#2

20 4 0
                                    

Hujan

Kamu seperti angin saat badai,
Namun,
Kamu juga hujan saat kemarau,
Kamu ciptakan pelangi dan mendung disaat yang sama,
Haruskah aku membencimu atau mencintaimu?

Kamu memperkenalkanku pada indahnya cinta,
Lalu kau membuatku sadar akan perihnya ditinggalkan,
Kamu bagai cahaya senja yang indah,
Namun keindahan yang kau berikan sangat singkat,

Haruskah aku membenci takdir?
Atau membenci diriku karena terlalu mencintaimu?

Aku pikir kamu seperti air yang memberi kehidupan,
Namun kamu hanya goresan luka yang perlahan membunuhku,
Aku kira kamu seindah mawar,
Namun kamu hanya mawar berduri tajam

Jangan pernah datang, jika hanya mengucapkan selamat tinggal,
Aku membencimu,
Namun...
Perasaan ini lebih besar dari benciku,

Bisakah aku melepas payung ini,
Aku ingin lepaskan semuanya,
Membiarkan hujan ini membasahi tubuhku,
Merasakan pelukan dingin dari angin yang menerpaku,

Tak ada bisikan rindu,
Hanya ada keheningan dan monokrom,

Kau hanya tau pelangi palsu itu,
Namun tak mampu melihat hujan dibaliknya,

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang