SEPEDA ANDI

35 1 0
                                    

"Ma,Andy pergi dulu ya!" Sorak Milania dari jauh. Gadis itu mempercepat langkahnya untuk menaiki motor Indra, abang kandungnya.

"Yuk bang!, let's go!!" Ujar Milania dengan semangat.

"Lo, udah salam ama Mama belum?" Tanya Indra. Indra pun memasangkan helm ke kepala Milania, dengan hati-hati.

"Belum salam sih bang, tapi udah pamitan kok!" Kilah Milania langsung. Dia yakin, pasti abangnya itu akan menceramahimya lagi, tentang attitudenya yang tidak baik.

"Lo gimana sih dek, kebiasaan lo itu di ubah dong dek. Lo gimana mau masuk UI kalo lo aja gak punya sikap sopan ke orang tua, bakal susah lu ngerjain ujiannya tuh, gak direstuin tuhan gara2 lu gak pernah sopan ama orang tua!" Ucap Indra, menasihati Milania.

"Ih..bang Indra, apa2an sih, kok malah bawa hal kayak gitu sih, ya ampun, bang Indra kebiasaan nih ceramah mulu, iya-iya gak bakal ngulangin lagi!, udah ah, jalan" jawab Milania dengan kesal, dia pun menaiki jok motor Indra dengan wajah cemberut.

Terkadang, bagi Milania sosok  Indra terasa bukan seperti abangnya melainkan mama kedua baginya. bahkan tingkahnya sangat mirip dengan ibu-ibu beranak satu. suka nasehatin,ngelarang ini itu. ya memang, untuk ukuran seorang abang Indra cukup dapat dibanggakan udah cakep, sholeh, anak UI lagi,siapa sih yang gak naksir ama tipe kayak dia. Makanya Milania malas kalau memperkenalkan abangnya kepada teman-teman perempuannya, yang terjadi bakal di luar dugaan.

Sudah setengah jam Milania duduk di jok motor Indra. Tubuhnya benar-benar sangat menyukai udara pagi hari Jakarta yang masih jauh dari rengkup polusi.

Saat asik menikmati suasana pagi di atas motor, tiba-tiba Motor Indra berhenti mendadak.Milania pun segera turun dan melihat ke arah ban motor Indra. Indra pun menggaruk tengkuk lehernya. Selalu begini kalau sudah terlambat bersama Milania selalu saja terjadi masalah yamg tidak terduga. Seperti sekarang ban motornya yang tiba-tiba kempes.

"Yah bang, gimana nih?" Tanya Milania dengan bingung, tidak tau harus bertindak seperti apa.

Dia yakin pasti abangnya itu akan menyalahkan dirinya yang terlambat. Padahal jam baru menunjukkan pukul 06.00 pagi, ini bisa dikatakan jauh dari kata terlambat.

"Gimana apanya?!, lo sih telat bangun mulu, kan gue jadi sengsara kayak gini" jawab Indra dengan sedikit menggerutu.

Ketebak, sudah pasti akan begini ujung-ujungnya jika harus berangkat pagi bersama Indra. Terkadang, tingkat disiplin Indra, benar-benar membuatnya kesal. Dan pada akhirnya Milania harus mengalah pada abangnya dan berusaha menyadari kesalahannya yang masih tidak masuk logika baginya.

"Ya udah deh bang!, aku minta maaf" ucap Milania lirih.

"It's okay, jadi sekarang lo naik ojek dulu aja gimana?" Tanya Indra menawarkan ide.

"Ya udah bang, Andy pergi dulu ya!" Ucap Milania. Gadia itu pun mencium tangan Indra dan berlalu pergi meninggalkan Indra yang sedang menelfon tukang bengkel langganannya.

Saat Milania sudah menjauh dari Indra, dan berusaha menuju tempat pangkalan Ojek. Tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya dari belakang.

Milania pun menoleh dan mendapati cowok itu lagi. Cowok yang mampu membuatnya salah tingkah di hari pertama dirinya masuk ke sekolah sebagai murid pindahan. Cowok yang mengetahui sifat aneh Milania yang suka panik. Cowok ketus berwajah tampan yang membuat Milania gusar gak karuan karena bingung dengan perasaanya yang  selalu salah tingkah bersama cowok itu akhir-akhir ini. Cowok itu bernama Andi.

"Lo mau ke sekolah kan?" Tanya Andi dengan tatapan tajam.

Milania pun segera mengangguk dengan cepat. Dia menatap Andi hari ini dengan heran.

'Cowok idola sekolah kayak Andi bawa sepeda?, apa mata gue yang salah ya?'ucap Milania dalam hati.

"Gue itung ampe angka tiga sekarang, kalau lo gak mau naik, gue duluan aja nih. Ok, let's start, satu, dua, tii.." Andi pun berusaha memperlambat angka tiga.

Kini sepeda itu sudah dinaiki Milania dengan cepat. Andi hanya terkekeh melihat reaksi Milania yang begitu cepat menaiki sepedanya.

"Lo, mau gue masuk penjara ya?," ucap Andi dari depan

Milania hanya mengerutkan keningnya.bingung.

"Masuk penjara?, kenapa?"
Tanyanya dengan polos

"Hadeuh, emang susah nemu cewek langka kayak lo!, lo pegang baju gue supaya gak jatuh, kalau lo jatuh kan gue yang mampus ntar!" Jawab Andi sarkatis.

Milania hanya merengut kesal, tangannya menggenggam secuil baju sekolah Andi.

Merasakan pegangan kecil dari milania di belakang membuat Andi benar-benar kesal.

Andi segera mengambil kedua tangan Milania dan melingkarkannya di perut Andi.

'DEG!!'

Jika Andi melihat kebelakang, sudah pasti dia pasti akan menertawakan Milania saat ini. Suhu badannya tiba-tiba meningkat tinggi. Jantungnya seakan akan berkompromi dengan suhu tubuhnya saat ini. Malu rasanya.

"Jangan baper, entar kalau lo baper dikira gue PHP in lo lagi" Ucap Andi menggoda Milania.

"Itu jantung gak bisa disuruh diem ya?, kerasa tuh dentumannya ke badan gue!"
Sindir Andi

Milania segera menjauhkan tubuhnya dari Andi.

"Ma..ma..af," ucap Milania sedih.

"Hahahaha, lo tuh lucu bener dah Mil, udah ah entar gue telat!" Jawab Andi. Menampilkan deretan gigi rapinya.

'Andi ketawa?' Ucap Milania.
Milani hanya bisa tersenyum lebar dibelakang Andi.

'Manis' batin Milania dalam hati. Baru sebulan Milania sekolah baru kali ini Andi tertawa padanyan. Walaupun itu menertawakan diri Milania sendiri.

Andi mengayuh cepat pedal sepedanya. Melawan lautan lepas kendaraan yang mulai memenuhi ibu kota. Dengan Milania yang tersenyum salah tingkah dibelakangnya.




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SHY GIRL VS COOL BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang