London-Inggris
9.00 a.mDua gadis remaja itu mengendarai mobil Lamborgini dengan kecepatan di atas rata-rata.
Ckriiit...
Suara rem mobil terdengar nyaring. Mampu menarik perhatian orang-orang yang berlalu lalang.
Pintu mobil terbuka,, keluarlah dua remaja perempuan. Semua mata teralihkan kepada mereka berdua. Yap! Siapa lagi jika bukan Jennie Alarice Watson dan Rosalie Alicia Watson. Dua kakak beradik itu memang sering menjadi pusat perhatian. Bukan saja karena mobil yang dibawa nya namun juga karena paras mereka berdua yang mampu membuat orang yang melihatnya merasa iri sekaligus terpukau.
Namun tatapan itu sudah biasa didapatkan kedua nya. Mereka hanya berjalan cuek menuju ke cafe tujuan mereka. Memang begitulah sifat kedua gadis cantik itu.
Setibanya dicafe....
"JENNIE!! ROSIE!!....oh my god!!" pekikkan seorang gadis terdengar SANGAT lantang.
"oh Lisa..c'mon.. Bisakah kau kecilkan volume suaramu itu?" kata Rosie sambil memutar bola mata jengah. Sedangkan Jennie? Dia hanya memutar bola matanya saja.
"hehehe.... Im sorry" ucap gadis yang dipanggil Lisa itu.
"kau tau? Suaramu itu hampir memecahkan telingaku" sahut satu suara lagi.
"bukankah aku sudah bilang maaf Jesie?" kata Lisa dengan penekanan diakhir kalimat nya. Yang hanya dapat dengusan dari Jesie.
"oh iya... Bagaimana? Apa kalian setuju dengan hukuman dari para paruh baya itu?" tanya Jesie kepada Jennie dan Rosie sekaligus mengalihkan pembicaraan tak penting dengan Lisa.
"kurasa kita memang harus menyetujuinya" jawab Rosie dengan seringai kecilnya. Membuat Jesie dan Lisa menatapnya bingung.
Flashback.
"hahhh!! Kalian tau? Kami para orang tua kalian telah lelah menghadapi sikap kalian itu" kata Ronaldo David Jesclyn jengah.
"apa yang kalian dapat dari tindakan kalian itu? Uang? Mobil? Kami bisa memberikan kalian itu! Kalian tidak perlu balapan seperti itu! Bagaimana jika kalian tertangkap oleh polisi? Kalian bisa membuat kaluarga malu!!" lanjut Mario Valerio Anderson menghela nafas frustasi menghadapi empat gadis remaja didepannya.
"sudah sudah!! Kita hanya perlu menghukum mereka. Sesuai kesepakatan kita, mereka harus menerima hukuman itu" sela Alexander William Watson dengan seringai menatap empat gadis remaja didepannya. Sedangkan yang ditatap menelan ludahnya kasar melihat seringai bak seringai iblis itu.
"kalian akan kami pindahkan ke LA, semua fasilitas kalian akan kami sita, kalian hanya akan tinggal disatu mansion" lanjutnya dengan seringai lebih lebar.
"WHAT?!!" teriak empat remaja itu kompak.
"dad! What did you say? Kami akan dipindahkan ke LA? Dan fasilitas kami akan diambil? Lalu kami akan bertahan hidup disana bagaimana dad?" tanya Rosie dengan tatapan tak percaya.
"benar" sahut Jesie dan Lisa.
"tenang, uang kebutuhan kalian akan kami kirim setiap bulan" jawab Ariana Natalie Watson membuat sedikit kelegaan dari mereka berempat.
Namun itu tetap saja tidak membuat mereka lega sepenuhnya, apalagi setelah mendengar...
"kalian akan berangkat lusa, jadi kalian masih memiliki waktu untuk bersiap" kata Alex sambil berdiri dan menuju kekamarnya.
"bersiap-siaplah baby" lanjut Ariana sambil menyusul sang suami.
"baiklah kita pulang!!" seru Mario sambil menarik putrinya Lisa untuk pulang.
Sedangkan Ronaldo langsung berlalu diikuti Jesie dibelakangnya.
Flashback off.
"Kalian tau? Sepertinya keluarga kita salah taktik" lanjut Jennie, menambah kebingungan Jesie dan Lisa.
"kita dibebaskan" lanjutnya lagi.
Dan hal itu membuat para BlackAngels menyeringai licik.
Mohon maaf bila ceritanya kurang bagus. Karena ini cerita pertama gw. Bila ada kekurangan mohon maaf. Bila ada typo mohon kasih tau yaa. Jangan lupa tinggalkan jejak.
Part berikutnya pengenalan cast.
Bye bye!!
KAMU SEDANG MEMBACA
BlackAngels
De TodoKisah empat gadis remaja bad yang harus rela menjadi nerd demi menjalani hukuman sekaligus misi dari para orang tuanya