang seksi juga, yang berarti mungkin aku ga bakal buruk-buruk banget.
"Daddy cerita dong soal kuliahnya," aku ngalihin topik.
"Kuliah Daddy? Engga asik, mahasiswa tingkat akhir penelitian sama ke perpus terus. Kamu cerita dong ngapain aja. Masih baru kan banyak kegiatan."
"Aku... ya... lagi bikin karya kecil-kecil gitu sih, Dad. Bikin dialog, cerpen, wawancara... oh iya minggu kemarin aku bikin film pendek," kataku.
"Sastra Inggris kan kamu?"
"Iya, Dad."
"Filmnya soal apa?"
"Christmas Carol-nya Charles Dicken itu loh. Tau kan?"
"Cerita Paman Gober ketemu hantu kan? Kamu jadi siapa?"
"Aku si Hantu Masa Depan."
"Yah Hantu Masa Depan kan tua."
"Mungkin scriptwriternya lagi sebel sama aku."
"Ya mungkin, Daddy juga suka sebel kamu cute," kata Daddy.
"Aku juga suka sebel Daddy bikin aku malu."
Daddy senyum. Dia sibak rambut di leherku. "Tidur ya Baby, daritadi cerita mulu emang ga capek?"
Aku geleng. "Daddy capek ya dengerin aku?"
"Engga baby, ini udah jam 12."
Aku senyum. "Oh iya, yaudah tidur gih, Dad," kataku. "Anggep yang barusan ini bedtime story."
Aku benerin selimutnya. Wajahnya keliatan damai gitu, polos-polos kaya anak SD. Diem-diem aku pengen ngelingkarin tangan ke pinggangnya, tapi aku belom seberani itu.
T-tapi aku pengen lakuin sesuatu buat Daddy :(
Aku deketin wajahku ke wajah Daddy. Aku raih sisi wajahnya, terus aku cium dahi Daddy.
Why is it feel like a blessing seeing him wake up until he's asleep?
"Good night, Daddy-ku," kataku pelan. Aku tatap matanya dalem-dalem. Bahkan walaupun cahayanya remang-remang gini, Daddy tetep keliatan ganteng.
"Sleep well, Baby-ku," kata Daddy, dimple-nya keliatan.
He's so cute.
Dream about me, please?
❤❤❤❤
A/N. Hi thanks for reading my work this far! Jangan lupa vomment ya.
![](https://img.wattpad.com/cover/184085228-288-k235374.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Baby♡ || Jaehyun
ФанфикRyu Hana, mahasiswa baru yang agak naif, berusaha menghindari mantan pacarnya yang abusive. Jung Jaehyun, mahasiswa tingkat akhir, menawarinya untuk menjadi sugar baby. "No little space, I hate that." ㅡ Jung Jaehyun "Makanya Daddy jangan baca buku t...