12. 5%

24 9 1
                                    

"Selanjutnya kita mau ngapain lagi?" Kataku pada kak Hyunsik

"Ke sungai Han mau gak?" Tawarnya

"Boleh" Jawabku

"Yodah. Yuk masuk" Kata kak Hyunsik

Selama perjalanan suasana hening menyelimuti kami. Tidak ada yang berani bicara. Namun aku membuka suaraku terlebih dahulu

"Kak"

"Ya?"

"Boleh jujur gak?"

"Boleh"

"Tapi kakak jangan marah ya?"

"Nggak kok. Nggak akan marah sama kamu"

"S..s..s..sebenernya,aku sudah dijodohkan sama eomma dan appa,tapi aku sudah terlanjur nyaman sama kakak. Aku harus gimana kak?" Kataku gagap

"Eoh. Turuti saja apa kata ibumu. Aku nggak akan kenapa kenapa kok. Lagi pula kita kan cuma sahabatan. Daripada lamu jadi anak durhaka,mending turutin aja ibumu." Katanya pasrah

Aku merasa bersalah karena udah gantungin Kak Hyunsik. Aku gak tega buat ngomongin itu. Kasihan. Aku merasa kasihan sama dia. Dia udah baiik banget sama aku. Tapi disisi lain aku hanya menggantungkan rasanya. Mungkin perjodohan itu tepat. Aku akan meninggalkan Hyunsik.

Setelah lama dalam perjalanan. Sampai lah ke Sungai Han.

"Aku merasa hancur sekarang. Dunia ku hancur. Mengapa harus ada perjodohan? Mengapa? Ku pikir dia sudah mulai menyukaiku. Tapi nihil. Itu semua nihil" Batin Hyunsik dalam hati

Aku menikmati hembusan angin sepoi sepoi di Sungai Han. Yang membuat ku teringat pada kakakku. Lee Ha Yi. Dia adalah kakakku. Dia merantau ke Jepang saat aku umur 10 tahun. Dia sangat baik dan peduli dengan ku. Kakak Tertuaku. Dia selalu mengajakku ke tempat ini ketika aku bersedih. Aku teringat. Dulu dia sering membelikan ku es krim rasa Vanila untukku dan Strawberry untuknya. Kita makan bersama. Kita bercanda ria bersama. Tapi semua itu hilang karena waktu. Dia pergi ke Jepang untuk hidup sendiri. Aku sangat merindukannya.

"Eonnie,Neoreul Geuriwohada" Kataku lirih.

"Geuriwohadani?" Sambungku

"Apa?. Eonnie mu sedang dirumah kan? mengapa kau merindukannya?" Kata Hyunsik

"Tidak,dulu aku pernah punya kakak bernama Lee Ha Yi. Saat aku berumur 10 tahun,kakakku meninggalkanku ke Jepang dan aku hidup bersama 3 kakakku. Tidak dengan eomma ku. Ku ingat dia sering mengajakku ke tempat ini saat aku bersedih. Lalu membelikanku Es Krim Vanila dan Strawberry untuknya." Kataku sambil menahan tangis

"Tangis kan saja itu semua jika membuatmu lega. Aku yakin suatu hari nanti kamu pasti akan bisa bertemu dengan kakakmu." Kata nya.

Aku tidak akan mengeluarkan air mata ku dihadapannya sekarang.

Diarrrr⚡

Petir menyambar. Dan turunlah hujan. Disaat itu lag aku mulai menangis. Dan mengeluarkan semua air mataku yang telah ku pendam sedari tadi.

"Yuna ayo kita pergi ini sudah hujan" Kata Hyunsik sambil menarik tanganku tapi aku tidak meresponsnya.
Ketika dia mengambil payung di mobilnya,kepalaku terasa berat. Pusing sekali. Dan aku memutuskan untuk bersandar di bangku yang ada dibelakang ku. Sedari tadi aku memang berdiri.

"Ayo kita pulang,sudah hujan. Nanti kau sakit" Katanya membujukku

Sampai akhirnya kepalaku tergeletak ke bangku kosong yang ada disamping tempat aku duduk
Hyunsik pun membawa ku ke rumah ku.

"Kenapa ini adek gue?" -Kak Changsub

"Ga perlu emosi sekarang bang" Kak Chae

"Panas banget" -Kak Huta

"Kita langsung bawa ke rumah sakit aja ya!" Kak Chae.

Setelah lama aku dirumah sakit keluar lah dokter yang memeriksaku tadi

"Keluarga adik Lee Yuna?" Kata dokter bername tag Kang MiNa

"Ya betul" -Kak Huta

"Beliau menderita penyakit Anemia. Kesempatan untuk sembuh hanyalah 5%. Apa anda menyetujui jika adik Lee Yuna ditambahkan donor darah? Tetapi oleh seseorang yang segolongan oleh nya." Kata dokter MiNa

"Ya dok,lakukan apa saja untuk kesembuhan adik saya" -Kak Huta

"Baiklah" Kata dokter MiNa




































































Udah Ketebak Endingnya
Bye!
Maaf kalo ada typo!
Maaf kalo ngebosenin
Maaf kalo kurang seru
Jan lupa Votement
Bye!

Sweetest Namja [Im Hyunsik]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang