01

1 0 0
                                    


Halo ini cerita pertama ku, semoga kita bisa bekerja sama sampai cerita ini usai.



☁☁☁







ZILAN AKRESA dan gerombolannya sedang duduk diujung meja kantin yang sudah mereka tempati sebagai hak milik dari 1 tahun yang lalu.
Mereka ber lima disengani di sekolah SENJARTA.
jangan heran kalau mereka sering tawuran tapi bukan mereka yang memulai, tawuran itu tercipta ketika ada orang yang menyakiti teman temanya.

Mereka selalu berkumpul di warjek dekat samping sekolah. WARJEK yaitu WARUNG JEKI. Warung ini punya salah satu temanya Zilan,
JEKI ANANTA. yang humor nya rendah banget. Jeki selalu bilang kalau kakeknya menamakan warjek karena terlalu sayang kepadanya Tapi tidak sembarangan orang bisa berada disana karena memang jeki yang memintanya untuk dijadikan bascamp untuk teman - temannya.

"ANJIR INI APA WOYY GUE TAKUT" Ucap Sardo ketika dia melihat hewan yang bergerak cepat di depan baju sekolahnya.

"Ulet itu. Kaya nya pengen masuk ke lubang hidung lu itu mah" ujar Jeki yang membuat Sardo semakin takut.

Sardo berdiri sembari memejamkan matanya dengan tubuh yang sedikit gemetar "WOY ELAH BANTUIN INI GUE TAKUT BANGET BANGSAT"

"MAMPUS BIARIN AJA UDAH"

"IYA ANTEPKEN CENAH ASUP HAHAHA"

Zilan akhirnya berdiri karena teman teman nya yang lain malah asik menakut nakuti.
"udah ilang noh"

"Emang babang Zilan penyelamat ku"

"Idih lo aja yang lebay sama ulat aja takut" ujar Jeki mengejek

Sardo mendelik marah. Sementara Zilan menghelang nafasnya panjang
Sembari melirik Jeki, lelah, kenapa bisa dia berteman dengannya.

**

Biasanya Nela akan ikut dengan teman - temanya ke kantin namun sekarang dia memilih untuk diam di dalam kelas. Sambil membaringkan kepala kepada kedua tangan yang dilipatnya.
Nela tidak baik - baik saja,
Tapi dia berusaha untuk terlihat baik baik saja didepan kedua temanya.

Kelas yang awalnya hening lenyap begitu saja ketika seseorang membuka pintu kelas dengan cukup kencang. Nela terkejut kemudian berdecak ketika melihat seseorang yang baru saja merusak ketenangan nya.

Lelaki itu duduk diatas meja temannya
"Woy bagi permen dong"

"Gak ini permen satu satunya yang sisa"

"Oh gitu lo sama gue?!"

"Lo beli aja sono kaya orang susah aja"

"Alah bacot" ujar Zilan sembari merebut permen digenggaman Jeki. Jeki yang mendapatkan prilaku seperti itu hanya menghembuskan napasnya pelan, Pasrah.

"Nel ke kantin yu mumpung guru nya lagi gak ada, lo dari pagi belum makan apa - apa" ujar Sena dengan raut wajah khawatir

"Gak, kalian aja gue gak laper"

"Tapi muka Lo pucet Nel" ujar Elnas
Sembari menutup buku yang sedari dia baca. "Atau lo mau apa? biar gue sama Sena yang beliin."

"Thanks nanti gue chat aja" Nela tersenyum melihat kedua sahabat nya yang begitu khawatir Nela bersyukur setidak nya masih ada yang menyayangi nya didunia ini.

"Woy Nel ada yang mau kenalan nih"ujar Jeki dengan wajah yang menyebalkan

"Apaan sih lo!"

"Heh tadi siapa ya yang nanya ke gue?"

Merasa malu Zilan beranjak dari duduknya tanpa memperdulikan suara jeki yang memanggil namanya.
Saat mendekati pintu Zilan menoleh kepada Nela yang tampak tidak peduli terhadap sekitarnya. Sekarang Dia tahu bahwa nama gadis itu Nela.
NELA QUENZA.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 04, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ZILANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang