"ASTAGA!"aku langsung terbangun saat melihat jam menujukkan pukul setengah enam. Aku baru tertidur pukul tiga dini hari karena mama tiba-tiba demam tinggi.
Aku buru-buru berjalan menuju dapur dan mempersiapkan sarapan untukku dan untuk mama. setelah membuat sarapan akupun berjalan menuju kamar mama.
"selamat pagi,Ma"sapaku pada wanita paruh baya yang sedang terlentang dikasur tipis yang jauh dari kata empuk.
Mama berusaha ingin menghadap kearahku dan tersenyum.Tapi badannya begitu kaku untuk digerakkan.
"Ma,Adel udah bikinin sarapan,sarapan yuk?"Ajakku pada mama dan berusaha membangunkannya dengan mengangkatnya kekursi Roda. Akupun mendorong kursi roda mama menuju meja makan.
"Aku amblin ya,Ma"Aku mengambil nasi goreng dan telur dadar sebagai lauknya. Aku menyuapi mama dengan penuh kasih sayang,seperti apa yang mama lakukan waktu aku kecil,walaupun banyak makanan yang terjatuh di karenakan mulut mama yang miring. Aku selalu tersenyum,agar mama tahu kalau aku kuat dan aku bisa menjalani semua ini,seperti Dandelion yang kuat hidup dihamparan Ilalang.
Rasanya aku rindu dengan tawa mama,rindu belaian kasih sayang mama,rindu masakan mama,rindu omelan mama,semua tentang mama aku rindukan dan aku rindu bermain dengan mama dihamparan bunga dandelion.
Setelah mengurus mama,Aku berpamitan kepada mama "Ma,Adel Berangkat kesekolah dulu yah
,Nanti ada mbak nana nemenin mama disini"Aku mencium tangan mama dan berangkat kesekolah. Mbak nana adalah tetanggaku,dia sangat baik,dia rela menggantikan aku mengurus mama selama aku tidak berada dirumah. Mbak nana sudah kuanggap seperti kakakku.*****
Aku berlari-lari di trotoar karena angkot yang ingin kutumpangi kesekolah semuanya sudah penuh ,jam menunjukkan pukul delapan ,sudah dipastikan gerbang sekolah sudah tertutup.
"Pak!"Aku mamanggil pak ujang,satpam sekolahku
"Tumben neng telat?"tanya pak ujang saat beliau sudah berada didepanku.
"Aku tadi terlambat bangun pak"Aku memang biasanya bangun pada pukul setengah empat untuk mempersiapkan makanan,mengurus rumah,dan mengurus mama.
"kok bisa,Neng?"tanya pak ujang
"begadang pak"jawabku
"Baiklah neng,Bapak kasih kesempatan masuk,karena ini juga baru pertama kalinya neng terlambat"ujar pak ujang sambil membukakan pagar.
Akupun tersenyum"Makasih ya pak"
"Sama-sama neng"ujar pak ujang dengan membalas senyumanku.
Setelah dibukakan pintu pagar,Aku langsung berlari menuju kelasku.
tok...tok...
Aku mengetuk pintu kelasku takut-takut.
"Masuk"sahutan dari dalam kelas,membuatku gematar memutar kenop pintu.
"Adel,kenapa kamu terlambat?"Tanya bu emy guru fisika yang terkenal killer,Bu emy tidak suka ada murid yang tidak mengikuti pelajarannya dan ia guru yang tidak mau menerima alasan.
"sa...saya te...telat ba...bangun bu"cicitku takut dengan kepala yang terus menunduk.
"Yaiyalah telat bangun,lawong keenakan tidur sama om-om sihh"sahut salah satu siswi kelasku,windy,Anak donatur terbesar disekolahku.
"Iyakali bu,iyakan teman-teman"ujar siska teman windy menimpali.
"IYA!"
sorakan mereka semakin membuatku menunduk.mereka semakin menjadi-jadi membullyku saat mereka tahu aku bekerja di salah satu club malam yang ada dijakarta.
"SUDAH DIAM"teriakan bu emy menghentikan sorakan mereka.
"Dan kamu"bu emy menujukku dengan wajah yang memerah menahan amarah"nanti temui ibu diruangan"sambungnya
"I...iya bu"
"ok sekarang,kamu boleh duduk"
"Makasih bu"
Aku berjalan menunduk menuju kursiku,kursi yang paling belakang dan yang paling pojok.teman duduk?tidak ada yang mau menjadi teman dudukku,mereka semua jijik melihatku seakan aku adalah bangkai yang paling menjijikkan.
*****
tok...tok...
Aku mengetuk pintu ruangan bu emy.
"Masuk"setelah mendapat jawaban dari dalam ruangan bu emy,Aku memutar kenop pintu.
"Selamat siang,Bu"sapaku saat memasuki ruangan bu emy.
"siang"jawab bu emy"silahkan duduk"Aku mengangguk dan menarik salah satu kursi di hadapan bu emy.
"khem..."deheman bu emy membuatku semakin takut.
"Adel,kenapa kamu terlambat?"tanya bu emy
"A...Aku ba...bangun ke...kesiangan bu"jawabku tergagap
"kenapa kamu bangun kesiangan?"
"Aku menonton film favoritku,Bu sampai aku lupa waktu"Jawabku bohong.menonton?tidak ada waktu untukku bersenang-senang.
"Baiklah karena kamu anaknya tidak pernah macam-macam,kali ini ibu memaafkanmu.Tapi tidak untuk kedua kalinya"Aku menghela nafas lega dan mengangguk mengiyakan perkataan bu emy.
"Makasih,Bu"ucapku tersenyum
Syukurlah bu emy tidak menanyakan apa-apa yang dibicarakan teman-temanku dikelas.
"Baiklah,Kamu boleh keluar"Aku mengangguk dan menyalimi tangan bu emy.
*****
Alhamdulillah selesai juga ini part
Gimana-gimana?udah dapat feelnya atau belum?
Aku minta kalian simpan cerita ini diperpus kalian ya...
vote dan koment yah...
sampai jumpa di part selanjutnya readers setiaku...
Author sayang kalian...
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion
Teen FictionSeperti Namaku, Dandeliona Adeliana Dandelion Entah mengapa Aku sangat menyukai bunga ini Bahkan,aku ingin hidup seperti Dandelion. Dandelion bunga yang kelihatan rapuh namun begitu kuat,begitu berani,berani menentang angin terbang begitu tinggi,men...