Up lagi...
VOTE Dulu ya...
Happy reading...
SMA HANLIM
Hari hari seorang Son Wendy kembali berjalan seperti biasa. Ya, seperti biasa yaitu dikucilkan, dibully, dimarahi guru karena telat membayar uang sekolah atau uang praktek, belajar dengan Kyungsoo, bekerja part time sepulang sekolah lalu diakhiri dengan dirinya yang selalu dimarahi eommanya dengan berbagai macam alasan. Tapi betapa bersyukurnya dia memiliki sahabat sebaik Do Kyungsoo. Namja itu selalu melindunginya dan ada untuk mendengarkannya. Dia sangat senang Kyungsoo bisa menghiburnya setidaknya bisa mengurangi rasa sakitnya karena dibenci eommanya sendiri.
"Hei lihat? Itu si Wendy kan? Dia lumayan juga ya?", bisik Kai kepada temannya Taemin. Kedua namja itu menyeringai nakal melihat kearah Wendy yang sedang dihukum mengepel rooftop karena terlamat seminggu membayar uang sekolah.
"Gimana kalau kita mainkan?", bisik Taemin dan Kai langsung mengangguk semangat. Kedua namja itu sudah terkenal di sekolah itu dengan tingkah laku brengseknya. Memang, wajah mereka tampan, tapi tingkahnya tak jauh beda dengan seorang bajingan. Kai dan Taemin pun mengunci Rooftop dan asal tahu saja, kedua namja itu tengah bolos jam pelajaran.
"Hai manis~", panggil Kai sambil bersiul kearah Wendy. Yeoja itu membelalak terkejut karena kedua namja itu sudah mengepungnya.
"A-ada apa sunbae kesini?", tanyanya pelan dibalas seringaian nakal oleh keduanya. Kai dan Taemin saling menatap lalu merencanakan hal hal bejat pada tubuh Wendy.
"Wanna play a game baby?", tanya Taemin sambil mencolek dagu Wendy. Yeoja itu terkejut dan langsung menepis kasar tangan Taemin. Melihat penolakan itu, Taemin geram dan menampar kasar pipi putih mulus Wendy.
'PLAK!'
"Arrgghh!", rintih Wendy kesakitan karena namja itu menamparnya sampai dia terjatuh. Kai menjauhkan tongkat pel itu dan menendang ember itu kesembarang arah. Demi apapun, Wendy merasa sangat ketakutan saat ini.Wendy mencoba berdiri tapi Taemin menahan kakinya dan dengan kasar, Kai merobek seragam Wendy.
"HAHAHA! Mau kemana kau kucing kecil?", ejek Kai sambil mulai meremas kasar dada yeoja malang itu. Sedangkan Taemin dengan kasarnya menarik roknya dan membuka lebar paha yeoja itu.
"Tidak!!! Hentikan hiksss...!", tangis Wendy. Dia merasa sangat kotor dan harga dirinya terinjak injak saat ini juga. Dia hanya bisa berserah kepada Tuhan, berharap Tuhan masih mengingatnya.
'Tolong aku!', batinnya sendu.
'BRAK!!'
"Wendy!!", sebuah suara yang dikenalnya mendekat. Sontak, atensi Kai dan Taemin teralihkan karena melihat namja itu dengan berani melayangkan tinju kepada mereka berdua. Karena merasa sangat shock, kepala Wendy pening dan lama kelamaan, kesadarannya menipis. Tapi sebelum pingsan, dia sempat mendengar namja itu berkata, "Jangan pernah sakiti Wendy!"
'Gomawo Kyungsoo sunbae", batinnya sebelum kesadarannya hilang. Kyungsoo masih dengan berani melawan Kai dan Taemin meskipun bobot tubuhnya tak seberapa dibanding mereka.
'BUGH! BRUGHH!!BUAGHH!'
"Hahahahaha! Dasar pendek! Berani beraninya lawan kita!", remeh Kai lalu meludahi Kyungsoo yang sudah meringkuk berusaha bangkit.
"Kau mau lihat kami menyentuhnya? Ini lebih baik karena dia sudah tak sadar HAHAHA!", Taemin tertawa iblis.
'BUGH!'
"Makan itu brengsek!", sebuah suara husky mengalihkan perhatian Kyungsoo tatkala tahu sosok itu langsung meninju Taemin tanpa ragu.
"Oh? Ini anak baru yang sok kegantengan itu? Cari masalah eoh?", Taemin tersenyum remeh memandang Chanyeol. Langsung saja Kai dan Taemin menghajar Chanyeol tapi yang benar saja, kemampuan bertarung Chanyeol sangatlah bagus sehingga dia bisa menghindari serangan Kai dan Taemin.