PERMULAAN

0 1 0
                                    

Allahhu akbar...Allahhu akbar..
    Suara azan membangunkan Tiara dari tidurnya.Ini adalah pagi pertamanya di asrama,suara riuh dari luar,gemericik air dari kamar mandi,dan suara langkah kaki menuntut Tiara untuk bangun dan mulai beraktifitas

"Vina?"

Tiara memanggil Vina berniat membangunkan namun tak ada jawaban maupun sapaan khas orang baru bangun tidur yang mengisi pendengarannya,Tiara menoleh ke bawah ingin memastikan apakah Vina ada disana,di asrama ini memang mengunakan kasur bertingkat bagi para siswa sehingga Tiara harus melihat ke bawah untuk membangunkan Vina,karna Tiara tidur di kasur atas."kamu aja yang tidur di atas ya ,,aku ndk bisa di atas soalnya aku takut ketinggian" alasan yang di lontarkan Vian ketika pembagian tempat tidur agar ia dapat tidur di kasur bawah.

"Vina,,loh udah ngak ada apa udah duluan ke masjid ya?"

Ting

Sebuah notifikasi pesan terpampang di ponsel Tiara
  Vina:
             Aku udah di masjid.
             Buruan ke sini!
              Tadi aku duluan solanya kamu
             bangun nya lama
             Tolong bawain mukena ku ya
              tadi ketinggalan buru2 soalnya
           
"Dasar"
Tiara pun bergegas bangun dan langsung menuju kamar mandi tanpa berniat untuk membalas pesan dari Vina.
                            *****
"Assalamualaikum vin,kamu dimana sih aku udah di depan masjid, kamu dimana?"
"Waalaikum salam Tir,aku udah di dalam kamu langsung masuk aja"
"Hufftt"
Vina memang baik tapi sifatnya yang pecicilan membuat Tiara lama2 risih juga pada Vina.Mereka berdua memiliki sifat yang berlawanan Tiara yang pendiam dan suka akan ketenangan dan Vina yang suka bicara ceplas ceplos dan pecicilan itu adalah salah satu perpaduan yang unik. Tiara pun masuk ke dalam masjid dan menjalankan kewajiban bagi setiap umat muslim  yaitu sholat.
                      
                             *****

"Makasih ya Tir udah bawain mukena ku tadi"
"Iya Vin"
"Kita langsung balik ke asrama ni?"
"Kalau ngk balik ke asrama kita mau kemana lagi Vin?"
" Ya...jalan2 gitu mana tau ada cogan yang lewat kan sekalian cuci mata Tir hehe.."
"Dasar"
"Gimana mau ngk?"
"Yaudah deh ayuk tapi jangan lama2 ya kita kan harus siap2 buat sekolah"
"Ok,ok"

    Berjalan mengelilingi sekolah di pagi hari seperti ini nampaknya akan menjadi hobi baru bagi Tiara,menikmati udara yang masih segar,suara burung2 yang beterbangan,dan ditambah menikmati panorama terbitnya sang fajar sungguh menyenangkan bagi Tiara.

Sekarang ia tengah duduk di bangku taman sembari menunggu Vina yang sedang membeli minuman.
Sambil menunggu Vina Tiara menyibukkan diri dengan membaca buku elektronik di ponsel nya,setelah menunggu sekitar 10 menit Vina tak kunjung kembali

Ting

"Pasti dari Vina"
Benar saja pesan itu memang dari Vina yang megatakan bahwa dirinya telah berada di asrama dan meminta Tiara untuk kembali saja ke asrama
"Aisshhh...kebiasaan"

   Tiara tak bisa banyak berkomentar akan kelakuan Vina saat ini ia pun mulai beranjak pergi dari taman sekolah itu tanpa melepaskan tatapan matanya dari ponsel yang tengah menampilkan cerita yang di gemari olehnya

  Bukkhh...

" Aww.."
" Aduh"

  Farhan yang sudah terduduk di jalan taman karna ditabrak seorang wanita membuat amarahnya memuncak,ia yang tengah berolahraga itu tak suka bila ada orang yang menggangunya.
Padangan nya di fokuskan pada orang yang barusan menabrak nya itu,seorang wanita yang tengah membersihkan ponselnya yang jatuh dengan wajah bulat serta kerudung abu2 itu membuat farhan terdiam beberapa saat,namun ia cepat2 mengumpulkan kesadaran nya.

" Heh! Kalau lagi jalan itu matanya harusnya di arahin ke jalan yang bakal di lewatin bukan malah sibuk ama ponsel"
"Mm..iya,maaf ya"
" Maaf Maaf kamu fikir permintaan maaf mu itu cukup ha? Kamu liat  handuk olahraga ku jadi kotor gara2 ulahmu!"

Pria itu terus saja menyalahkan Tiara dan tak henti2 mengomelinya dengan mengatakan bahwa iya akan terlambat kembali ke asrama dan handuk mahalnya yang kotor

"Ya udah,aku kan udah minta maaf,masalah handuk mu itu biar aku yang cuci,sini!"
"Kamu mau apa tadi??cuci handukku? ngak..ngak..kamu tau ngak harga handuk ini mahal kalau di cuci sembarangan nanti malah rusak"
"Trus aku harus gimana??"
"Nih!! Awas kalau sampe rusak!"

Dengan seenak jidatnya pria itu melemparkan handuk mahalnya itu ke arah Tiara dan berlalu pergi begitu saja.
"Aishh."

     Pria yang di tabrak Tiara tadi memang cerewet namun bohong bila Tiara tak terpana akan ke tampanan pria itu, Tiara menggeleng gelengkan kepalanya untuk mengusir khayalan nya itu.
                           *****
   Farhan kembali melanjutkan langkahnya dari gadis yang sudah bersarang di benaknya itu bahkan pada saat pertemuan pertamanya
Masih terbayang jelas di benak Farhan bagaimana ekspresi gadis itu ketika ia marahi dan bagaimana pula ia memperlakukan gadis itu tadi.Ingin rasanya Farhan berbalik dan menanyakan siapa nama gadis itu dan meminta maaf akan sikap nya barusan namun bukan Farhan namanya bila melakukan hal tersebut. Lagi2 ego Farhan menguasai segalanya

"Minta maaf ?. Bukan untukku!"
              
                         *****
         
            Jika permulaan    mempermainkan kita???
       Mengapa pertemuan menjadi seperti de javu bagiku??

Landasan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang