In The Library (SiHae (Semi Mature))

2.9K 96 22
                                    

Donghae mendengus malas, kedua kaki pendeknya ia seret menjauhi kelasnya, tujuannya kini hanya berfokus pada ruang perpustakaan.

Sebenarnya ia masih ada satu mata pelajaran lagi, tapi Donghae terlalu malas masuk kelas, apalagi pelajaran terakhirnya fisika.

Yang Donghae malaskan itu sebenarnya bertemu dengan guru fisikanya, guru laki-laki termuda di sekolahnya, tampan, manis dengan lesung pipi dan brewok yang sengaja ia tumbuhkan.

Lelaki yang membuat hampir semua siswanya jatuh hati.

Lelaki yang sudah menjadi kekasih Donghae sejak dua hari yang lalu.

Donghae benar-benar malas melihatnya, melihat kekasihnya yang digoda oleh teman sekelasnya membuat Donghae dongkol. Ingin rasanya dia menjambak rambut gadis-gadis genit yang selalu merayu kekasihnya dan berteriak bahwa Siwon adalah milik Donghae ditelinga mereka.

Tapi Donghae tidak bisa.

Peraturan sekolah, guru dan murid tidak boleh berpacaran.

Donghae menghela nafas saat memasuki ruang perpustakaan dan tidak melihat si penjaga perpustakaan. "Ke toilet? Baguslah." menutup pintu perpustakaan dengan sangat hati-hati. Melanjutkan langkahnya menuju sudut terpojok, tempat rahasia Donghae, tempat dimana dirinya tidak bisa ditemukan oleh siapapun saat sedang ingin menyendiri atau sedang menikmati bacaannya dengan tenang.

Pasti si penjaga perpustakaan nantinya juga tidak akan tau kalau Donghae membolos.

Bahkan anak teladan seperti Donghae bisa membolos. Kecemburuan dan semua kekuatan magisnya.

"Tidur sajalah." Donghae duduk pada salah satu dari dua kursi yang ada disana, menumpukan kepala pada dua lengan yang ia lipat diatas meja, menghadapkan wajahnya pada jendela besar disebelahnya. "Langit hari ini sangat Indah." kedua kelopak mata Donghae perlahan menutup, disusul dengkuran halus yang mengalun dari deru nafas teraturnya.

Donghae tertidur..

Di perpustakaan..



































*
*
*

















Pemuda disebelahnya mengerutkan kening, merasa sedikit terusik dengan sengatan cahaya Mentari senja yang langsung menerjang wajah manisnya, tangan kanan Siwon angkat, menghalangi pancaran Mentari yang dengan tidak sopannya mengganggu tidur nyenyak kekasihnya. Dua lekukan lesung pipi tercetak saat sudut bibirnya melengkung menciptakan sebuah senyuman. Memperhatikan kekasihnya yang mengerjapkan kedua kelopak matanya beberapa kali. "Kau sudah bangun?" pemuda disampingnya menegakkan tubuh, mengangguk malas sambil menguap dengan sebelah tangan mengucek pelan mata kanannya yabg gatal.

"Kenapa disini?" kedua tangan mulusnya ia lipat didepan dada, jujur saja. Rasa kantuk masih menguasai dirinya hingga ia tidak fokus pada sekelilingnya saat ini.

Siwon tersenyum semakin lebar. "Jam terakhir sudah selesai, sudah waktunya pulang." dilihat pemuda disampingnya kembali mengusap wajah, mendongak untuk mengecek jam dinding besar yang terpasang pada dinding belakang ruang perpustakaan.

Pukul 16:16..

"Kelas 'kan sudah berakhir dua jam yang lalu. Kenapa kau tidak langsung membangunkanku?" Donghae mendengus, namun tidak bangkit dari duduknya. Kepalanya masih terasa berat.

"Tidurmu sangat nyenyak, aku tidak tega membangunkanmu." kembali menjalankan tangan, mengelus sayang rambut hitam Donghae.

"Eh.." Donghae menoleh pada Siwon, tesadar akan sesuatu. "Bagaimana kau bisa tau aku ada disini?"

Super Junior's Baby Boy (Bottom Donghae Oneshot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang