Jati

14 0 0
                                    

Tak seperti orang pada umumnya, berbagai kejadian yang aku alami tidak begitu melekat dalam ingatanku, hanya berupa fraksi samar yang tak memiliki kesan yang patut aku rayakan bahkan untuk disesalkan.

Aku tak menaruh harap, pernah, tapi aku kecewa kala itu hingga aku memilih untuk membuangnya. Sejak itu pula, jiwa yang bersemayam di tubuhku memilih pergi, entah kemana, aku tak mencarinya, mungkin saja dia sedang berkelana mencari jatinya. Sesaat kemudian, pemikiran tentang tindakan yang menurutku tidak memberi keuntungan bagiku terasa sangat membosankan dan akan sangat lelah bila kukerjakan, maka aku mengurungkannya bahkan menolak untuk berpikir melakukannya —"merepotkan", gumamku.

Tersisa sedikit welas kasih yang mendorongku untuk mendengarkan seorang manusia lain, beliau memintaku untuk menjadi pendengarnya. Dari rautnya bercerita, terlukis kisah yang begitu pilu, aku tak begitu mengerti, hanya bersikap bahwa aku mendengarkannya —sedikit iba. Kami terdiam, merenung, aku iba, entah kepadanya atau pada diriku yang hampir lupa bagaimana caranya merasa.

Seikat KisahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang