Tak ada pembicaraan selama perjalanan, hanya terdengar suara klakson dari luar yang terdengar sampai ke dalam mobil.
Karena jalan yang mereka lalui sedang dalam perbaikan semakin membuat jalanan macet total."Huufftt." Terdengar helaan nafas berat dari laki-laki yang berada di samping nya.
Yuki menoleh ke arah Aland yang sedang sibuk menatap layar i-phone nya.
Ingin sekali Yuki mengatakan semua uneg-uneg yang ada di dalam hati nya.
Supaya cowok yang berada di samping nya ini mengerti apa yang selama ini ia rasaka.
Tapi mengingat kejadian-kejadian yang sebelum nya,membuat Yuki mengurungkan niat nya."Ga usah ngeliatin gue kayak gitu. Gue ga bakalan kemana-mana." ucap cowok yang ada di sebelah nya,menyadarkan Yuki dari aktivitas nya.
Tanpa Yuki duga, Aland menoleh ke arah nya dengan tersenyum.
Kali ini senyuman yang cowok perlihatkan itu berbeda dengan biasa nya.Nggak usah senyum bisa? batin Yuki.
"Tenang aja, gue masih di sini. Masih sama lo."
Yuki mengalihkan pandangan nya ke luar jendela.
Sejujur nya ia malu karena ketahuan memandangi wajah Aland.
Dan kata-kata itu selalu saja muncul di saat saat seperti ini.Ini orang bisa hilang nggak dari sini?
"Karena gue udah janji sama ---" sebelum Aland melanjutkan kalimat nya sudah di potong terlebih dahulu oleh Yuki.
"Iya-iya, Gausah lo lanjutin,gue udah paham." kata Yuki kesal.
Selalu saja begitu,
Terus menerus mengungkit-ungkit masalah itu membuat Yuki semakin sebal dengan Aland.Yuki sedikit menggeserkan badan nya. Di tatap nya kedua mata Aland dengan tajam. "Kalau lo emang ngelakuin nya terpaksa,mending udahana aja!" ucap Yuki dengan nada tegas.
Aland menggeleng cepat, membuat Yuki semakin bingung dengan sikap Aland yang gampang berubah-ubah.
Gue tampol juga lo lama-lama. Gedek banget gue!
"Al,gue capek!" ucap Yuki dengan menahan air mata nya yang ingin keluar.
"Kalau capek istirahat." balas Aland santai yang membuat Yuki semakin kesal.
Otak lo jatuh apa gimana? Gue capek hati bangsat! Itu karena lo!
"Gue tau Al,lo ga cinta sama gue.Lo ngelakuin semua ini karena permintaan orang tua kita kan?" tanya Yuki dengan nada menggebu-nggebu.
Aland mengangguk,semakin membuat Yuki terisak.
Dadanya semakin sesak, hati nya seakan perih.Emang nggak punya hati lo!
"Lo juga sama kan kayak gue? Lo ngelakuin ini semua demi permintaan papa lo. Dan lo ga beneran suka dan cinta kan sama gue?"
Pertanyaal Aland berhasil membungkam mulut Yuki saat itu juga.
Bagaimana ia harus menjawab semua pertanyaan Aland?
Nyata nya saja, selama hampir dua tahun ini Aland memberikan ia kenyamanan.
Kalau Yuki menjawab ia tak mencintai Aland, sama saja ia mengatakan ke diri nya sendiri kalau ia munafik.
Tapi kalau Yuki mengatakan kalau ia mencintai Aland, itu lebih tidak mugkin.
Karena Yuki tau, sangat tau malah kalau Aland mencintai orang lain."Kenapa diam? Bukan nya dari tadi lo yang nerocos terus ya?" tanya Aland heran. "Apa jangan-jangan lo emang beneran cinta sama gue?" selidik Aland yang membuat Yuki menelan ludah nya susah payah.
Yuki mengambil nafas beberapa kali,
Setelah stabil, gadis itu kembali menatap kedua mata manik milik Aland."Kita akhirin semua sampai di sini. Lo boleh kembali sama dia, kalau itu membuat lo bahagia." Yuki menatap Aland dengan tatapan terluka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Diantara Kita (REVISI)
Romance"Mau kemana lo?" tanya Aland ketika Yuki berjalan melewati nya. "Ke sawah, nyari kodok." ujar Yuki yang udah terlanjur kesal. "Mau kemana?" tanya Aland lagi. "Ke minimarket, siapa tau aja ketua senat nya di jual di situ." jawab Yuki ngasal. "Ck." Al...