Bersekolah Dasar.

22 3 0
                                    

      *Kelas 1 sampai Kelas 3.

      2008 sistem pendaftaran sekolah dasar berubah semenjak ada kurikulum 2007 tidak lagi dengan tes, tapi melalui umur diatas 6 tahun. Daniel sudah melebihi aturan tersebut, orang tua Daniel mendaftarkan di SDN Pondok Labu 12 Pagi, sekolah yang berhadap-hadapan juga dengan SDN Pondok Labu 15 Pagi. Entah kenapa seperti itu, yang jelas adalah SD diseberang sekolah Daniel menjadi musuhnya.

      Seperti dikelas sebelumnya Daniel pendiam dengan situasi yang baru, Daniel dikelas 1A hanya memperhatikan guru yang sedang menjelaskan, dan mengerjakan tugas sampai Daniel tak sadar tiba-tiba dia 'poop' dicelana. Bukan bahan tawaan yang bagus bagi seorang Daniel, dia tetap cuek walau setiap pagi ditertawakan tentang hal tersebut, dan Daniel membuktikan dengan menjadi peringkat nomor 1 dikelas ketika pembagian rapot
akhir kenaikan kelas.

      Liburan akhir semester selama 2 pekan, Daniel hanya jalan-jalan ke Taman Impian Jaya Ancol, pantai utara Jakarta yang kumuh karena sampah. Tak ada kebahagian selama Daniel berlibur ke Ancol melainkan saat menangkap ubur-ubur dengan menggunakan jaring, Daniel kira ubur-ubur itu menyengat ketika sudah ditangkap seperti di film 'Spongebob', setelah dia coba memeganginya sesering mungkin malah setelah itu tangannya gatal-gatal. Daniel kapok tak ingin melakukan hal itu lagi.

      Liburan begitu cepat berlalu, Daniel tidak mendapatkan kebahagiaan apa-apa melainkan dirumah dan bermain dengan teman-temannya. Hari pertama Daniel masuk sekolah dikelas 2A, masih tetap sama tidak ada perkenalan, tidak ada teman pindahan baru. Mungkin Daniel bosan dengan keadaan yang itu-itu saja, lagi-lagi Daniel mulai iseng dengan melempari potongan penghapus kearah perempuan diteman kelasnya, pura-pura tidak tahu sama sekali ketika Daniel melakukannya seperti kata pribahasa...

      "Lempar batu sembunyi tangan."

      Kejailan Daniel semakin menjadi-jadi, sampai pernah saat jam istirahat teman sekelasnya yang sedang BAB dijaili dengan cara menyirami dengan air segayung dilemparkannya keatas sehingga membuat baju temannya basah kuyub tak karuan, juga pintunya didobrak untuk melihat temannya yang sedang jongkok dan dijadikannya bahan tawaan. Pernah juga Daniel memamerkan kelaminnya didepan kelas kehadapan teman-teman perempuannya saat mengganti baju olahraga, Daniel anggap itu adalah jantan, tapi menurut teman-temannya yang lain adalah hal bodoh yang pernah dilakukannya.

      Semakin menjadi-jadi Daniel berbuat ulah mengambil penggaris elektronik temannya dan dijualnya. Hal tersebut diketahui oleh gurunya, karena temannya yang bernama Adam mengadu ke orang tuanya, dan orang tua Adam melaporkan hal itu ke guru disekolah dasar tersebut. Keesokan harinya Daniel dipanggil orang tuanya untuk di sidang, mengetahui hal tersebut Utomo dan Maya sangat kecewa dan langsung mengganti barang tersebut juga meminta maaf atas perlakuan Daniel.

      Kejadian itu sebelum ulangan akhir semester, membuat Daniel kepikiran karena malu kejadian tersebut tersebat dan membuat Daniel tidak fokus saat mengerjakan ujiannya. Entah tahun ke 2 disekolahnya yang sial atas kelakuan Daniel atau memang itu kesenangan untuknya, yang pasti nilai Daniel turun menjadi peringkat ke 17 dikelas dan Daniel dicap dengan guru-guru disekolahnya sebagai anak nakal yang tidak karuan.

      Liburan akhir semester dikelas 2 Daniel sama saja seperti liburan sebelumnya, tapi yang membedakan adalah Daniel tidak kemana-mana atau dikurung dirumahnya karena perbuatannya yang membuat orang tua Daniel kecewa. Yang ada adalah kebutuhan khusus untuk Daniel dikursuskan mengaji, dengan cara Maya memanggil guru ngaji yang ada disekitar rumahnya, Setiap siang selama liburan mengaji adalah menjadi kebiasaan untuk Daniel walaupun baru membaca Iqra.

      Pekan terakhir liburan selesai, masuk kembali hari senin untuk kelas baru, masih dengan teman yang sama dikelas yang berbeda yaitu kelas 3A. Tidak ada yang ingin duduk sebangku dengan Daniel mungkin dengan kelakuannya yang dijadikan bahan omongan jelek dari orang tua murid teman-teman Daniel. Beruntung dikelas 3A ada anak baru, pindahan dari Sekolah Dasar didaerah Aceh. Anak baru yang bernama Syakir Daulay, setelah berkenalan didepan kelas langsung disuruh duduk dengan wali kelasnya untuk sebangku dengan Daniel.

