Gue berbaring di atas ranjang sambil membuka HP, entah kegabutan apa yang sedang melanda gue, gue hanya naik turun bar WhatsApp, sebenernya banyak yang chat gue, terutama kakak kelas yang centil nauzubillah. Tapi yang buat gue kepikiran hanya satu orang, ya siapa lagi, Asyila. Rasanya dia jadi magnet pikiran gue.
Gue naik ke atas atap, ini yang gue lakuin saat gue pengen merasa sendiri, nyaman, dan damai. Sambil menunggu waktu senja menghilang, gue rasain udara mulai mendingin menjelang malam. Dan waktu ini yang gue anggap sebagai tempat gue untuk menyimpan dan mengenang apa yang pernah gue lakuin.
"Hai senja... Kau tau aku baru saja mendapatkan senyumannya... Itu menyenangkan sekali, aku bertemu ayahnya... Kau tau aku menyukainya, aku cinta .. jika dia tidak, tidak apa itu hak nya, tapi... Aku mencintainya biarkan itu urusanku..."
Sambil menunggu sampai senja menghilang gue berharap dia diciptakan banyak diluar sana, agar semua orang bisa merasakan bahagia seperti gue.
Perpustakaan...
Gue masuk ke dalam perpustakaan, tempatnya nggak terlalu luas hanya sekitar 6x8 meter, sekitar segitu. Gue langsung kearah penjaga perpustakaan.
"Permisi pak mau pinjam buku Paket sebelah mana ya?" Tanya gue.
"Disana.." jawab petugas perpus sambil menunjukkan letaknya.
Gue berjalan menghampiri buku yang gue cari. Tak lama gue, dari arah pintu suara perempuan yang nggak asing buat gue. Gue memalingkan wajah ke arah suara itu. Itu Asyila dengan teman-temannya. Gue keluar dari perpustakaan yang bau buku menguning itu.
"Kamu kemaren mau bilang apa?" Tanya Asyila buat gue kaget.
"Ah..eh.. nggak jadi." Jawab gue bingung
"Oh ok." Ucap Asyila singkat.
Gue berjalan di lorong sekolah sambil memikirkan kejadian barusan.
"(Kenapa gue nggak to the point aja ya)" batin gue kesel.
Sampai sini dulu yak... Ngantuk nih hehehe 😅😅... Vote & coment nya ya guys...
KAMU SEDANG MEMBACA
Diaroma Tentang Senja Yang Tenggelam
Romanceini ceritaku tentang bagaimana mendeskripsikan pengertian cinta yang amat rumit dengan logika. yang membuatku tak ingin kembali ke masa lalu, tapi rindu pada masa itu yang aku simpan semuanya di senja sore, hanya bisa aku ceritakan kembali di senja...
