He's cute..
He's innocent..
He's sweet..
He's kind..
He's PSYCHO..
~
~
~"Donghae hyung..." suara panggilan itu membuat Donghae menegang..
Tanpa membalik tubuh pun, Donghae sudah tah siapa pemilik suara khas yang sedang meneriakinya dari belakang itu..
Dengan sedikit ragu, Donghae membalik tubuhnya..
Mendapati pemuda mungil sedang berlari kearahnya dengan kedua tangan yang ia rentangkan lebar..
Senyum merekah dari pemuda yanng sedang berlari itu memaksa Donghae untuk menarik keatas kedua sudut bibirnya...
Senyum dengan keterpaksaan..
"Wookie..." Donghae merentangkan tangannya, menyambut pelukan posesif yang pemuda kecil itu berikan..
Yaahh.. Meski pemuda dalam pulakannya itu terlihat sangat manis dan menggemaskan, tapi Donghae melihatnya dari sisi yang berbeda..
"Heeeuummm.. Aku merindukanmu hyung.." pelukan pada pinggang Donghae semakin erat, mau tidak mau Donghae menahan ringisan -karena merasa sesak..
"Aahh.. Aku juga merindukanmu.." bohong..
Bohong kalau Donghae bilang bahwa dia merindukan si mungil dalam pelukannya..
Faktanya, Donghae sangat berharap untuk tidak bertemu dengannya untuk selamanya..
Si kecil melepaskan pelukan -yang akhirnya membuat Donghae bisa bernapas normal- lalu menatap lekat kedalam manit bening milik Donghae.. "Kau harus pulang cepat malam ini.."
Donghae mengkerutkan kening -bingung.. "Pulang?" pemuda dihadapannya mengangguk..
"Pulang, ke rumah 'kita'.. Kau tau.." menghentikan sebentar kalimatnya untuk merapikan anak rambut yang nyaris menutupi wajah Donghae.. "Aku selalu memikirkanmu tiap malam.." mendekatkan wajahnya pada perpotongan leher Donghae, menghirup dalam-dalam aroma tubuh pemuda yabg sedikit lebih tinggi dan lebih kekar darinya.. "Aku merindukanmu.." lidahnya terjulur, menjilati setiap bagian kulit sensitif Donghae -tentu membuat Donghae menahan desahannya sekaligus menahan nafasnya.. "Pulanglah ke rumah kita Lee Donghae.." sengatan kecil Donghae rasakan saat mulut pemuda kecil itu menggigit dan menghisap kuat kulit lehernya.. Jujur saja, Donghae sangat ingin mendesah dan menjerit sekarang, tapi mengingat mereka ada di tempat umum, Donghae harus bisa menahannya.. "Atau harus kupanggil.. Kim Donghae??" menjauhkan kembali tubuhnya..
Mengamati wajah Donghae yang memerah dengan nafas yang terengah dan bekas merah keunguan yang baru saja ia buat pada leher pemuda Lee itu..
Indaaahh..
Membuat pemuda kecil itu menjilat bibirnya sendiri..
"A.. Akuu.. Maaf, Ryeowook.. Tapi.. Eumm.. Aku tidak bisa ke rumahmu.. Ahh.. Maksudku.. Aku tidak bisa pulang ke rumah kita hari ini.. Aku.. Eumm.. Hari ini ada acara kemah di kampus, dan aku sebagai perwakilan dari UKM seni harus ikut.. Jadii.." Ryeowook terlihat mengerucutkan bibirnya..
Dia merasa kecewa, bagaimana bisa kekasihnya itu malah lebih mementingkan kegiatan kampus yang -menurutnya- tidak penting itu ketimbang menemaninya di rumah?
Eumm.. Yaa.. Setidaknya Ryeowook sudah mengklaim bahwa Donghae adalah kekasihnya sejak..
Entahlah..

KAMU SEDANG MEMBACA
Super Junior's Baby Boy (Bottom Donghae Oneshot)
FanfictionBaby boy you stay on my mind Fulfill my fantasies I think about you all the time I see you in my dreams Baby boy not a day goes by Without my fantasies I think about you all the time I see you in my dreams... -Beyonce (baby boy) Warning(s) : √Dong...