BAB 11

2.5K 96 6
                                    

Huh, capek dan lelah. Setelah Rama mengajak ku kerumah om nya yang ada diasrama tentara di Jakarta Selatan.

"Put, gw balik ya.. Kasihan kayak nya lo dah capek banget,"

"nahh tuhh tau"batinku

"Iya. Hati-hati, makasih lohh ya udah buat aku capek." canda ku.

"Sama-sama, nanti gw ajak lo kerumah tante gw yang ada di Jakarta Utara." ahh?! Gila aja..

"Ish gak mau ah, ke Jakarta Selatan aja modar saya. Lahh kamu mau ngajakin aku ke Jakarta Utara," ketus ku.

"Yaa gak papa sesekali aja, jangan diam dirumah mulu. Tau nya cuma daerah sekitaran Jakarta Timur aja," ucap Rama.

"Ya udahlah ya, sudah sana kamu pulang!" Ucapku

"Lah ngusir nihh?" Ucap Rama

"Kata kamu tadi aku capek nah kamu tau kan kalo aku capek aku pengen cepet-cepet istirahat" Ucapku

"Woyy bagus ya... Habis darimana kalian berdua? Jam segini baru pulang? Inget pulang ?" aku dan Rama menoleh kearah pintu pagar rumahku yang terbuka, nampak pria tegap berdiri disana.

"Abang!" ucapku.

"Darimana kalian?" tanya bang Satria.

"Kan tadi gw udah izin sama lo, bang." jawab Rama.

"Izin sih izin, tapi lo harus inget jam nya lah. Sekarang udah jam 7 malam baru balik," ucap bang Satria. Hadehh ribet dah..

"Maaf, bang. Soalnya tadi dijalan macet," ucap Rama.

"Lo gak kasihan sama gue apa, Ram? Gue sama teman-teman gue nunggu udah 2 jam diteras," ucap bang Satria.

"Ya udah iya maaf, bang. Ya udah gue balik ya, bang..." pamit Rama.

"Ya udah lo hati-hati, Ram." ucap bang Satria.

"Gue balik ya, Put." aku mengangguk. Rama menyalakan motor nya dan berlalu dengan motor nya.

"Abang udah makan?" tanyaku pada bang Satria.

"Belum. Tapi tadi udah pesan makanan ringan dari online," aku hanya ber-ohh ria...

"Assalamualaikum, selamat malam, abang-abang. Maaf ya jadi nungguin aku pulang, maaf kalian jadi harus nunggu di teras." ucapku pada teman-teman abang.

"Iya dek gak masalah," ucap bang Rio mewakili. Aku mengangguk dan membuka pintu utama. Mereka semua pun masuk dan duduk diruang keluarga. Sedangkan aku? Aku langsung masuk kamar dan mengganti baju ku, tidak usah mandi karena sudah malam.

"Bang Satria!" panggilku dari lantai 2.

"Ada apa, dek? Satria nya lagi keluar," Ucap bang Cio *bang Cio itu temannya bang Satria ya

"Ohh gak papa. Bang Satria keluar sama bang Rio?" tanyaku pada bang Cio.

"Iya, dek. Mereka lagi beli cemilan buat nanti malam," jawab bang Cio.

"Cemilan? Buat apa? Wahh pasti mau nonton film ya,"

"Iya, film action sama film horor sih. Kamu suka nonton film juga?" Ucap bang Cio

"Wahh jangan ditanya aku mah, tentu nya aku suka banget. Malah kadang dikamar aku nonton film pake laptop," aku pun duduk di sebelah bang Cio.

"Ohh sama dong. Kadang kalau di akmil lagi jam kosong, abang sama kawan² yang lain nonton film juga dari laptop," Ucap bang Cio

"Bang Nanda kemana? Kok tadi dia gak ada, apa pergi sama bang Satria juga?" tanyaku.

"Nggak, dek. Dia tadi memang berangkat bareng sama kita ke Jakarta, tapi dia pulang kerumah nya gak ikut nginep disini," aku ber-ohh ria dan mengangguk.

Kamulah takdir ku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang