Mian

828 55 26
                                        

(sedikit saran kalau mau Baca ini coba dengarkan lagu this love - Davichi ost descendent of the sun. Kenapa?? Gak tau rasanya pas aja dengarnya pas baca ini nanti.)

Happy reading

.

.

.

.

.

.

"Kau tahu aku sedang sibuk. Kenapa kau meneleponku?"

'Tapi, Sehunie. Aku hanya ingin menyampaikan sesuatu padamu," jawab sesorang yang menjawab pertanyan yang telah dilontarkan oleh laki-laki yang bernama Sehun barusan.

"Kau bisa melakukannya sesudah aku selesai bekerja, Suho ,"

'Tapi, Se—'

PIP

Sebelum Suho—si penelepon selesai mengucapkan keperluannya, Sehun segera memutuskan sambungan secara sepihak dan dia sudah tidak peduli dengan reaksi si penelepon.

Sehun segera menyandarkan punggungnya sandaran kursi kerjanya dan memijit pelan pangkal hidungnya yang sedikit ngilu gara-gara terlalu lama memakai kacamata, serta pikiran tentang perusahaan yang sedang dipimpinnya.

Jujur saja, dia kadang lelah menghadapi tingkah Suho yang begini dan yang begitu. Dan siang ini, Suho kembali mengganggu acara kerjanya. Sebenarnya tidak mengganggu sama sekali, hanya saja, Oh Sehun ini sedang dalam mood yang buruk.

.

.

.

.

"Sehunie! Kemari!" Sehun berjalan dengan malas menuju asal suara.

"Hm?" ucap Sehun yang penuh keambiguan dan duduk di kursi seberang sang gadis.

"Ah! Begini, tiga hari lagi kampusku mengadakan pertunjukan drama musikal. Dan aku sudah membelikan Sehunie tiket VVIP agar kau bisa menontonku. Bagaimana? Sehunie mau datangkan?" ucap Sakura seraya tersenyum lebar.

"Hm,"

"Itu artinya 'iya' atau 'tidak'?" tanya Suho.

"Mungkin," jawab Sehun singkat, lalu bangkit dari duduknya.

"Sudahlah kau membuang waktuku," dan Sehun berlalu meninggalkan Suho yang memasang wajah kecewa.

Suho bangkit dan berjalan keluar dari café tempat ia bertemu dengan Sehun tadi—setelah membayar minumannya tentunya.

Suho berjalan dengan lunglai. Setelah itu, ia memasuki taman kota dan duduk disalah satu bangku di sana. Dirinya memperhatikan cincin yang diberikan oleh Sehun beberapa bulan yang lalu. Cincin yang mengikat mereka pada sesuatu yang bernama pertunangan.

Suho meringis. Hatinya sakit mengingat sikap Sehun kepadanya selama ini. Seolah tak dianggap keberadaannya. Selama ini … Sehun menganggapnya … apa?

.

.

.

3 hari kemudian

"Hei, Suho! Pertunjukan akan segera dimulai. Kau harus segera beriap," ucap teman Suho saat melihat Suho mengintip di balik tirai.

"Eh? Uh? Baiklah," dengan berat hati, Suho meninggalkan tempatnya dan segera munuju ruang ganti untuk mengganti pakaiannya dengan kostum.

'Ternyata kau tidak datang, Sehunie," batin Suho miris. Sudah berharap banyak, ternyata—

Lain Suho, lain Sehun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Drabble Hunho StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang