2

209 13 11
                                    

Aku ingin bercerita, bercerita tentangnya yang pernah hadir dalam hidupku.
Dia, yang pernah mewarnai hari-hariku.
Dia, yang pernah aku anggap sebagai sahabat terbaik.

Dulu, aku tak tau apa itu mimpi?
Namun, setelah aku mengenalnya, aku bisa tahu arti sebuah mimpi. karenanya, aku tak takut lagi menjadi sang pemimpi. Dan dengannya, aku mulai merangkai mimpi.

Saat dia mengenalkanku tentang arti sebuah mimpi, aku bersyukur pada tuhan, karna Ia telah mengenalkan aku dengannya, karna Ia pernah memberikan aku kesempatan untuk merasakan indahnya membicarakan mimpi bersamanya.

Walaupun sekarang kita sudah masing-masing dan menjadi orang asing, bahkan kita sudah lama tak saling tegur sapa dan membuat jarak kita semakin jauh.

Tapi, aku tetap bersyukur pada tuhan, setidaknya Ia pernah memberiku kesempatan untuk mengukir kenangan indah bersamanya,
Kenangan yang akan aku rindukan suatu saat nanti, bahkan dari sekarangpun aku mulai merindukan kenangan indah itu.

Aku juga ingin mengucapkan terimakasih padanya, yang pernah ada untukku, yang pernah mengisi hari-hariku, yang pernah menghapus air mataku, yang pernah menganggapku sebagai saudaranya, yang pernah membuatku bangkit saat aku terjatuh, yang pernah membuatku tertawa, tersenyum, dan menangis. Yang pernah membuatku merasakan bahagia, senang, sedih, dan sakit.

Terimakasih karna pernah hadir dihidupku,
Aku tak akan bisa melupakan kenangan indah yang pernah kita lewati bersama_dulu.

Aku juga ingin mengucapkan beribu maaf padanya. Maaf, karna telah mengecewakannya. Maaf, karna selama ini aku hanya menjadi beban dalam hidupnya. Maaf, karna aku masih belum bisa menjadi sahabat yang baik. Maaf, atas semua kesalahanku, maaf, maaf, maaf.

Mungkin, dengan cara menjauhinya, akan membuat dia senang. Karena aku hanya akan menjadi beban dalam hidupnya.

Kalau boleh jujur, sebenarnya sulit bagiku untuk memlilh pergi dari hidupnya. Karena, setiap mengingat kenangan indah itu membuatku semakin sakit.

Aku harus menguatkan hatiku demi kebahagiaannya.

Aku memang jahat!
Iya, aku jahat!
Jahat pada diriku sendiri!
Aku telah menyiksa diriku sendiri, membuat semuanya semakin rumit.

Aku 'tak tahu apakah keputusanku ini adalah yang terbaik? Menjauh darinya membuat hatiku sakit, tapi, dengan hadirnya dia kembali membuat hatiku semakin sakit.

Aku 'tak tahu siapa yang salah dalam cerita ini? Yang aku tahu, kita memang sama-sama egois. Aku yang tak ingin kehilangan, dan dia yang tak mau disalahkan.

Jujur, aku rindu dia, dia yang menjadi tempatku bersandar dan yang menguatkan aku saat aku dalam keadaan rapuh.

Aku sedih sekarang, aku benar-benar kehilangan, kehilangan seseorang yang sempat aku anggap sebagai sahabat sejatiku.

Sekarang, aku hanya tinggal menunggu waktu dimana aku benar-benar bisa melupakannya.
Karena aku yakin, semua akan berubah seiring berputarnya waktu, bukan?

Aku hanya berharap, semoga Allah memudahkannya dalam hal apapun.
Dan semoga ia senantiasa dalam lindungan Allah.

《*"---------------------------------------------"*》

Salam rindu...

Ilviani_Azure😊

21 april 2018


Semoga kalian suka dengan curhatan ini😄

Ini kisah nyata saya dengan sahabat baik saya dulu.

Tentang Persahabatan KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang