.
Flashback On
Taeyong duduk diam diapit oleh 2 pria berjas hitam. Tak sekalipun ia membuka suara setelah keluar dari rumahnya. Air matanya sudah mengering di kedua pipi tirusnya. Pemuda itu menundukkan kepala dengan tatapan kosong.
"Lee Taeyong-ssi?" salah satu pria berjas hitam di samping kanan Taeyong mengguncang bahunya. "Kau tidak perlu cemas, kau bisa menemui orangtuamu nanti."
"Itu benar. Untuk saat ini mereka membutuhkan uang jadi mereka mendaftarkanmu ke sebuah audisi pemilihan bakat. Jika kau lulus audisi ini, kau dan kedua orangtuamu akan mendapatkan hadiah utama, yaitu ratusan juta won." sambut pria di samping kanan Taeyong.
Tubuh Taeyong bergeming. Dia tahu bahwa apa yang diucapkan kedua orang itu hanyalah kebohongan. Semua jelas saat ia menatap raut keputus asaan dari kedua orangtuanya. Satu-satunya alasan yang terpikir di otaknya mengapa dia berada di situ saat ini karena ia dijual. Dia cukup pintar membaca keadaan mengingat statusnya sendiri. Dulu Ten juga pernah memperingatkannya tentang kasus penjualan Omega kelas rendah, dan sialnya hal itu mungkin akan terjadi atau malah sudah terjadi padanya.
Mobil van hitam itu membawa Taeyong ke sebuah rumah yang tidak mewah, namun cukup luas. Dua pria bersetelan hitam itu membawa Taeyong memasuki rumah, sementara seorang lagi yang menyetir membawa mobil vannya menuju basement.
Di dalam rumah itu terdapat beberapa pria lagi yang memakai setelan hitam sama seperti 2 orang yang membawanya kemari. Mereka berkeliaran menjaga tempat itu seperti robot.
Taeyong digiring memasuki sebuah ruangan yang berisi banyak monitor berasal dari kamera pengawas yang telah dipasang di setiap sudut rumah. Di depan monitor-monitor itu, seorang pria bersetelan hitam duduk. Kedua matanya yang tertutup kacamata hitam beralih dari layar ke arah Taeyong.
"Dia yang bernama Taeyong?" tanya si pengawas monitor.
Pria di belakang Taeyong menyenggolnya.
"Annyeonghaseyo, Lee Taeyong imnida." Taeyong menundukkan tubuhnya, memperkenalkan diri.
"Dia cukup manis." komentar pria itu dengan sebuah seringai tipis.
Taeyong bergeming.
Drap draap draaap
Suara derap langkah kaki dari pintu di belakangnya terdengar mendekat. Pintu berbahan kayu itu dibuka kasar. Seorang pria bersetelan putih khas dokter adalah pelakunya.
"Gawat! Seorang Omega mengalami heatnya lebih cepat!"
"APAA?"
Dua pria yang mengawal di belakang Taeyong berteriak bebarengan. Sementara si pria pengawas monitor berusaha mencari ruangan dari belasan layar di depannya.
"Cepat selamatkan Omega itu! Jangan sampai ada yang berani menyentuh mereka!" perintah si pengawas monitor.
"Baik!" sahut kedua pria di belakang Taeyong.
"Taeyong, kau juga ikut bersama mereka!" perintah si penjaga monitor, tampaknya dia memiliki jabatan yang mampu memerintah pria bersetelan hitam lainnya--mungkin atasannya.
Taeyong pun menganggukkan kepalanya dan mengikuti 2 pria yang tadi membawanya. Sebelum langkahnya mencapai pintu, pria bersetelan dokter tadi memberikan sebuah kotak kecil dan beberapa butir pil obat pada salah satu pria bersetelan hitam.
"Suntikkan formula ini pada Omega itu untuk mengurangi rasa sakitnya dan pastikan dia meminum supresan ini untuk mengurangi pheromonnya." ujar si dokter.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Universe
FanfictionLee Taeyong dicap sebagai Omega dan mendapatkan bully dari teman-teman sekolahnya. Namun cap sebagai Omega jugalah yang akan mengantarkannya pada seorang Nakamoto Yuta dan masalah-masalah lain yang terus berdatangan. Bagaimana kelanjutan kisah Lee T...