Part 2: Kakak

408 67 48
                                    


Cerrin POV

Akhirnya pulang.

Aku merabahkan diri di tempat tidurku yang nyaman.

..

...

....

"Cerrina!"

Sontak aku langsung membuka mataku yang hampir menutup.

"Ya?" Jawabku.

"Ayo makan siang" Jawab seorang wanita yang aku yakini ia adalah bunda.

Aku langsung mengganti baju sekolahku dengan baju berlengan pendek dan celana pendek yang bagiku kebesaran.

Dining room

Hari ini kami makan bersama dengan anggota yang lengkap. Kakak, Ibu, dan Aku. Ayahku? Beliau sudah meninggal sebelum melahirkan ku.

Not a big problem actually.

Yang terdengar hanya bunyi dari sendok dan garpu yang bersentuhan.

Tidak lupa suara gigitan kacang tik tak yang sedang aku kunyah.

Aka awkward

"Kok diem? Kalau kakak ikut makan biasanya rame. Jangan-jangan ada yang main rahasia nih" Ucapku memancing kakakku

"Kamu tuh ngomongnya masih kayak anak kecil aja deh?? Kapan gedenya coba" Seru kakakku yang telah terpancing

"Kamu harus lebih dewasa dari Kakakmu Cerrin" Sekarang giliran ibu yang menjawab

"Iya iya serius banget sih" ucapku sambil cemberut :3

"Gimana mau punya pacar kalau kelakuan masih kayak anak kelas 6? Cari pacar ya selama kakak ga disini" Ucap kakakku yang membuatku bingung

Selama kakak ga disini?

"Jadi sebenarnya beasiswa Kak Cia yang ia daftar di Belanda diterima" jawab bunda bangga

Apa..

Aku senang sih tapi..

"Gimana menurut kamu?" Tanya Kak Cia

Menurut aku??

Aku memutuskan untuk berdiri dan kabur ke kamarku.

Menurut ku, aku tidak mau. Kakak adalah sahabat terbaikku. Daripada bunda, aku lebih dekat dengan kakakku.

Aku ini bodoh, itulah mengapa aku masuk kelas IPS.
Aku ini ceroboh, makanya Kak Eric tidak pernah melirikku.
Aku ini introvert, adalah alasan aku hanya memiliki Mia sebagai temanku dan
tidak punya pacar :((

Aku butuh seorang seperti Kakak yang bisa membangun kepercayaan diriku jika aku tiba-tiba mengingat hal-hal buruk tersebut. Atau my low self esteem kambuh.

Tok tok

"Cerrin, Kakak cuma ke Belanda kok bukan mau mati" Ucap kakakku dari balik pintu

"Besok kamu datang antar aku ke bandara kan? Nanti aku kasih hadiah deh. Jangan ngambek lagi yah." Lanjutnya

Setelah mendengar kata-katanya aku menangis sambil membenamkan diri pada bantal. Dan akhirnya tertidur.

Selasa, 17 Juli 2018

Hari ini aku sudah mulai ada mata pelajaran walaupun gurunya hanya berkenalan atau bahkan ada yang tidak hadir.

Hari berganti tetapi nasibku tidak.

Tidak sekelas dengan Mia, teman sebangkuku belum masuk, dan yang terburuk adalah sebentar lagi ditinggal kakak.

ISHOMA

Aku kembali ke kelas setelah sholat. Niatnya sih mau makan tetapi tiba-tiba Kak Eric sedang ada didepan kelasnya dan sedang mengobrol.

Indahnya pemandangan :))

Tidak terasa hampir 5 menit aku memandangi dia. Bahkan orang yang barusan mengobrol dengannya sudah pergi.

Bodoh! harusnya aku sedih bukannya ngeliatin doi.

Aku kembali ke tempat dudukku sendiri sambil mengeluarkan bekal.

PULSEK

Buru-buru aku pesan Grabjek dengan tujuan Bandara Soetta

"Mbak Cerrina?" Panggil seseorang berjaket hitam-hijau dengan motor beat hitam

"Oh iya! Pak Adrian ya?"

"Masa pak sih? saya itu masih 17 tahun" keluhnya sambil menyodorkan helm bertuliskan Grabjek

"Terserah masnya aja deh" Jawabku sinis karena aku sedang tidak mood sekarang. Yang aku pikirkan hanya Kakakku.

Bandara Soetta 15:30

"Jadi 24k yah"

Aku menyodorkan uang 25 ribu dan langsung berlari masuk

Aku tidak peduli lagi dengan orang-orang yang melihatku seakan-akan aku begal.

Akhirnya ketemu.

"KAKAK!!!!"

Aku langsung memeluk Kakakku erat.

"Aduh Cerrin kamu bikin malu aja dehh Hahahaha" Jawabnya riang

"Lepasin dulu helmnya Rin" Ucapnya

EH HELM???

To be continued

_________

Jujur pengen langsung skip ke part inti :3
Besok langsung part inti deh









































Tapi boong :))

HAPPY JENO DAYYY 💕💕💕💕

LIST ; YunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang