Ada kalanya satu-satunya tempat yang paling kau ingin adalah di sisi seseorang. Tempat dimana kau ingin didengar, dipahami, dihargai, sedikit saja leluasa untuk menyampaikan segala hal di dalam dada yang selama ini membuat sesak.
Kau tak ingin apa-apa. Kau hanya ingin berada di sisi seseorang yang satu kalimat "aku akan selalu berusaha untukmu" darinya mampu membuat segala gelisahmu runtuh. Kau hanya ingin berada di sisi seseorang yang di dalam peluknya kau menemukan tempat paling aman di semesta. Kau hanya ingin berada di sisi seseorang yang mampu membuatmu bernafas dengan lega. Kau hanya ingin berada di sisi seseorang yang tawanya dapat memancing tawamu juga.
Kau hanya ingin berada di sisi seseorang yang membuatmu mampu menghadapi dunia sebab kau sadar kau tak akan dibiarkan sendiri. Karena sebesar apapun dunia memberimu cobaan, cukup hanya satu dukungan kecil yang mampu menguatkanmu agar tak karam.
Kau hanya ingin berada di sisi seseorang yang mengenggam tangannya sama dengan kau mengenggam dunia dan isinya.
Namun lama kelamaan kau harus paham. Hidupmu tak melulu harus bergantung pada orang lain. Bahagiamu tak harus menjadi tanggung jawab orang lain. Seharusnya dirimu sendiri sudah cukup. Seharusnya kau tak perlu berharap apa-apa pada orang lain. Sebab kecewa terbesar akan kau dapat dari pembawa bahagia terhebat dalam hidupmu. Ini nyata, coba saja kalau tak percaya.
Tempatmu tak selamanya di hati seseorang. Kau tak selamanya menjadi yang paling luar biasa ataupun yang diutamakan. Manusia lain tak punya kewajiban menempatkanmu pada daftar utama hidupnya. Kau harus sadar kau bukanlah siapa-siapa, kau tak menyita seluruh kebahagiaannya bila kau tak ada.
Meskipun inginmu hanya sesederhana bersandar pada dada yang mampu membuatmu kuat dan lega, tetap saja ia bisa memilih untuk tak ada dan kau tak boleh kecewa.
"Bukan quotes"
Hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Quotes
PoetryMenulis itu mudah. Tapi bagaimana agar tiap huruf berarti dan bisa membuat pembacamu bergerak ke arah yg lebih baik, tanpa kau gurui -Ard