pandangan ia untuk putri senyap malam

24 9 0
                                    

gemilang senja,

tanda dia yang akan datang berbalik arah melawan takdir kenyataan yang akan disampaikan

ia menunggu yang dibicarakan, sang malang kelabu.

berpapasan pada saat yang tepat,

dan kembali hilang senyap dalam tangisan sedih sang dia yang merenung tanpa merekahkan belah bibirnya.

————————————

tanah ini kembali basah menyambut kedatangan sang putri, begitu pun ia

ia meneteskan air mata yang tak terbentuk dan menghilang sirna menyentuk bumi.

ia mencintai dia yang bersenyapkan langit hitam berhiaskan sedikit terang dari sang anak-anak galaksi semesta,

'mungkin takkan mudah dicapai' pikirnya

tetapi sang ia tetap melawan kurun yang hilang membawanya.

putri sang nian kelabu itu, ia sangat mencintainya


cinta ia untuk dia
batavia, 18419

ia dan dia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang