Ready for it?
Let's go! And enjoy read
"Lix! Balikin gak!" pinta seorang gadis berambut hitam agak kecoklatan kepada seorang blasteran Australia-Korea.
Lelaki itu hanya tertawa sembari membawa novel Komet Minor milik gadis itu. "Ambil sendiri!" ujarnya sembari melewati para siswa yang berada di koridor.
"Lee Felix! Laknat kau emang!"
Min (y/n). Nama gadis yang mengejar lelaki blasteran bernama Lee Felix. Semenjak lelaki itu datang ke dalam kehidupannya untuk pertama kali, (y/n) selalu mengutuk sesuatu yang dilakukannya. Kegiatannya yang tak jemu untuk menggoda (y/n) semakin menjadi akhir-akhir ini.
Sampailah Felix di depan pintu ruangan kakak kelas mereka, tempat dimana seseorang yang pernah menjadi tambatan hati (y/n) berada. (Y/n) masih merasa canggung ketika harus berhadapan dengan kakak kelas yang pernah disukainya.
"Kak Minho! Katanya (y/n) mau ngomong!" pekik Felix kepada kakak kelas yang pernah (y/n) sukai. Ia mengangkat buku milik (y/n) dan melempar buku itu tepat di depan kaki Minho. Rasanya (y/n) ingin melempar Felix dengan tiang bendera sekolah agar tidak mengulangi kejahilannya.
Minho muncul perlahan dari daun pintu, menghalangi jalan di tengah koridor dan menghalangi Felix yang berada di belakangnya seorang diri selagi mengamati gerak-gerik yang dimunculkan oleh (y/n).
(Y/n) hanya bisa terdiam membeku di depan Minho, seseorang yang pernah mengisi hati (y/n) selama setahun. Dirinya harus mengontrol amarahnya dan menahan rasa-rasa yang hendak muncul yang menjadikannya gagal move on.
"Ini buku kamu, Dek?" tanya Minho sembari menyodorkan buku dengan kover berwarna pink fanta. (Y/n) pun lantas mengambil bukunya dan mengangguk singkat.
"Katanya Felix, kamu mau ngomong sama Kakak. Ngomongin apa?" Minho bertanya dengan nada yang sangat halus. Mampus, jadi mando malah ganteng, batin (y/n). Ia melihat Felix yang tengah menarikan tarian kebangsaannya sembari menertawakan dirinya.
"Eh, enggak Kak. Felix suka iseng aja, aku duluan ya, Kak." (y/n) pun tersenyum kepada Minho dan kembali berlari mengejar Felix dengan melemparkan sumpah serapah untuk lelaki itu.
"Ingin kugorok lehermu itu di toilet sekolah!" pekik (y/n) yang berhasil menjadikan dirinya sebagai pusat perhatian.
Felix dan (y/n) berlarian dari lantai 2 sekolah mereka sampai lantai 5 dan turun lagi menuju lantai 1. Felix bersembunyi dibalik tiang pondasi sekolah yang berada di dekat kantin. Sembari menunggu, Felix memesan batagor untuk mengisi perutnya setelah berlarian.
💐
"Sinting lo, percuma lo pura-pura jadi murid biasa. Rambut lo bukan rambut peranakan Asia." (y/n) menjambak rambut Felix sedikit hingga tersedak lemon tea yang tengah diminumnya.
"Lo gak bisa jadi cewek alus dikit?" tanya Felix setelah terbatuk karena tersedak.
"Gak. Gua emang gini dari lahir," jawab (y/n).
KAMU SEDANG MEMBACA
Stray Kids Imagine
FanfictionBerisi Imagine random dari STRAY KIDS Cerita ini asli berasal dari otak saya, bukan tiruan orang Ramadhan Version Start: 20190506 End : - 🚫🚫🚫Plagiat dilarang hidup!🚫🚫🚫 Open request Want request? On my wattpad chat