Chapter 3

496 47 4
                                    

Teriakan itu mengejutkan mereka yang berada di luar pulau, angin kencang membawa suara itu membuat hawa disana semakin menyeramkan.
Kakashi datang dan membawa sebuah panah emas.


"Ini bisa menembus kekkai yang mereka buat, ini adalah benda pusaka yang diciptakan dari


Taring Sesshou siluman serigala yang diserang ratusan tahun yang lalu" Jelas Tsunade


Catatan : Sesshou adalah siluman yang merupakansuami dari Kikyou Uchiha, yang secara biologis merupakan ayah Aruta dan Himeko.


Panah dilepaskanperlahan kekkai yang menghalangi pulaupun pecah

xXx

'Yabai.. apakah disini akhirnya'
Pikir Sasuke akhirnya dia mati dan semuanya selesai
Sasuke kehabisan cakranya. Hinata menuju kearah Sasuke, disini sangat berbahaya. Hinata melindungi Sasuke dengan kekkai cakra berwarna emas. Sasuke tak yakin apa dia benar Hinata.

"Himeko,," Hinata mengusap rambut Himeko lembut.


"Aruta akan sembuh" Hinata memberikan senyum kearah Himeko, sambil mengarahkan tangannya ke jantung Aruta, mempercepat regenerasinya.



"Balas dendam bukanlah yang kami inginkn" Tutur Hinata, yang sebenarnya adalah Kikyou.


Samar-samar wujud Sesshou pun terbentuk dari panah emas yang dilemparkan untuk melepas kekkai Himeko.

Luka Aruta menutup sempurna.


Mereka berdua terperangah melihat orang tua mereka terlebih mereka belum pernah melihat wujut ayah mereka Sesshou.

Sasuke khawatir jika Kikyou yang berada di dalam Hinata tak ingin keluar dari tubuhnya dan membawa Hinata pergi.


Namun sebelum Sasuke menanyakannya. Hinata pingsan, dan bayangan Sessshou pun menghilang.
Tubuh Hinata jatuh, Sasuke ingin menangkapnya namun kekuatannya bahkan tak sanggup untuk berdiri.

GREEPPP


Aruta menangkap Hinata dan membawanya kearah Sasuke.
Hukage dan yang lainnya datang.
Bersiap untuk menyerang 2 orang berpakaian kimono hitam itu.
Hiashi langsung menghampiri Sasuke. Mata sasuke membulat, mengetahui Hiashi memeluknya erat.

"Phfft... ahahaha.." Tahan tawa Hinata tak terelakkan melihat Ekspresi Sasuke.

Melihat Nukenin tertawa seperti itu semua ninja Konoha waspada terhadap Hinata.
Membuat Sasuke yang tadinya dongkol karena Hinata, menjadi terbahak-bahak karena Hinata yang baru saja menyadari bahwa dirinya sekarang adalah Nukenin bukan putri sulung Hyuuga.

"Hahahahahaha" Tawa Sasuke sambil menunjuk-nunjuk Hinata membuat pandangan semua orang yang tadinya memandang Hinata tertuju pada Sasuke.

Aruta dan Himeko membungkuk hormat.
"Gomenasai"

Aruta menjentikkan tangannya waktu berhenti seketika.

Sasuke terperangah,
'Apa-apaan ini jika kekuatan mereka sehebat ini, harusnya dia bisa menghindari seranganku bahkan untuk mengambil alih seluruh desa dalam pengendaliannya, sungguh tidak adil'
Semua ingatan mereka telah kembali.
Hiashi terkejut melihat dirinya telah memeluk Nukenin penghinat desa.
Mendorong keras tubuh Sasuke yang kehabisan cakra.
'Tch.. sekarang kau membuangku'
Pikir Sasuke yang melirik tak suka kepada Hiashi

"Kenapa? Kenapa aku berada di sini?" Kakashi memulai pembicaraan.

" ... " Naruto tak berhenti melihat Sasuke. Begitupun Sakura

"Hinata apa yang terjadi dengan pakaianmu?"


"Aku..etto.. Tou-san maafkan aku" Hinata membungkuk hormat kepada Hiashi.

"Pulau ini" Kata Tetua Hyuuga

"Ini pulau terkutuk, Ternyata itu bukan sebuah lagenda atau dongeng." Tsunade melihat kearah 2 orang yang berpakaian kimono.

"Bulannya.. apa yang terjadi dengan bulannya, dan mereka" Naruto menunjuk Aruta dan Himeko yang dahinya memancarkan cahaya emas berbentuk bulan sabit.

"Hanya ada 1 cara untuk membuat bulan kembali menjadi seperti semula. Dengan membunuh pengguna jutsunya, walau mereka telah meminta maaf, memiliki kekuatan sebesar itu, merupakan ancaman yang sangat besar" Tsunade dengan wajah tegasnya.


"Tidakk!!.. ku mohon jangan bunuh mereka" Hinata menghalagi Aruta dan Himeko di belakangnya.

"Onegai, ini sungguh tidak adil, orang tua mereka dibunuh tanpa sebab, dan sekarang mereka juga? Apakah tidak ada cara lain. Tolong biarkan mereka hidup" Hinata berusaha membela. Air matanya mengalir, ia tau yang dirasakan Kikyou, karena mereka pernah berada 1 wadah terlebih Hinata adalah rengkarnsi Kikyou.

"Maafkan aku, mungkin inilah saatnya. Kami akan mengeksekusi mereka " Tetua Hyuuga itu dengan wajah angkuhnya membuat beberapa ninja yang berada disana emosi terutama Sasuke yang sudah mengetahui cerita tentang mereka

"Aku tak mengerti awalnya, ternyata aku salah paham, ku fikir, kau tak seperti ayahmu" Pandangan Sasuke sinis terhadap Tetua Hyuuga tak ada sopan santun kepada pria tua yang sudah lanjut usia itu.

"Jaga mulutmu Uchiha, disini kau hanya seorang Nukenin, kau juga akan mendapatkan hukuman. " Hiashi menatap tajam kepada Sasuke, dan dibalas decihan oleh Sasuke.

Aruta dan Himeko hanya diam, mereka tak membangkang atas hukuman mati yang akan mereka terima.

"Kakashi kami menemukan Danzou" Bisik guru Yamato, yang tiba-tiba muncul.

"Kalian ikut aku" Tsunade menunjuk Hinata dan Sasuke.
'Kusso.. bagaimana ini, apa aku juga akan dihukum mati? Kenapa harus sekarang'

xXx

Ruang Tsunade
"Kami tak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, kalian harus menceritakan semuanya"


To Be Continue

The Blande Of Yellow Moon | SasuHina✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang