Om Vian

7.6K 68 4
                                    

Cerita berawal ketika aku berkenalan dengan seseorang pria yang umurnya jauh di atasku. Kami berkenalan melalui salah satu media sosial yang aku ikuti. Dari situ aku mengetahui bahwa namanya adalah Om Vian. Om Vian tinggal di Bandung sendiri karena telah berpisah dengan istrinya. Awal kenalan aku merasa seperti mendapatkan sosok kakak laki-laki yang sangat dewasa, sangat pengertian dan sangat penyayang. Aku selalu mencurahkan isi hatiku dan uneg-uneg yang aku dapat dari kampus ke Om Vian.

Kami sering chatingan, telponan, dan juga video call. Wajah Om Vian bisa dibilang di atas rata-rata karena umurnya juga baru 38 tahun.
Makin kesini hubungan makin akrab ya meskipun belum pernah bertemu secara langsung. Obrolan kami juga semakin intim. Entah kenapa aku tidak merasa sungkan untuk menceritakan hal-hal yang bersifat privasi ke Om Vian. Mungkin itu karena dia juga jauh di Bandung sedangkan aku kuliah di Jakarta.

Delapan bulan saling mengenal, hubungan kami makin dalam lagi. Om Vian lah yang pertama kali mengajari aku apa itu sex. Maklum lah aku terlalu sibuk kuliah jadi tidak punya waktu untuk mencari tau apa itu sex. Hingga akhirnya Om Vian pernah mengajakku phone sex, chat sex juga video call sex. Hal itu menjadi rutinitas sehari-hari yang kami jalani jika salah satu tidak sibuk. Aku akui aku kecanduan untuk bermain sex bersama Om Vian ya meskipun hanya melalui handphone.

Aku menutup buku diary ku setelah menulis banyak hal tentang Om Vian. Hari ini aku tidak kuliah karena dosenku berhalangan, jadi aku pikir lebih baik aku istirahat saja di rumah.

Perutku lapar, aku memutuskan untuk beranjak ke dapur dan memasak omlet keju favoritku. Aku mengambil tiga butir telur, cabai, keju dan saus dari kulkas setelah itu memotong bawang. Memasak termasuk salah satu kegiatan yang bisa menghilangkan stress makanya aku suka memasak sendiri daripada order junk food.

Dreett.. dreett..
Ada pesan masuk dari WhatsApp. Aku meletakkan pisau lalu bergegas membuka layar ponsel ku. Ternyata dari Om Vian. Aku melihat jam di bar atas ponsel ku, jam sembilan. Tumben Om Vian menghubungi ku pagi-pagi seperti ini, biasanya kan dia kerja.

Om Vianku: Pagi sayang..

Me: Pagi juga Om..

Om Vianku: Lagi apa baby? Om ganggu gak?

Me: Lagi di dapur nih bikin omlet keju. Ya nggak lah Om, santai aja..

Aku meletakkan ponsel, lalu lanjut memotong tomat sambil menunggu balasan. Tak lama kemudian ponsel ku bergetar lagi.

Om Vianku: lagi di dapur?? Hmm😁😁

Aku terdiam sejenak. Om Vian mengirim emot yang sudah aku mengerti maksudnya.

Me: hayoo mikir apaan😁😁

Om Vianku: baby, kita belum pernah loh sex di dapur. Kita coba yuk

Me: emang Om lagi ga sibuk?

Om Vianku: nggak baby, hari ini om free. Om pengen denger desahan manja kamu. Udah lama nggak hehe

Me: ah Om Vian mah, aku maluu

Om Vianku: ayolahhh sayang, jangan malu-malu gitu, kita udah sering melakukannya masa masih malu gitu sihh

Me: emh iya sih.. tapi tunggu abis masak ya om😘

Om Vianku: sekarang baby, om udah pengen banget nih

Me: sabar om sayang, ini bentar kok yaa. Tahan dikitt lagii😘😘

Om Vianku: emm baiklah😔

Me: unchh sayangggg😘😘

Om Vianku: tapi masaknya sambil video call yuk

Me: ya udah baiklah

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sex StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang