[8] whisper

4.1K 720 199
                                    

Tau gak gimana rasanya ketika salah satu orang yang kalian sayangi meninggal kemudian disusul dengan yang lainnya dan jaraknya berdekatan?

Sakit, tentu saja. Terutama mental seluruh anggota izone sedang jatuh jatuhnya. Bersyukur lah masa promosi mereka sudah selesai.

Hanya saja, mau disembunyikan sampai kapanpun pihak media dan fans pun akan tahu di kemudian hari, entah tahun depan atau bahkan bisa besok.

Minju cuman bisa menangis terus menerus, bahkan Yujin pun berusaha untuk membuatnya kembali tersenyum tapi semuanya nihil.

"Ju jangan kayak gini," peringat Yujin karena ngeliat tingkah Minju yang diluar nalar.

Minju menggeleng, "Gua gak bisa gini Jin..., satu persatu dari kita mati. Bahkan pelakunya pun gak jelas. Emang lo pikir si Wonyoung, Nako, Eunbi mati dengan sendirinya tanpa ada campur tangan orang lain gitu?"

Ucapan Minju benar, tapi Yujin gak bisa ngelakuin apa apa selain hanya diam. Otaknya berusaha mencerna.

"Kalau gua nyusul mereka bagus juga deh kayaknya," racau Minju sambil tertawa frustasi.

Yujin berdiri kemudian mengambil silet yang ada di tangannya Minju, "Lo gak bisa gini Ju! Jangan ngelakuin hal yang aneh aneh gini dong!"

"Ya emang selain mati gua mau ngapain lagi Jin? Dengan kehilangan 3 anggota itu sudah jelas nanti nasib kita gimana, sebelum orang gila itu ngebunuh gua mending gua bunuh diri kan?"

Yujin menggeleng, kemudian dia membisikan sesuatu ke telinga Minju dan membuat gadis itu merinding.







***







Chaewon uring uringan di atas kasurnya, entahlah rasanya dia gak berguna aja karena Eunbi udah pergi.

Yena melompat ke kasur Chaewon terus baring di sampingnya, "Chaewonnn."

Chaewon menatap Yena dengan malas, "Hm?"

"Sini gua ceritain dulu," kata Yena terus dia tengkurap dan natap Chaewon.

"Kemarin gua ada sewa dokter buat ngotopsi mayatnya Wony..., tapi tesnya keluar minggu depan," bisik Yena pelan banget.

"Hah? Buat apa? Kan dia bunuh diri?" Sahut Chaewon.

Yena memberi isyarat untuk tidak berbicara keras keras, "Gua yakin dia gak bunuh diri, plis percaya sama gua."

Sebenarnya Chaewon juga mikir gitu, tapi orang orang pasti beranggapan kalo dia cuman gak terima Wonyoung udah mati.

Setelah itu mereka berdua hanya bergelut dengan pikiran masing masing.

"Kalo gitu...," Chaewon menggantung kalimatnya, kemudian Yena menoleh ke arah Chaewon dengan tatapan penasaran.

"Berarti ada yang sengaja ngeracunin Eunbi dong?"








***







Yuri jalan sendirian ke rumah sakit, dia mau melihat mayatnya Eunbi yang sedang diotopsi.

Setelah dapat izin, akhirnya ia pergi ke kamar mayat, hanya seorang diri.

Yuri gak takut dengan mayat mayat sekitarnya, niat dia kan baik dan hanya ingin bertemu Eunbi dan membagikan keluh kesahnya sedikit.

"Eunbi...," Yuri menatap mayat Eunbi yang berwarna pucat, matanya tertutup rapat dan ada bekas beberapa jaitan di sekitaran wajahnya.

"Gua gak tau harus gimana..., mereka semua nampakin diri ke gua tapi mereka gak ngomong..., gua gak bisa gini terus, Bi," bisik Yuri pelan sambil berusaha menahan tangisnya.

dorm | izoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang