Terlihat seorang gadis yang tengah berjalan terburu-buru untuk mengikuti ospek di kampus nya.
Gadis berwajah cantik yang memiliki senyuman manis, kulit bersih putih, rambut panjang yang ujung nya bercat cokelat dan sedikit di curly, dan tak ketinggalan mata hanzel yang siapa saja pria yang melihat nya pasti akan terpesona dan jatuh hati kepada nya.
Dia bernama Alika Ayukina Mahendra.Gadis keturunan Jepang-Indonesia ini sangat memiliki sikap percaya diri.
Tak hanya itu,dia juga pandai dalam segala hal dan juga memiliki sifat ambisi untuk menjadi yang nomer satu di kampus nya."Mampus gue, bakalan kena omelan nih." gerutu Yuki yang melihat teman-teman seangkatan nya sedang baris-berbaris di lapangan.
Dengan ragu Yuki mulai berjalan dan segera bergabung dengan teman yang lain nya.
Baru juga beberapa langkah untuk menuju barisan, seseorang dengan kasar nya menarik lengan nya membuat gadis itu mendengus kesal."Lo ikut gue." kata seseorang yang kini sudah menarik bahkan sedikit menyeret lengan Yuki secara paksa dan membawa nya ke depan lapangan.
Dia adalah Maura - Gadis cantik yang menjabat sebagai wakil ketua senat.
Maura juga cewek populer di kampus ini yang terkenal mempunyai sikap seenak nya, galak, suka memerintah.
Dan satu lagi hal yang membuat dia semakin di kenal di kampus ini ialah kabar mengenai diri nya yang terus menerus mengejar cinta sang ketua senat."Guys, liat deh." Suara Maura yang terdengar lantang membuat teman-teman nya menoleh ke arah nya. Bukan hanya senior nya saja yang kini menatap nya, melainkan semua mahasiswa mahasisiwi baru yang sedang sibuk dengan kegiatan baris-berbaris nya pun setempat menatap ke arah nya.
"Masa baru jadi mahasiswi udah telat aja , mana langsung ngacir aja ke barisan. Kayak ga punya atitude gitu." cibir Maura pedas membuat Yuki ingin menyumpal mulut senior nya ini dengan sepatu.
"Orang kayak gini enak nya kita apain nih?" Maura meminta pendapat.
"Ceburin ke kolam aja." ujar salah satu teman Maura yang bernama Sakhila.
"Ga seru ah kalau cuma di ceburin aja," sahut teman lain nya yang bernama Regina.
"Oh gue punya ide, mending ini mahasiwi baru suruh joget dangdut aja, tapi joget nya sambil nyebur ke kolam gimana?" cewek yang bernama Aila memberikan usul.
"Nggak seru, suruh dia cium ketua senat?" ucap Gibran yang membuat mereka semua melotot ke arah nya.
"Nah gue setuju tuh sama Gibran, mending suruh aja cari ketua senat dan lo bawa dia ke sini" ucapan Stefan benar-benar memancing amarah Maura.
"Tapi aku ga tau kak nama ketua senat nya," Yuki menatap Stefan dengan tatapan memelas, berharap hukuman nya akan di ganti dengan yang lain.
"Lo pasti tau dengan sendiri nya , siapa ketua senat di kampus Merah Putih ini." kata Hito dengan mengeluarkan senyuman maut membuat pesona nya bertambah dua kali lipat.
"Jadi udah siap --"
"Yuki kak, Alika Ayukina Mahendra."? ucap Yuki yang mengetahui kebingungan kakak senior nya.
"Oke Yuki, jadi karna kamu terlambat, kamu harus bisa bawa ketua senat ke sini." perintah Stefan yang lagi dan lagi membuat Maura mendengus kesal.
Yuki pun mengangguk , kemudian pamit ke kakak senior nya untuk mencari si ketua senat.
"Sial banget sih hari ini." gerutu Yuki dengan nada kesal. "Udah ga ada yang nganterin ke kampus, eh giliran dapet angkot pakai ngetame lagi." oceh Yuki makin tak jelas.
Kini Yuki sudah mengelilingi semua kampus guna mencari ketua senat.
Tapi hasil nya nihil."Tuh ketua senat ngumpet di mana sih? Nggak tau apa gue nyariin? Bikin repot aja." Yuki tak henti-henti nya mendumel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Diantara Kita (REVISI)
Romance"Mau kemana lo?" tanya Aland ketika Yuki berjalan melewati nya. "Ke sawah, nyari kodok." ujar Yuki yang udah terlanjur kesal. "Mau kemana?" tanya Aland lagi. "Ke minimarket, siapa tau aja ketua senat nya di jual di situ." jawab Yuki ngasal. "Ck." Al...