Udara sejuk di pagi hari seakan memberikan semangat untukku menjalani masa orientasi ini. Dan matahari yang menyinari seakan memberikan dukungan untukku untuk memulai hari yang baru. Saat ini aku tengah berbaris dengan teman teman baruku.
Ah ya, aku mengambil jurusan seni. karena dari kecil aku sangat menyukai bernyanyi dan bermain piano, itulah sebabnya mengapa saat itu aku memiliki keinginan untuk membuat lagu khusus untuknya. Tapi sayang sekali, ia menolaknya.
Masa ospek ku hari ini dan hari hari selanjutnya berjalan dengan baik. Dan ya, jimin benar benar ada di sini dia juga mengambil jurusan seni sepertiku. itu sedikit mengejutkanku saat ku tau ia menyukai musik dan ternyata ia memiliki selera musik yang sama sepertiku. Entah bagaimana tapi ia seperti teman yang di kirimkan untuk mengganti posisi luhan untuk menemani dan menambah warna warni di hidupku, entahlah.
Setelah satu minggu menjalani ospek, kami mulai menjalani masa pembelajaran. Dan minggu minggu selanjutnya, orang orang mulai mengenal kami karena kami telah beberapa kali di undang untuk mengisi acara acara tertentu. Mereka sudah mengetahui permainan bermusik kami, dan itu terlihat sangat memukau untuk mereka.
Ini benar benar menyenangkan. Aku menyadari bahwa jimin mempunyai suara dan cara bermusik yang benar benar memukau. Suara jimin yang diiringi suara tuts piano yang ku mainkan dengan jari jemari ku selalu mendapatkan tepukan meriah dari teman temanku.
Tentang jimin, dia benar benar teman yang menyenangkan. Dia selalu bersamaku dan selalu menemaniku, ia telah beberapa kali mangunjungi rumahku. Ayah dan ibuku telah mengenalnya. Selain pintar bermusik dia juga anak yang baik, dia pintar, dia juga ternyata jago memasak. Sangat mengesankan.
"Hei baek, kita harus latihan sekarang." Jimin berucap, ia menyodorkan minuman padaku yang tentu saja aku menerimanya.
"Tentu. Tapi biarkan aku beristirahat sebentar sekarang." Ucapku sebelum menegak minumanku.
"Ya baiklah, jangan terlalu lama. Kita harus benar benar terlihat memukau di depannya!!"
Jimin terlihat bersemangat sekali, ya... karena kami diundang untuk mengisi acara di sebuah perusahaan. Dan ternyata salah satu poto model di sana adalah pria yang disukai jimin, atau orang orang menyebutnya seorang idola.
"Hm. Aku hanya beristirahat beberapa menit saja, bukan beristirahat selamanya."
Seketika aku merasakan sedikit sakit di kepalaku akibat pukulan kecil jimin yang lumanyan menyakitkan.
"Apa yang kau lakukan hah, sakit!"
"Apa yang kau katakan tadi hah, jangan Berbicara sembarangan!"
Hah? Apa yang aku katakan memang? Tidak ada.
"Hm, baiklah." Aku kembali menegak habis sisa minumanku lalu kembali beralih pada jimin.
"Hey, aku lupa nama perusahaan itu? kau ingat?"
Kulihat jimin sama sekali tidak mengubris pertanyaanku. Ia terlihat sibuk dengan ponselnya. Saat ku hendak meraih ponselnya, ia lebih dulu menepuk pundakku keras.
Ugh. Apa lagi ini?
"Ah, ada apa!" Aku sedikit menaikan suaraku, merasa kesal dengan kelakuan jimin padaku.
"Katanya akan ada murid baru, kau tau siapa dia?"
Murid baru? siapa?
"Aku tidak tau, apa dia perempuan? Apa cantik?" Aku sedikit bergurau, karena nyatanya aku masih tidak tertarik dengan perempuan.
"Aishh kau! Huh, aku juga tidak tau. Mungkin ini hanya rumor?" Jimin menekuk bibirnya.
Ada apa dengannya?
KAMU SEDANG MEMBACA
I really love u
Teen Fictionseorang namja yang memiliki kecintaannya kepada sesama jenis membuatnya merubah penampilannya menjadi seorang yeoja.namun dengan usahanya itu tetap tak membuahkan hasil untuk membuat namja itu menyukainya.karena itulah ia berusaha melupakan sosok le...