1 - 안녕 ( Goodbye )

107 26 8
                                    

Bangun dipagi hari mungkin salah satu kegiatan yang susah untuk dilakukan bagi ku.

Tapi kali ini saking bersemangat nya aku bangun pagi sekali untuk bersiap-siap, padahal kenyataan nya aku sudah menyiapkan segala keperluan ku dari tadi malam.

Hari ini adalah hari yang kutunggu-tunggu.
Yaps hari ini hari keberangkatan ku ke Korea.

Aku sangat senang, sekaligus sedih.
Senang karena ingin mewujudkan mimpiku dan sedih karena aku harus meninggalkan keluarga ku disini.

Keberangkatan ku ke Korea masih 2 jam lagi, tapi sepertinya keluarga ku memang membuat ku seperti orang jahat karena membuat mereka menangis tersedu-sedu.

Membuat aku tak tega meninggalkan tanah kelahiran ku ini, tapi mau bagaimana lagi, aku harus siap untuk memulai hidup baru di negara tetangga.

"Jaga kesehatan ya, jangan lupa makan, kamu itu suka makan, tapi sukanya nyemilll aja, ngga bagus buat kamu, makan-makanan pokok yang lain selain nasi. Mama dan papa sebisa mungkin kirim kamu uang pegangan setiap bulannya," kata mama ku sambil menatapku sendu.

"Makasih, Ma. Christy janji bakal balik dengan sukses. Christy usahain bakal ke Indonesia kalau ada waktu kosong," balasku yang membuat mereka tersenyum.

"Malaikat kecil papa jangan pernah lupain keluarga okay? Apalagi Tuhan, selalu inget berdoa. Selalu cerita kalo ada masalah, inget pasti selalu ada jalan keluarnya. Jangan paksakan kehendak kamu, kamu di negara yag berbeda dan sudah seharusnya kamu mengikuti budaya disana. Tapi ingat jangan lupakan diri kamu yang sebenarnya, okay?" kata papa ku yang membuat rasanya masih seperti anak kecil. Selalu begitu.

Akan tetapi, tetap saja aku selalu dibangga-banggakan mereka karena selalu mempunyai tekad yang tinggi. Bahkan, mereka kadang kewalahan menghadapi cerita-cerita ku yang mungkin tidak masuk akal.

"Sukses disana ya, Dek. Kakak bangga sama kamu, pastinya kakak akan lebih bangga kalo kamu udah lebih sukses. Jangan stop di target yang kamu punya, selalu berusaha untuk mencapai sesuatu yang lebih selagi kamu bisa," kakak ku berhenti sebentar.

"Hati-hati di sana, selalu jaga kesehatan, kakak, mama, papa, dan sekeluarga bakal nge doain kamu disana," kata kakak perempuan ku yang merupakan kakak ku satu-satunya dan tidak akan tergantikan. Kasih sayangnya terhadap ku sejak kecil membuat ku ingin selalu melebihi kesuksesan nya.

Aku pun menghampiri mereka semua dan memeluk mereka lama.

Setelah itu kami pergi ke bandara. Aku lupa ternyata beberapa teman ku hadir disini untuk mengantar kepergian ku juga.

Melihat sahabat dan beberapa teman di hadapan ku ini membuat ku ingin menangis. Aku akan lama tidak menemui mereka, padahal mereka yang selalu menemani dikeseharian ku.

Aku pun berbincang-bincang sebentar dan memeluk mereka satu-persatu. Aku mendengarkan saran-saran juga beberapa lelucon yang tidak akan kudengar lagi.

Sampai disatu insan ini. Aku kira dia tidak akan datang. Ternyata aku sadar dia termasuk dalam list orang yang susah ditinggalkan.

Belum sempat menyapa, dia sudah menarikku ke dalam pelukannya.

"Maaf, aku tau aku telat, tapi aku beneran minta maaf. Aku masih sayang kamu, aku tau kamu masih marah, tapi setidaknya aku harus datang karena hari ini hari terakhir kamu di sini," aku merasakan dia memelukku semakin erat. Kepalanya disembunyikan diceruk leherku.

Tunggu, aku rasa dia menangis. Oh wow, dia menangis, aku pun akhirnya berani membalas pelukannya tak kalah erat.

"Sudahlah, Kris. Jangan memikirkan masalah itu lagi. Aku sudah memaafkan mu. Oh ayolah jangan membuat ku merasa bersalah karena meninggalkan mu," jujur rasa sayangku masih ada padanya. Tapi sayang rasa kecewa ku karena dia mengkhianati ku dengan wanita lain membuatku marah padanya.

MIKROKOSMOS- Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang