Pagi ini sebelum sang fajar keluar langit merubah warna menjadi lebih gelap dari biasanya dan terlebih dahulu kudengar suara sepupu-sepupuku menangis lalu kemudian langitpun ikut menangis. Tetesan air yang sesakali terobang abing bersamaan dengan angin yang bertiupan kesana kemari sepertinya ada sesuatu yang terjadi di kota ini. Kasihan, padahal sudah banyak janji untuk jalan-jalan bersama keluarga,sahabat,pacar tapi ah sudahlah.
YAAA dikota ku memang masih memiliki keramat yang begitu kental kami disini masih memiliki kesultanan sehingga ketika kejadian aneh terjadi satu simbol yang amat dikenali yaitu dengan datangya hujan yang tak berkesudahan dan angin ribut kecil-kecilan sampai rumah-rumah terendam banjir. Semoga ini bukan pertanda bahwa peristiwa yang aneh telah terjadi melainkan memang sudah musim hujan dan angin ribut.
Memasang alarm jam 04:00 tapi aku baru bangun jam 05:30 karna terlalu keasikan tidur tapi kalian harus tahu kalo aku gak sholat karna lagi PMS, gambaran kecil untuk pagiku yang besar setelah bangun aku langsung turun dari tempat tidur beranjak menuju lantai bawah ku ambil sapu lalu kusapu seluruh ruangan dirumah dan membuang sampah tanpa membersihkan wajahku dari bekas ngilerku semalam iuhh sebenarnya plus masak nasi tapi karna berasnya belum ada jadi kulakukan yang bisa dilakukan. Sebelum itu papa lebih dahulu bangun karna dia akan berangkat kerja tapi tempat kerjanya tidak terlalu jauh dari rumah kami papa bekerja di salah satu tempat minyak di kompleksku dan mama masih berada dikamar menikmati tidurnya yang nyenyak.
Tadi malam itu malam para usia dibawah dan diatasku merajut kasih dan menjalin cinta dengan pasangan mereka masing-masing tapi aku lebih memilih diam dirumah dan berbagi cerita dengan sahabat dirumah nyatanya aku lebih duluan tidur, remeja dikompleks yang seusia dengan ku hanya empat orang saja itu sudah termasuk denganku ya kami memilih jalan masing-masing dua diantara kami kuliah diluar kota dan satu orang kuliah disini dan saya memilih mengganggur. Eh iya aku tinggal di komplek lingkungan kelapa pendek kelurahan mangga dua utara kecamatan ternate selatan rt005/rw002 dikompleks ku ini bersebelahan dengan asrama para prajurit TNI wajarlah kalau sore hari kami para gadis kompleks bercantik diri dan seperti itulah kalian pasti paham. Rumah warga di kompleksku tidak memiliki nomor atau blok-blok khusus seperti rumah dikota besar maklum ternate itu hanya kota kecil saja bahkan jika mau mengelilinginya tidak perlu waktu berjam-jam,berhari-hari tapi cukup sejam kita udah bisa melihat semua yang ada di kota ternate.Sudah pukul 12:00 matahari yang pada hakikatnya sudah harus berada tepat diatas kepala tak kunjung juga datang karna tangisan langit yang tak berkesudahan ini membuat para pencinta kopi dan bantal giat menikmati manjaan alam. Entalah kapan akan berlalu tapi terima kasih langit karna mu banyak kehidupan yang terjadi tumbuhan dan hewan lain yang hampir mati kau bumbui dengan air mata indahmu sehingga membuat kehidupan yang berkepanjangan terima kasih semesta alam. Di siang ini aroma masakan koki terbaik sudah tercium, siapa lagi kalo bukan mamaku aromanya menambah kehangatan suasana dirumah sehingga membuat ngiler warga sekitar, bayangkan saja spongebob dan patric dalam tidurnyapun sedang bermimpi betapa lezatnya masakan mamaku.
Tepat jam 13:15 tangisan langit sudah redah meskipun warnanya tidak secerah biasanya dan masih menyisahkan sedikit kegelapan yang membuat orang-orang cemas untuk beranjak keluar rumah sinar matahari sudah mulai terlihat tepat berada di atas kepalaku hembusan angin membawa setiap rindu dapat terdengar jelas, suara klakson mobil,kanalpot motor yang begitu berisik memenuhi jalan utama belum lagi kicauan burung nan elok membuat hari ini seperti sedang berada dalam sebuah dongeng dari gelap menuju terang. Aku beranjak keluar kamar dan memandang bekas air mata langit disetiap sudut rumah warga kudengar alunan keyboard yang dimainkan mama menarik hati burung-burung pun ikut bernyanyi sambil menghempas sayap kecil merekaTerimakasih.