****

      Dengan orang baru tapi dengan situasi yang sama, Daniel masih menutup diri dengan teman sebangkunya walau hal yang dilakukakan hanya bersalaman. Terbiasa jadi lebih mengenal karena Syakir sering membaca Al-Qur'an, Daniel tersentuh dan ingin belajar darinya serta belajar kebutuhan disekolah dengannya. Tak disangka oleh Daniel, ketika diajaknya sholat Dzuhur sebelum pulang sekolah, ternyata Syakir mengambil alih mikrofon masjid dan mengumandangkan adzan yang sangat merdu, semua jamaah tersentuh, diam, dan hanya bisa menjawab lantunan adzan.

      Mulai saat itu, semenjak Syakir membuktikan kemampuannya Daniel selalu dekat dengan Syakir mempertanyakan hal ini, hal itu. Syakir membantu Daniel dengan tulus, sampai ada sebuah lembaga belajar tambahan (LES) yang bernama 'LPIA' menjuru lebih mengenal Bahasa Inggris. Orang tua Daniel dan Orang tua Syakir mengizinkan untuk ikut belajar tambahan lembaga tersebut, Daniel dan Syakir selalu berdua selama pelajaran sekolah maupun saat belajar tambahan. Antusias untuk belajar Bahasa Inggris tertawa, kesulitan menghadapi pelajaran bersama telah dilalui mereka berdua.

      Setelah melalui semester pertama dikelas 3A, sebelum pembagian rapot ada kegiatan lomba 'PORSENI ISLAM'. Syakir ditunjuk dengan wali kelas untuk mengikuti kategori Muadzin, sedangkan Daniel ditunjuk untuk menjadi vokalis marawis karena wali kelasnya melihat perubahan Daniel sebab sering belajar mengaji dengan Syakir, keputusan yang cepat, yang tepat dilakukan wali kelas Daniel. Ya terbukti Syakir memang sudah diatas kertas pasti juara1, yang tak disangka-sangka adalah grup marawis dengan Vokalis yang baru latihan 2hari juga mendapatkan juara1, Daniel membuktikan kepada semuanya, melampiaskan kesalahan sebelumnya dengan menjadi juara.

      Setelah pergelaran porseni islam, 3hari kemudian waktunya pembagian rapot, Orang tua Daniel dan Orang tua Syakir berbincang akrab seperti mertua dengan mertua. Liburan tengah semestar tiba juga, Daniel selalu diajak untuk bermain kerumah Syakir, tapi Daniel tidak bisa karena ikut pulang kampung untuk hadir diacara pernikahan omnya. Daniel berlibur dikampung halamannya sampai habis liburan tengah semesternya.

      Masuk seperti biasa untuk mengikuti kegiatan belajar semester kedua dikelas 3A. Daniel sudah duduk dibangkunya jam sudah menujukan pukul 06:31 begitu pun diikuti bel sekolah yang sudah berbunyi, Syakir belum juga datang Daniel kira dia terlambat beberapa menit. Bel pelajaran kedua berbunyi Daniel semakin cemas karena Syakir tidak tidak kunjung datang, Daniel mengira mungkin Syakir sakit makannya tidak masuk sekolah. Daniel ingin menjenguk kerumahnya dia tahu alamatnya tapi tidak tahu pasti dimana letaknya karena rumah Syakir dikomplek, Daniel pemalu untuk bertanya dengan satpam, niat untuk menjenguk padam karena sifat pemalu.

      Keesokan paginya seperti biasa Daniel hadir kesekolah 5 menit sebelum bel dibunyikan, dengan harapan Syakir sudah sembuh dan hadir kembali untuk sekolah. Perkiraan Daniel meleset jauh, seluruh murid kelas 3A diberitakan kabar oleh wali kelasnya bahwa Syakir telah pindah sekolah di daerah Bandung. Mendengar berita tersebut Daniel dengan perasaannya yang tak terbendung, meratap sedih karna ditinggal pergi dengan teman dekatnya tanpa kabar yang jelas, Danirl hanya bisa diam sambil berfikir "apakah kamu masih ingat aku jika kita sudah sama-sama sukses".

      Tak disangka-sangka bakat terpendam Daniel keluar kebiasaan Utomo ayahnya Daniel yang merangkai kata-kata dilakukannya oleh Daniel untuk teman dekatnya.

Untuk teman-ku.

Hal-hal hebat sudah kita lakukan.
Tibanya kau pergi meninggalkan.
Tanpa kabar, tanpa berpamitan.
Dengan mempunyai sedikit ikatan.
Jika kau ingat dan tidak melupakan.

      Daniel tak bisa berkata-kata lagi, hanya bisa belajar disisa semesternya dengan ilmu yang sudah diwarisi Syakir. Setelah melaksanakan ujian akhir semester dan tiba waktu pembagian rapot, nilai Daniel diatas rata-rata dan mendapatkan peringkat tiga dikelas 3A. Daniel biasa saja dia hanya merenung dan bertanya "bagaimana kabarmu kawan, apa kamu masih ingat?"
Sampai liburan pun Daniel hanya dirumah tidak berpergian kemana-mana, melainkan bermain rental playstation untuk menghadapi rasa jenuh dan juga khawatirnya.

AprilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang