Under the Rain-[Bangchan]

268 29 4
                                    

































Bgm: On Rainy Days-Beast
































Kuylah!










































   "Chan, ikhlasin aja," ujar Woojin kepada sahabatnya.

   "Gak, Jin. Dia masih punya kemungkinan hidup walau cuma dua persen." Bangchan hanya bisa menangkis ucapan sahabatnya tentang seorang gadis yang tengah terbaring di ranjang ICU rumah sakit.

   "Kak, gua ikhlasin adek gua satu-satunya kalo emang dia pergi." Minho mengelus pelan rambut gadis itu. Changbin hanya bisa diam membeku, menahan tangis dari apa yang dilihatnya. Felix membantu menenangkan Bangchan yang tengah menangis melihat keadaan pelabuhan hatinya terbaring lemah di ranjangnya.

   Flashback

     "Kak Chan gak neduh dulu?" tanya seorang gadis bernama Lee (y/n) kepada Bangchan, kekasihnya.

   "Kak," panggil (y/n). Bangchan tidak menggubris panggilan (y/n) sama sekali. Pandangannya mengarah menuju hujan yang semakin lebat.

   "Kak Chan," ulang (y/n). Kembali tidak ada jawaban dari Bangchan.

   "Mr. Chris Bang." (y/n) menepuk pundak Bangchan. Lelaki itu tersentak dari lamunannya di tengah derasnya air yang turun dari langit.

   Bangchan tersenyum melihat gadisnya yang terpaut empat tahun darinya. "Kenapa?" tanya Bangchan dengan mengacak rambut (y/n).

   "Kakak gak mau neduh dulu? Hujannya kayaknya masih lama berhentinya," tawar (y/n).

   Bangchan terdiam sejenak dan melihat cahaya dari cafe di seberang jalan. "Mau kesana?" Bangchan merangkul pundak gadisnya yang hanya setinggi dadanya.

   "Nggak ngerepotin kakak 'kan?"

   "Nggak kok, daripada kehujanan. Bisa-bisa kakak disleding Minho," canda Bangchan. Ia segera mengajak (y/n) menyebrang jalan dan masuk kedalam cafe. (Y/n) mengejar tempat duduk dengan pemandangan yang bagus selagi menunggu Bangchan mengantri

   (Y/n) duduk di sebuah kursi dekat jendela, agar dirinya bisa melihat pemandangan hujan dengan puas. "Disini aja kak, suasananya bagus," ajak (y/n).

   Bangchan yang tengah mengantri membalikkan tubuhnya dan memberikan isyarat membulatkan telunjuk dan jempolnya. Dibalas dengan acungan jempol dan senyunan dari (y/n).

   Bangchan segera menuju tempat duduknya dan meletakkan kepalanya di pundak (y/n). "Kalo kamu gak ada, kakak bisa apa?" tanya Bangchan kepada gadisnya.

   "Ketemu cewek lain yang lebih perfect dari aku," jawab (y/n).

   "Nggak, kakak belum pernah bener-bener secinta ini sama orang kecuali sama kamu. Ibaratnya itu kayak suara yang gak bisa merambat kalo gak ada udara."

   "Kakak bucin ih." (y/n) tertawa pelan melihat tingkah Bangchan yang mulai kekanak-kanakan ketika bersamanya.

   "Kakak gak bohong. Bilang aja kamu udara, kakak suara. Kalo kamu gak ada, kakak juga gak ada."

   Wajah (y/n) mulai memerah mendengar ucapan lelaki yang meletakkan kepalanya di pundaknya. (Y/n) berusaha memalingkan wajahnya agar tak terlihat oleh Bangchan. Dengan segera, Bangchan menarik wajah (y/n) yang tengah bersemu.

Stray Kids ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang