chapter 2 Mate?

4.9K 349 23
                                    

Hari ini adalah hari pertama Naruto untuk menjalani kegiatan mengenyam pendidikan di Tokyo Internatonal School. Tsunade sudah memerintahkan Shizune untuk mempersiapkan Naruto di hari pertamanya agar tidak terlambat dan disinilah dia, didepan gerbang Tokyo International High School. Naruto memasuki area sekolah dengan gaya arogan dan angkuh yang langsung menjadi pusat perhatian murid-murid disana. Rambut pirang, mata biru sapphire, wajah yang cenderung cantik, serta bibir merah penuh tentu mengundang tatapan para siswa-siswi disana. Satu kata untuk menggambarkan sosok Naruto saat ini di mata para siswa-siswi itu...

'Malaikat...'

Ada yang menatap Naruto penuh kagum, ada juga yang menatap dengan tatapan iri menusuk. Tapi, Naruto tidak peduli dan tetap melangkah elegan menuju ruang kepala sekolah.

Kelas 1-1....

Terlihat sosok pemuda tampan dengan gaya rambut mencuat kebelakang menyerupai pantat ayam sedang memandang bosan keluar jendela. Pemuda tersebut bernama Uchiha Sasuke, seorang pangeran iblis. Iblis? Ya, Iblis. Sasuke adalah pangeran iblis yang menyamar menjadi manusia, ia datang ke dunia manusia untuk mencari belahan jiwanya/soulmate yang ditakdirkan untuk menjadi pasangan hidupnya. Tapi sekian lama menunggu, ia tak kunjung menemukannya. Padahal umur Sasuke sudah mencapai 500 tahun, biasanya para iblis lain akan menemukan belahan jiwanya ketika mereka memasuki usia 100 tahun akan tetapi lain halnya dengan kasus Sasuke, ia sudah melewati umur 100 tahun tapi belum bertemu dengan matenya. Bagi iblis mate sangatlah penting dan berarti, apalagi Sasuke termasuk iblis special jadi keberadaan mate sangat berarti untuk mempertahankan jenisnya sekaligus dirinya. Karena Iblis tanpa mate sama dengan mati.

Pagi tadi, orangtuanya kembali menanyainya tentang mate-nya. Pasalnya jika Sasuke tidak menemukan pasangannya sampai bulan merah tiba, maka Sasuke harus mau dijodohkan dengan salah satu anak dari petinggi iblis di Neraka, dan Sasuke sangat benci dengan itu. Tentu saja ia menolak perjodohan itu, ia tidak mau menikah dengan iblis yang tidak ia sukai. Sibuk dengan pemikirannya, Sasuke tidak menyadari jika seorang guru telah memasuki kelasnya.

"Selamat pagi anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Jadi bersikap baiklah padanya, yang diluar silakan masuk!"

Seketika hidung Sasuke mencium aroma yang begitu harum dan menggoda, bahkan ia bisa merasakan jika libidonya naik dengan kata lain ia terangsang hanya dengan mencium bau harum ini, dengan cepat ia memalingkan wajahnya menuju asal aroma harum yang ia cium, dan mata onyx miliknya langsung terpaku pada sosok pemuda pirang bermata biru sapphire di depan kelasnya. Sasuke tahu jika pemuda itu adalah mate yang ditakdirkan untuknya, terbukti dengan aroma harum yang begitu menggoda menguar dari tubuh pemuda pirang itu.

"Baiklah silakan perkenalkan dirimu nak"

"Namikaze Naruto"

Krik...krik...krik...

"Ng...tidakkah ada hal lain yang ingin kau katakan Namikaze san?"

"Tidak..."

"Ba-baiklah kalau begitu silakan duduk dikursi yang kosong"kata guru itu

'dasar anak muda jaman sekarang..'batin guru itu miris

"baiklah kita lanjutkan pelajaran minggu lalu, silakan buka bab 3 halaman 123! Hari ini kita akan mempelajari mengenai atom..."

Bla....bla.....bla.....

Sejak mata onyx itu menatap sosok Naruto, ia tidak bisa lepas dari mata biru indah milik Naruto. Kemudian sebuah seringai di bibir tipis itu menghiasi wajah tampan Sasuke, di dalam otaknya Sasuke begitu menginginkan sosok Naruto, ia ingin menjilat leher tan itu dan membubuhkan tanda abadi sebagai simbol mating bond dan mengklaim Naruto sebagai pasangan abadinya. Ia benar-benar sudah tidak sabar.

Demon Inside MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang