one

833 35 3
                                    


"Jovi ayo bangun! Ini udah jam berapa? Cepat bangun. Jangan mentang-mentang kamu anaknya pemilik sekolah kamu bisa seenaknya gini ya!" Teriak Tari sambil menggoyang-goyangkan tubuh putrinya.

"Hmm" jawab Jovi.

"Cepat bangun! Ini udah jam 6. Kalo mama hitung sampai lima nggak bangun-bangun juga,mama potong uang jajan kamu dan sekalian mama sita mobilnya."ancam Tari

"Ihh... . Jangan dong ma! Oke oke aku bangun" jawab Jovi malas sambil bangkit dari tidurnya.

"Ya udah mama tunggu di meja makan!" Ucap Tari dan keluar dari kamar untuk menuju ruang makan.

Setelah mendengar ancaman dari mamanya, Jovi langsung bergegas ke kamar mandinya untuk mandi dan tidak lupa juga memakai seragam smanya.

Setelah menyelesaikan urusannya ia langsung menyambar tas sekolah dan hanya memasukkan 1 buku dan 1 bolpoin saja.

"Jovi cepat turun , sarapan! Nanti telat lo." teriak Tari

"Iya ma..." jawab Jovi teriak juga.

Jovi langsung turun ke lantai 1 karena kamarnya terletak di lantai 2. Pada saat makan papa Jovi menanyai Jovi.

"Jovi!" Panggil Bima.

"Iya pa?"

"Kamu cari pacar dong, masa kamu jomblo terus sih sayang!"suruh papa Jovi.

"Iya, bener kata papa kamu Jov. Kamu mau jomblo terus?" Sambung mama Jovi

"Pa. Ma. Aku tu bukan jomblo tapi lgi nyari aja yang pas sama aku."

"Kamu tu ya kalau ditanya kapan punya pacar, pasti jawabnya itu-itu.... aja" timpal Tari

"Udah deh ma pa aku berangkat dulu. Assalamu'alaikum" kata Jovi kesal dan menyalami kedua orang tuanya.

"Waalaikum salam" balas Tari dan Bima pada anaknya.

Jovi memang bad girl, tapi ia tidak akan lupa untuk mengucapkan salam terlebih dahulu saat mau pergi ataupun datang.

Jovi menaiki mobil lamborghini merahnya dan langsung menginjak pedal gas. Di tengah jalan ia melihat seorang siswa laki-laki seumurannya yang sedang berjalan kaki di trotoar. Jovi menghentikan mobilnya dan keluar untuk mengajak berangkat bareng. Kenapa Jovi bisa mengajaknya? Karena ia melihat bat sekolah yang sama.

"Assalamu'alaikum. Hay!" Sapa Jovi.

"Waalaikum salam. Hay juga!" Balas cowok itu. Dia itu namanya Dzaky yang sedang menyamar jadi nerd.

"Bareng yuk" ajak Jovi.

"Nggak usah. Saya jalan kaki aja udah deket kok" tolak Dzaky.

"Udah nggak papa ayo masuk!"paksa Jovi dengan menarik tangan Dzaky dan membukakan pintunya untuk memasukan Dzaky ke dalam mobilnya.

"Eh eh" kaget Dzaky karena ditarik paksa oleh Jovi.

Jovi langsung menutup pintu mobil dan mengitari mobilnya menuju jok pengemudi.dan segera melajukan mobilnya menuju sekolah. Di perjalanan menuju sekolah hanya hening yang menyelimuti keduanya.

Sesampainya di parkiran sekolah, Dzaky langsung berterima kasih kepada Jovi.
"Makasih ya atas tumpangannya" kata Dzaky.

"Ya sama-sama" jawab Jovi
"Lo anak baru ya? Soalnya gue belum pernah lihat lo di sekolah." Tanya Jovi.

"Iya. Saya siswa baru di sini."jawab Dzaky.

" Ooo.. .Eh .. .Kita belum kenalan. Nama gue Jovi" sambil menyodorkan tangan sebelah kanannya dan langsung disambut hangat oleh tangan Dzaky.

"Nama saya Dzaky, Dzaky Ataya Mahendra" setelah mengucapkan namanya Dzaky langsung melepaskan tangannya dari jabatan Jovi.

"Ya udah saya keluar ya." Sambung Dzaky.

Jovi segera turun mengikuti Dzaky yang telah turun dari mobil mendahuluinya. Karena Dzaky lupa kalau ia tidak tahu ruang kepala sekolah, langsung aja Dzaky tanya ke Jovi yang baru saja turun dari mobil.

"Eh bisa minta tolong nggak, tolong anterin saya ke ruang kepala sekolah. Karena saya tidak tahu ruangannya" pinta Dzaky dengan keberaniannya kepada Jovi.

"Oh. Boleh, ayo gue anterin!" Jawab Jovi sambil berjalan mendahuluinya.

Di sepanjang perjalanan ke ruang kepsek ada beberapa murid cowok ataupun cewek yang berbisik-bisik.

"Eh eh liat tu masa si Jovi yang notabenya most wanted disini mau aja sih jalan sama culun kaya dia?"

"Iya. Cowok culunnya juga nggak tau malu jalan sama Jovi"

"Hih. Siapa sih yang jalan sama ratu gue itu? Dia itu impian gue. Hih sebel gue jadinya"

Karena merasa Dzaky yang berjalan disebelahnya dengar ocehan murid-murid, Jovi berkata,"Udah! Nggak usah didengerin!". Dan dijawab anggukan oleh Dzaky.

Sesampainya di ruang kepsek,
"Ini ruang kepsek yang lo cari. Kalu gitu gue ke kelas dulu ya."pamit Jovi.

"Iya makasih ya." Ucap Dzaky dan dibalas anggukan oleh Jovi.

Setelah kepergian Jovi, Dzaky berkata dalam hati, "cantik, baik pula dan gue tadi denger Jovi most wanted disini. Sempurna." Dzaky segera masuk ke ruang kepsek yang sebelumnya diketuk olehnya.
Setelah penjelasan dari kepsek, Dzaky diputuskan untuk masuk ke kelas 11 IPA 1, yaitu kelas yang juga ditempati oleh Jovi. Tapi meskipun begitu, Dzaky maupun Jovi tidak mengetahui jika mereka akan sekelas mulai hari ini juga.

Kring......
Bel berbunyi. Dan untungnya Jovi sudah masuk ke kelasnya. Hari ini Laura yang notabenya sebagai sahabat Jovi tidak masuk. Alhasih ia duduk sendiri dikarenakan biasanya sebangku.

15 menit kemudian guru IPA masuk ke kelas. Tapi ia diikuti oleh siswa baru. Guru itu berkata.
"Anak-anak kita kedatangan murid baru nih. Ya udah, kenalin diri kamu!" Suruh Pak Davin

"Hai! Nama saya Dzaky Ataya Mahendra. Panggil saja Dzaky. Semoga saya betah disini. Mohon bantuannya teman-teman." Kata Dzaky.

Suara Dzaky membuat Jovi yang semula menunduk diangkat dan melihat ke depan. Pandangan mereka saling bertabrakan. Dzaky yang awalnya kaget terganti oleh senyuman manisnya dan dibalas senyuman juga oleh Jovi.

"Ya udah, kamu sementara ini duduk di samping Jovi ya." Kata Pak Davin sambil menunjuk bangku kosong di sebelah Jovi.

"Iya pak."balas Dzaky dan langsung menuju bangku yang ditunjuk oleh gurunya tadi.

"Hai kita ketemu lagi" sapa Dzaky.

"Eh iya. he he.." balas Jovi.

Setelah perkenalan diri tersebut, dimulai pelajaran IPA oleh guru yang membawa Dzaky sebelumnya.

Bersambung.....

Makasih ya yang udah mau baca cerita pertamaku.

THANK YOU

Fake Nerd BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang