"Kenapa harus kita?"
.
.
.Sinar yang terhalang dedaunan pohon, angin yang berhembus pelan, cuaca yang hangat, sungguh situasi yang cocok untuk pergi berlayar ke dalam mimpi. Dan itulah yang sedang dilakukan sesosok werewolf, Jungkook namanya.
Dia hanya menutup matanya sambil menikmati suasana tenang tanpa membiarkan dirinya terlelap.
Telinganya mendengar suara langkah kaki, sontak saja dia langsung memasang posisi siaga dan mulai mengintai. Karena dia seorang werewolf yang rentan dibunuh oleh warga, dia harus bersikap waspada.
Terlihat warna merah melambai, lembut, dan Jungkook terpana.
Sosok mungil berpipi tembem, dengan tudung merah yang dia kenakan, bibir plum, kulit putih dengan rambut pendek sebahu.
"Lucu." gumam Jungkook tanpa sadar, dia terus bersembunyi dibalik pohon, membiarkan si gadis tudung merah itu lewat
Si tudung merah, Eunha, merasa ada yang mengawasinya, dia pun mempercepat langkahnya, ingin segera pergi dari tempat itu. Merasa sesuatu yang mengerikan akan muncul jika ia berlama lama disana.
Jungkook menyentuh pelan dadanya, jantungnya berdetak cepat. Dia sadar satu hal..
Dia baru saja terjebak dalam pesona si tudung merah
.
'Pertemuan kami memang berakhir, tapi skenarionya terus berlanjut'
."Hari ini dia lewat lagi tidak ya?" Jungkook terus tersenyum, dia sadar kalau si tudung merah selalu lewat jalan ini. Itu artinya dia bisa selalu memperhatikannya
"Ah, lebih baik jika aku membuat mahkota bunga lalu menaruhnya di depan pohon ini, siapa tau dia mengambilnya."
Jungkook segera mengambil bunga yang ditemukannya di dekat situ lalu merangkainya menjadi mahkota.
Suara langkah kaki, Jungkook sontak bersembunyi dibalik pohon sembari berharap kalau si tudung merah mengambil mahkota bunga pemberiannya.
Si tudung merah, Eunha berhenti sebentar melihat mahkota bunga itu, dia sebenarnya sadar kalau ada werewolf yang senantiasa memperhatikannya selama seminggu terakhir ini.
Hati Eunha tersentuh, tapi dia sadar..
Kalau si tudung merah dan serigala selalu punya akhir yang sama
Eunha mengambil mahkota bunga itu dan memakainya, lalu pergi sambil pura pura tak sadar.
'Aku ingin bertemu denganmu, aku ingin menyentuhmu, aku ingin berbicara denganmu, tapi dirimu yang rapuh dan diriku yang licik, jika kita bertemu itulah akhir segalanya'
Tapi takdir tak bisa berubah, mereka berdua sadar akan itu.
'Ah, kenapa kau dan aku itu serigala dan si tudung merah?'
.
'Pandangan kita tak bisa bertemu, suara kita pun tak sampai, hanya ada desahan nafas yang terus menumpuk sia sia'
.Entah sejak kapan mereka dekat. Mereka hanya saling duduk membelakangi, Eunha di sisi pohon depan dan Jungkook di sisi pohon lainnya. Hanya dengan itu, tapi mampu membuat jantung keduanya berdebar kencang.
Walau tak bisa bertemu, tak bisa saling menyentuh, tak bisa saling berbicara, semua itu tak apa. Hanya berada di sana, itu sudah cukup bagi mereka
'Jika orang bilang ini adalah cinta, tanpa kata kata pun tak apa'
Eunha dan Jungkook terus berpikir, lagi dan lagi. Sampai kepala mereka mau pecah rasanya.
Tapi akhir kisahnya tak kunjung berubah
.
.
.Jungkook menunggu Eunha. Tersenyum bak orang gila, tak sabar bertemu orang yang dicinta. Bahkan saking senangnya, dia tidak sadar kalau dirinya sudah dikepung oleh warga yang menatapnya lapar.
Jungkook tersadar, tapi semua itu sudah terlambat. Senyumnya memudar, sadar kalau sebentar lagi dia tak akan bisa bertemu dengan Eunha selamanya
'Aku sangat ingin bertemu denganmu, sangat ingin menyentuhmu, sangat ingin berbicara denganmu, sungguh. Tapi berapa kali pun aku memohon pada Tuhan, kita berdua tetaplah serigala dan si tudung merah'
.
.
.Eunha berlari kencang menuju tempat mereka biasa bertemu, firasatnya mengatakan kalau terjadi hal buruk pada Serigala-nya, tiap langkah kakinya diiringi tangisan yang keluar dari pelupuk matanya, dia bahkan tidak tau mengapa dia menangis. Dia berdoa dalam hati, semoga dia masih bisa bertemu dengannya.
.
.
.Bola matanya membulat, air mata tak kunjung berhenti keluar dari matanya. Nafasnya tercekat, senantiasa memohon agar ini cuma mimpi.
Disana, dia melihat Jungkook, terbaring dengan darah yang memenuhi seluruh tubuhnya. Firasatnya benar, dia ingin menyangkalnya, tapi fakta bahwa Jungkook sudah diambang kematian sekarang menamparnya kembali ke realita.
Eunha melangkahkan kakinya lemas kearah Jungkook terbaring. Dia jatuh terduduk tepat disamping Jungkook. dia menangis lagi, kali ini lebih kencang.
Jungkook benci dirinya sendiri, dia tak bisa menghibur Eunha yang menangis, tangannya yang ingin menyentuh Eunha pun gemetar.
"Aku mencintaimu, ingin memelukmu, tapi aku tak bisa." lirih Jungkook, pandangannya sudah memudar, tapi dia masih bisa bertahan.
Eunha terdiam mendengar perkataan Jungkook, tapi dengan air mata yang masih setia mengalir deras.
Jungkook tertawa pelan dengan nafas yang sudah hampir habis, "Seberapa keras apa pun aku berusaha, sebanyak apa pun aku berharap, cakar dan taringku tak akan pernah hilang."
"Hei, kalau boleh tau siapa namamu?" tanya Jungkook dengan kesadaran yang sudah menipis.
Tangisan Eunha semakin keras, dadanya sesak, kenapa takdir begitu kejam pikirnya. Kenapa kami berdua harus menjadi serigala dan si tudung merah tanyanya pada tuhan.
Eunha menjawab pertanyaan Jungkook, walau sesak didadanya masih belum hilang, "Eunha."
"Ahaha, nama yang cantik." bersamaan dengan itu, Jungkook menutup matanya, nafasnya sudah terhenti, dia sudah pergi.
Eunha tertawa pelan disela tangisannya tapi itu cuma topeng untuk menutupi kesedihannya yang mendalam, "Curang, kau bahkan belum memberitau siapa namamu, kau juga tidak membiarkanku berkata kalau aku juga mencintaimu."
Langit turut menangis, menyesal tidak bisa berbuat apa apa untuk menyelamatkan takdir keduanya. Tapi setidaknya dia bisa menyamarkan tangis si tudung merah yang kian deras.
.
.
."Aku berharap bisa bertemu denganmu dan mencintaimu lagi, tapi bukan sebagai serigala dan si tudung merah"
End
Gaje? Pasti
Ceritanya juga bukan dari saya, cuma ubah castnya jadi Eunkook, sisanya nggak diubahKenapa pilih eunkook? Ya karena gitu deh, demi menyenangkan hati teman wkwk
Kalau suka vote, kalau ga suka tinggalin aja :)
Bye~
13.05
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate • Eunha x Jungkook
Fiksi Penggemar"Kau dan aku memang saling mencintai, tapi sebesar apapun rasa cinta itu, semua akan berakhir sama" . . . 'Salah satu diantara kita akan mati' Oneshoot! Red ridding hood x werewolf au