Prolog

153 3 0
                                    

Disaat semua remaja seumuran gue udah pada jatuh cinta dan berbalas, gue disini masih aja sendiri. sendiri dalam tanda kutip "menunggu"

menunggu seseorang segera mengakhiri penantianya, tapi mungkin itu tidak akan pernah terjadi

dengan helaan nafas panjang gue mengakhiri aktifitas rutin gue setiap harinya, nulis note kecil yang gue tempel di dinding sebelah lemari pakaian dengan topik yang gue alamin sendiri. entah kenapa gue coba mulai aktifitas aneh itu, tapi asalkan gue nyaman ngelakuinya kenapa engga

kembali ke topik awal. oke di cerita ke 13 gue ini murni hal yang gue alami di dunia nyata meskipun ada beberapa hal yang menurut gue agak kefiksian so mungkin kalau kalian nganggep ini buku diary atau curhatan gue selama ini kalian benar.

gue mencoba memutar ulang kejadian satu tahun lalu yang gue anggap sebagai pertemuan pertama gue dan dia, orang yang sudah buat gue menunggu selama ini. menunggu dengan sia-sia.

masuk ke cerita awal dimana gue masuk kelas baru, kelas baru dalam artian gue barusan naik ke kelas dan itu mengharuskan gue bergelut di lingkungan baru kelas 11-Billingual B,  dan bertepatan dengan saat itu dia datang dari arah pintu masuk kelas. dia orang yang pertama kali buat gue memfokuskan pandangan gue kepadanya. gue gak tau apakah ini yang dimanakan cinta, yang jelas gue harus menunggu waktu dimana saat gue terjatuh nantinya.

dan disaat itu gue harus siap segala hal termasuk kehilangan dia

dengan langkah gontai gue mengambil gitar yang ada disebelah temoat tidur gue, gitar berwarna hitam dengan cap sticker bergambar bebek kecil di samping kananya. dengan perlahan gue mulai memetik senar gitar dengan kunci G

Jangan merasa bersalah

itu membuatku tampak lebih menyedihkan

Mohon cepatlah, bunuh aku dan pergi

Aku baik-baik

Lihatlah aku untuk terakhir kalinya

Tersenyumlah seperti semuanya baik-baik saja

jadi ketika aku merindukanmu aku akan ingat

Jadi aku bisa membayangkan wajahmu dalam pikiranku

Keegoisanku yang tidak bisa membiarkanmu pergi

berubah menjadi obsesi yang memenjarakanmu

Apakah kau terluka karena aku?

Kau duduk tediam

Mengapa aku begitu bodoh, kenapa aku tidak bisa melupakanmu

Kau sudah pergi

tapi seperti terbakar api

terbakar dan hancur

semua cinta kita

begitu menyakitkan, tapi sekarang aku akan menyebutmu sebagai kenangan

Mencintaimu, mencintaimu

Pastinya belum cukup bagiku

Mungkin aku bisa melihatmu sekali saja secara kebetulan

Setiap hari saya hidup dengan

Segala sesuatu tentang dirimu begitu menyakitkan

Senyumanmu kembali dalam foto kita

tak tahu kita akan segera berpisah

Keegoisanku yang tidak bisa membiarkanmu pergi

berubah menjadi obsesi yang memenjarakanmu

Apakah kau terluka karena aku?

Kau duduk tediam

Mengapa aku begitu bodoh, kenapa aku tidak bisa melupakanmu

Kau sudah pergi

tapi seperti terbakar api

terbakar dan hancur

semua cinta kita

begitu menyakitkan, tapi sekarang aku akan menyebutmu sebagai kenangan

/taeyang-eyes,nose,lips translate indo dengan perubahan secukupnya

dan disaat melodi lagu sudah berhenti gue sudah merasakan bagaimana rasanya menjadikan orang itu sebagai kenangan

kenangan masa lalu yang tak terlupakan

Icha is On FireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang