11.Cafe

721 31 1
                                    



Kini mereka masih di dalam cafe itu,sebab hujan masih belum juga reda.Pesanan yang dipesan akhirnya datang.

"ini pesanannya".Ucap pelayan laki-laki itu.

"makasih".Sahut Misel.

"ada lagi yang ingin dipesan?".Tanya pelayan laki-laki itu.

Reyhan melihat ke arah Misel datar melihat jelas mimik wajah Misel seperti menahan lapar.Hujan yang kini belum reda membuat cacing yang di perut Reyhan ikut demo,akhirnya Reyhan memilih tambahan makanan.

"mas tambah nasi gorengnya dua".Kini Reyhan membuka suara.

Misel menatap Reyhan bingung dan aneh.

"yang spesial atau biasa aja?".Tanya pelayan itu lagi.

"terserah".Sahut Reyhan dingin.

Kini Misel menatap Reyhan bingung, mungkin kini pelayan itu juga ke bingungan atas jawaban yang di lontarkan Reyhan.

'yang mesen nasi goreng siapa ditanya spesial atau gak malah jawab terserah,aneh'. Batin Misel.

"Rey lu harus ngasih kepastian, masnya binggung tuh nasi gorengnya spesial atau gak?".Tanya Misel.

"maunya apaan?".Tanya Reyhan balik dengan muka datarnya.

"kok malah nanya gua yang mau makan aja siapa?".Tanya Misel bingung.

"spesial".Ucapnya dingin.

"o-oke,nasi goreng spesialnya dua".Sahut pelayan itu.

Misel hanya mengangguk kepada sang pelayan.kini Reyhan malah memain game di Hp nya.Seakan-akan dia tidak peduli dengan dunia luar.

Kini Misel menatap Reyhan aneh sambil masih melakukan ritual mengaduk-ngaduk kopi susunya.

'Reyhan kalo laper makannya banyak juga ya,ampe mesen nasi goreng dua gitu' Batin Misel lagi,kini Misel terkekeh.

"ehemm".Dehem Reyhan.

Deheman Reyhan membuat Misel mengalihkan pandangannya kearah lain.Kini Misel memilih meletakkan kepalanya di lipatan tangannya yang terdapat di atas meja.Misel memilih untuk menidurkan dirinya sebentar sambil menunggu hujan reda.

"ini pesanan tambahannya".Ucap pelayan itu lagi.

Kini Reyhan hanya mengangguk tanpa berucap terimakasih atau tersenyum ramah,tidak penting mungkin prilaku itu untuk Reyhan lakukan.Pelayanan itu kini langsung pergi meninggalkan meja Reyhan dan Misel.Kini tersisa mereka berdua.

Misel mencium bau-bau lezat di dekatnya,ia.mengerjapkan mata sambil menguap "huamm...",dan merenggangkan otot lengan serta pinggangnya,hingga tangannya ke atas dan pinganganya mengeluarkan bunyi 'kretek'.

Kini Misel melotot lebar,dan arah pandangnya menuju ke Reyhan yang sedang melihatnya datar kearahnya,sambil memegang sendok dan garpu.

"ehh-".Ucap Misel sambil tersenyum kecut.

"makan".Ucap Reyhan.

"i-iya makan aja".Ucap Misel gugup.

"makan gece".Ucap Reyhan dingin

Lalu Reyhan mendorongkan piring nasi gorengnya agar labih dekat dengan Misel.

"oh... kirain nawarin doang".Sahut Misel sambil menyengir kuda.

Reyhan kembali melanjutkan makannya.Kini Misel menarik Nasi goreng yang ada di hadapannya,dan mulai melakukan ritual makannya Misel mengambil sendok dan garpu, dan dia menyondok suapan yang pertama nasi gorengnya ketika nasi goreng itu masuk kedalam mulutnya dia hanya bergumam.

Perfect BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang