Kau gigit putih daging burung berbulu itu. Kenikmatan mengalir getah susu di lidahmu. Kau mabuk; Rumi! Rumi!
Tapi wajah Syam yang hangatkan matamu. Mimpimu; mati yang mengembara.
Tuhan. Biarkan surga keluar masuk dalam diriku. Meski kutahu ini pengakuan paling kelam.
Seekor burung dara mengais bara; membakar hingga abu dirinya; udara suci berzina.
Bumi Kualu Damai V - 2019
YOU ARE READING
Mixtuznavia
Poetry#14 in Misteri (Jan, 18th of 2019) #18 in Fantasi (Jan, 29th of 2019) #1 in Coretan (Jan, 29th of 2019) #4 in Hitam (Feb, 6th of 2019) #4 in Coretan (Feb, 20th of 2019) #1 in Lubang (Feb, 22th of 2019) #21 in Kelam (Feb, 27th of 2019) #3 in Lubang (...