Balita Nakal.

46 7 2
                                    

      Waktu begitu cepat berlalu dengan melewatkan acara adat 7harian, beberapa kali suntikan untuk kekebalan tubuh Daniel, sampai Daniel harus disapih ditahun ke-2nya setelah lahir. Ya seperti balita normal yang lain, tapi malah Daniel menggantikannya dengan menghisap ibu jarinya sebagai mainan barunya atau istilahnya itu ngempeng, sampai air liurnya berceceran banyak walau Maya sudah melarangnya dengan alasan yang aneh, tapi tetap saja Daniel masih bersikeras ngempeng sampai diumur 3 tahun, lama juga mungkin Daniel bosan hanya itu yang bisa dilakukan.

      Tak lupa atau masih ingat Surya dan Pipit sering main kerumah Utomo beralamat di jalan H.ipin nomor 6A Pondok Labu, sering mampir untuk melihat buah hati Utomo dan Maya dan mungkin mereka anggap sebagai anak juga karena telah memberikan sebuah arti untuk buah hati balita tersebut. Utomo juga sering membelikan makanan untuk Daniel 'Bubur Ayam' walau gak seberapa tapi membuat Daniel senang belepotan ketika menyantapnya. Mungkin sudah keseringan dibawakan bubur Daniel juga bosan dan jadi tidak suka makan bubur, sampai ada satu hari kejadian yang lucu ketika Utomo datang membawakan buah tangan yang berbeda tapi tetap dengan bubur.

      "Assalamualaikum, halo Daniel kecil om bawain makan buat kamu nih," ucap Surya sambil masuk ke ruang tamu dan medekati Daniel.

      "Waalikumsalam, pasti bubur ayam lagi ya sur,"
tegas Utomo sambil tertawa kecil.

      Daniel menatap aneh penasaran bukan kearah kantong plastik yang berisi bubur ayam, tapi ke kantong satu lagi yang berisi nasi padang. Disiapkan piring, mangkuk, dan sendok untuk makan bersama, makanan sudah disajikan tapi Daniel tidak memakan bubur ayamnya entah Daniel malah melihat kearah nasi padang yang berlauk 'Jengkol' dan 'Lele'.

      Utomo dan Maya bingung, sedangkan Surya tertawa kecil dan langsung mendekati Daniel sambil memotong bagian 'Jengkol' dan 'Lele' menjadi kecil, supaya muat dimulutnya Daniel dan juga tidak tersedak. Ketika memakannya Daniel dengan muka yang lugu masih mencari rasa apa ini sebenarnya, makanan sudah tertelan habis dari mulut Daniel pun ingin lagi dengan isyarat "(m)au (l)agi."
Utomo, Maya, Surya tertawa, Daniel begitu lahap dengan makanan yang disuapkan oleh Surya.

      "Tuh Maya, anak-mu doyan banget jengkol sama ikan lele, besok-besok kamu masakin 2 lauk itu aja, siapa tau jadi makanan kesukaannya Daniel," ucap Surya setelah menenggak segalas air putih. Makan bersama sudah selasai,

      "masa iya harus jengkol, entar mulut Daniel baunya gak ketolongan lagi," kata Maya sambil merapihkan alat-alat makan yang sudah selesai.

      "Ya gapapalah bu, lagi pula kan Daniel suka tadi liat kan makannya lahap kayak apa, beda kalo dikasih bubur," celetuk Utomo. Maya diam berpikir sambil mencuci piring kotor.

****

      "Daniel, sini yuk main sama om, kita main belajar mengenal angka,"
ucap Surya sambil mendekati sekaligus menggendong Daniel.

      Diajarkannya menghitung angka, berselang beberapa menit tiba-tiba celana Surya basah dibagian paha kanan, Surya segera mengangkat Daniel dan benar ompol Daniel yang tiba-tiba mendarat dicelana Surya, memang Maya tidak pernah menggunakan popok untuk Daniel ketika didalam rumah, kecuali jika sedang berpergian. Surya terlihay bingung dan sedikit kesal tapi dia sayang, sedangkan Daniel tertawa lepas dengan kesalahan yang tidak disengajanya.

      "Kamu Daniel ketawa lagi, celana om basah nih untung kamu ganteng dan om sayang," ujar Surya sambil menciumi pipi Daniel yang gembul.

      "Aduh maaf ya mas Surya, Daniel ngerepotin nih bikin ulah pake ngompol segala,"
kata Maya bergegas mengambil Daniel untuk digantikan celananya.

      "Iya gapapa may, lagi pula juga dia masih kecil, kan gak tau dia pengen ngapain aja,"
jawab Surya sambil mengeringkan celananya dengan tisu kering. Seling beberapa menit Utomo dan Surya berbincang, Surya ingin pamit.

      "Daniel, om pamit ya, jangan nakal-nakal, jangan ngompol sembarangang lagi okey, yang sehat ya Daniel," ucap surya sambil menghapiri sekaligus menggendong Daniel juga menciumi pipinya dan mengajarkan salim.

      Daniel tesenyum juga 3 orang dewasa tersenyum gembira. Surya berpamitan dengan Utomo dan Maya,

      "Gue balik dulu ya, makasih ompolnya haha,"
kata Utomo sambil memberi Daniel dari pelukannya kepada Maya dan keluar dari dalam ruang tamu.

      "Iya, maaf ya sur, hati-hati sur, makasih juga sering main,"
balas Utomo.

      "Pasti, gue selalu akan jenguk jagoan kita, Wassalamualaikum." Ucap dan salam Surya sambil memakai helm dan naik ke jok motor.

      "Waalaikumsalam, hati-hati ya,"
balas Utomo dan Maya.
Daniel melambaikan tangan yang melambangkan perpisahan sesaat.

****

AprilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang