Keluarga kecil Wanita INTROVERT

924 31 2
                                    

"TOK...TOK...TOK..." Suara lembut ketukan pintu.

"Taniaaa! Sarapan sudah dihidangkan nak" Suara seorang ibu yang memanggil seorang anak nya.

"Iya bu, sebentar tania segera kesana" Sahut ku dengan nada yang lembut. Kemudian di iringi dengan langkah kaki ku menuju ke meja makan.

"Pagi nenek" ucapku sambil ku kecup kening nya.

"Pagi juga" Jawab nenek dengan senyuman sexy nya :D

"Pagi bu" Gilir ibu ku beri ucapan sambil ku peluk dari belakang.

 "Pagi Juga Nak" Jawab ibu sambil memasak makanan kesukaan ku.

"Wow ada Rendang!" Ucapku sambil mengambil sepiring nasi dan rendang yang akan aku makan untuk sarapan pagi sebelum berangkat sekolah.

Saya, ibu dan nenek tinggal berdua di rumah yang sangat sederhana, saya anak satu-satu nya. Tidak heran jika ibu begitu perhatian sekali kepada ku. Begitupun nenek dia selalu memanjakan diri ku dan memperlakukan ku seperti layak nya seorang anak balita.

Ayah?jangan pernah menyebut nama itu di depan saya, saya tidak tau dimana keberadaan nya, terakhir seingat cerita nenek dulu......

*Nostalgia*

Ayah dan ibu menikah muda, lalu ibu hamil mengandung ku disaat ibu memberitahu kabar berita kehamilan nya kepada ayah, entah kenapa mimik wajah ayah tidak senang mendengarnya seperti belum siap untuk menjadi seorang ayah.Ke esokan hari nya seiring berjalan nya waktu , entah kenapa ayah berubah drastis ia seperti hilang tanggung jawab nya sebagai seorang kepala keluarga, selalu pulang malam dengan keadaan mabuk Dan suatu hari disaat ibu mengandung ku 9 bulan ibu dan ayah bertengkar hebat, kemudian ayah memutuskan untuk pergi dari rumah.

Sejak saat aku lahir di dunia ini aku benar benar tidak mempunyai sosok seorang ayah,Sampai sekarang saya tidak tahu dimana keberadaan ayah, Karna ibu tidak pernah membahas soal ayah sampai saya dewasa sekarang ini, sejak saat itu aku benci ayah tapi jika saya mendengar kata "ayah' perasaan ku selalu campur aduk, rasa benci menguasai ku dan rasa rindu berpihak kepada ku juga sehingga membuat ku penasaran bagaimana sosok wajah ayah ku saat ini dan dimana pun keberadaan nya semoga dia masih tetap hidup dengan kondisi yang sehat ya rob.

Seiring berjalan waktu Sejak saat itu lah ibu yang menafkahi keluarga kecil ini sampai ku remaja. Dan aku berjanji setelah lulus sekolah nanti aku akan menggantikan posisi ibu dan aku yang akan menafkahi keluarga walaupun dengan kepribadian ku seperti ini, akan ku mencoba cari pekerjaan yang layak untuk diri ku.

*Nostalgia Berakhir*


"Hey! kenapa melamun saja" Sumber suara yang membuat ku terkejut disaat ku sedang mengikat tali sepatu di depan teras rumah.

"Ehh nenek, bikin kaget aja" sahut ku dengan pikiran kurang fokus.

"Sudah sana berangkat, nanti kamu telat gih" perintah nenek agar aku cepat pergi sekolah.

Lalu saya kembali ke dalam rumah untuk mengambil kunci sepeda motor dan berpamitan kepada ibu.

"Bu, aku berangkat dulu ya. Asallamualaikum" Ucapku berpamitan dan salim dengan ibu.

Menuju ke luar rumah "Nek, Tania berangkat dulu ya. Asalamualaikum" Berpamitan dan salim dengan nenek yang sedang duduk bangku teras luar.

Kemudian aku memakai helm dan menyalakan sepeda motor. Setiaphari  berangkat sekolah aku selalu menggunakan sepeda motor . Yang sebulan lalu aku beli pakai uang tabungan ku agar aku tidak merepotkan ibu dengan aku tidak meminta uang dari nya.

INTROVERTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang