Abi

20 1 0
                                    

Terimakasih buat semua yang membaca cerita ana. Jangan lupa vote dan comen ya...
Syukron katsiran...☺

     Keesokan harinya, saat Hilal sedang memuraja'ah hafalan di dalam kamarnya, pak Ahmad memanggil Hilal dari luar pintu kamar dan mengajaknya ke ruang keluarga.

     Setelah duduk di sofa, pak Ahmad berbicara kepada Hilal.

     "Ilal, gimana rasanya disini nak? kemaren kata ummi kamu melamun di teras ya?"

     Hilal terdiam sebentar, kemudian menjawab, "Iya abi, Ilal cuma takut nantinya Ilal ngak istiqomah bi. Tapi, karna kata ummi masih ada memtoringnya,dan juga ada anak-anak teman abi disini. Jadi,ilal mulai tenang bi. Alhamdulillah.. "

     "Oh gitu.. jadi abang hanya perlu orang-orang disekitar abang sepaham dengan abang kan nak?",tanya pak Ahmad lagi.

     "Iya bi",jawab Hilal dengan menunduk.

     "Kalau gitu, nanti kalaw ada hal yang menjanggal lagi bilang aja sama abi" terdiam sebentar, "sebenarnya, abi udah rencanain sebelum kita datang kesini. Jadi, disini tu ada sebuah perkumpulan yang nantinya abang bisa menyetor hafalan, atau mengikuti kegiatan keagaamaan lainnya disitu. Termasuk mentoring. Tapi memang belum menjadi sebuah tempat yang dikenal banyak orang. Nanti, abi daftarin abang disitu. Abang mau kan? ", tanya pak Ahmad sambil tersenyum.

     "Mau banget bi, makasih abii..",kata Hilal terharu sambil mencium tangan pak Ahmad.

     "Iya nak.. ",jawab pak Ahmad sambil mengelus kepala Hilal.

     Kemudian Hilal meminta izin kepada pak Ahmad karena ia ingin melanjutkan muraja'ah hafalannya.

     Namun ketika ia ingin melangakah ke kamar, bu Aisya yang tadinya mendengar pembicaraan itu dari ruang makan lansung menghentikan langkah Hilal.

     "Eehh Ilal.., tunggu bentar nak. Ilal, besok kamu ada kelas bahasa ya nak"

     "Oh iya..  abi lupa bilang sama kamu. Besok abi antar kesana sama Dijah ya nak", kata pak Ahmad spontan.

     "Iya bi mi, makasih abi, ummi. Kata Ilal apa tadi. Ilal lanjut dulu ya bi..mi..". Jawab Hilal.

     "Iya nak", jawab pak Ahmad dan bu Aisya serempak.

     Setelah Hilal masuk ke kamar,pak Ahmag berkata dengan wajah menyesal, "Astagfirullah... maafin abi, mi. Abi lupa"

    "Iya ngak papa bi",jawab bu Aisya.

    
    

Muslim In KoreaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang