₹2 -Uppity

21 0 0
                                    

Siulan burung yang senang bersahut-sahutan itu terdengar nyaring begitu juga dengan alarm kencang berdering, sangat tidak ahli membantu Renna bangun begitu saja.

Bantal berserakan tak tahu lagi harus dimana, selimut sudah berada di lantai, dan tak lupa dengan posisi Renna yang terlentang, pikirnya bukan ranjang, namun lapangan sepak-bola.

Derit bunyi bergesit, tanda pintu kamar Renna terbuka. Pria yang sepertinya lebih tua dari Renna itu langsung berjalan masuk dengan membawa satu gelas penuh yang di dalamnya terdapat satu foto pria yang terbentuk polaroid sengaja ikut dimasukkan didalam air putih tersebut.

Pria itu merangkak naik ke ranjang Renna dengan hati-hati, bukan hati-hati supaya Renna tidak terbangun, tetapi karena gelas yang dipegang nya saat ini. Jika tumpah, beda lagi masalahnya.

Ia melanjutkan dengan mengangkat cepat kepala Renna begitu saja. Tenang, dia tidak akan bangun. Pun yakin dengan pikirannya. Itu benar. Lanjut lagi, pria itu lalu membuka sedikit mulut Renna, lalu menuangkan perlahan gelas berisi air itu di kedalam mulut Renna.

Air yang dituangkan, sudah diteguk, terbukti ada bunyi 'glek' saat Renna menelannya. Tak sampai 2 detik, Renna terbangun dengan posisi berdiri tegap.

"Hoi! Justin Bie-||"

"Aw, astaga. Yoongi Oppa! Kau keterlaluan." ringis Renna tak kala ia menerima hantaman bantal guling nya di depan wajah nya. "Sebenarnya kau ini kenapa? Suka sekali mengerjaiku." pasrah Renna, dengan posisi yang sudah duduk di tepi ranjang di depan hadapan kakak-nya saat ini, Min Yoongi.

Yoongi menatap intens, "Ternyata benar, cara ampuh sangatlah murni dan sangat-sangat aneh untuk membangunkanmu saja Ren."

Yoongi lalu memberi gelas yang ia bawa, ke dalam genggaman Renna, "Minum. Habiskan ini." ujar Yoongi yang seperti menahan tawa nya lalu beranjak pergi dari sana.

1,2,3.

"MINNN YOONGII!"

"SUMPAH, AKAN KUPOTONG DENGAN GERJAJI MESIN PUNYA MU ITU! KARENA SUDAH BERANI MENARUH FOTO POLAROID JUSTIN BIEBER KEDALAM AIR INII!!! AGH SUNGGUH, KUBUNUH KAU!!"

"OH TUHAN! KAU MEMBUATNYA BASAH!!"

Sampai di kamarnya. Yoongi tertawa puas, sampai memegang perut nya sakit, karena tidak tahan reaksi adik-nya kali ini.

"Sudah kuduga. Untung kaki ku ini lebih-lebih dari kekuatan;fast man." tawa Yoongi, yang kini makin-semakin pecah karena berhasil menghindar dari amarah nenek lampir, bedanya ini dimiliki oleh Renna, tak sampai disitu, Yoongi juga membayangkan wajah jelek Renna saat marah.
.
.
.
.
.

Wangi masakan yang sudah menyeruak di seluruh penjuru ruangan membuat momok wajah tak kuasa memejamkan mata serta terus-menerus menghirup bau nya itu.

"Hum, Ibu. Benar-benar membuatku ingin menerkam saja!"

Perempuan payuh baya itu menoleh kebelakang, pun masih sibuk tangan nya mengongseng-ongseng masakan nya kali ini di panci yang cukup besar.

"Duh, kau ini, duduklah, dan-||" ujarnya melihat Renna bingung, dengan mata yang menelisik kemana-mana. Aku tahu, Ibu ku itu pasti mencari Yoongi Oppa. Hati kecil Renna berkata.

Renna lantas akan memberi jawaban.

"Yoongi Oppa sudah tew-||"

"Hadir, Bu." ujar Yoongi yang tiba-tiba sudah kelewat rapih, wangi parfumnya itu yang semerbak tercium kemana-mana.

"Ish! Bu, sungguh, aku sama sekali tidak ingin Yoongi makan sarapan dengan kita hari ini. Tolong usirlah dia." ujar Renna memohon pasrah, terlihat dengan kedua tangan nya yang menggenggam erat satu sama lain sembari melayang-layangkan ke-atas pun ke-bawah. "Ayolah, Bu."

FameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang