[11] startled

4.1K 722 180
                                    

Pagi ini, manager menyuruh mereka berdelapan untuk pergi ke suatu ruangan di kantor agensi, katanya ada hal yang penting.

Tapi, setiap member harus masuk secara bergantian.

Entah gimana, tapi perasaan Yuri itu gak enak.

Semua member udah dapat giliran dan yang terakhir itu Yuri karena tadi dia sempat sakit perut.

Di dalam ruangan itu Yuri disuguhkan dengan berbagai macam alat yang menurutnya cukup aneh.

"Ini buat apa ya pak?"

Orang yang dipanggil bapak itu semula memunggungi Yuri dan sekarang sudah berbalik badan, "Tes kepribadian."

Entahlah, tapi otak Yuri gak nyampe aja gitu sama alat alat dihadapannya ini, "Ini gak bahaya kan?"

Sebut saja dokter. Dokter itu menggeleng pelan sambil tersenyum, "Gak sama sekali, tes ini sangatlah akurat."

Walaupun takut takut, Yuri tetap harus melakukan tes tersebut.

Sekitar 15 menit melalui tes, akhirnya hasilnya punya Yuri keluar. Dokter tersebut memegang selembar kertas dan membacanya.

"Jo Yuri..., seorang anak indigo. Tidak penakut, terkadang suka menyendiri, tidak mudah untuk berbagi dengan orang..., dan yang terpenting,"

Dokter tersebut menggantung ucapannya dan membuat Yuri penasaran, "Apa pak?"

"Tingkat kelainan khusus, nol persen."

"Hah? Kelainan?"

Dokter mengangguk, "Setiap orang ada kelainan khusus, tapi kalau kamu gak ada."

"Khusus apa pak?"

"Ya khusus."

Yuri mendengus sebal, kok dokternya ngeselin banget sih, "Ini udah selesai kan pak?"

"Iya, kamu boleh keluar."

Setelah di luar, mereka gak ngeliat anggota yang lain, ternyata mereka semua sudah berada di van dan menyisakan Yuri sendiri.

Gak, gak Yuri aja sebenarnya, ada Chaewon yang tiba tiba berlari kecil sambil menyusul Yuri.

"Kok lari lari?" Tanya Yuri heran.

"Kelainan khusus lo?"

Yuri bingung, "Hah?"

"Tadi tes kepribadian kan? Dokternya ada bilang kelainan khusus lo gak?" Tanya Chaewon buru buru dan terlihat sangat penasaran.

Yuri menggeleng pelan, "Nol persen."

"Sama, gua juga," sahut Chaewon kemudian dia mengeluarkan sebuah kertas yang sudah digumpal gumpal dari sakunya.

"Apaan tuh?"

"Sakura delapan puluh enam persen, Hitomi delapan puluh sembilan persen."









***









Malam ini suasana di dorm masih damai, walaupun canggung tapi mereka tetap beraktivitas seperti biasa, hanya saja saling gak tegur sapa untuk beberapa orang tertentu.

Hyewon lagi kelaperan, di dorm gak ada makanan apa apa, "Gua mau beli makan ini ada yang mau ikut gak?"

"Gua ikut," sahut Yena.

"Gua juga ikut," timpal Yuri.

Jadi, mereka bertiga izin buat keluar dorm dan beli makanan, sisanya cuman nunggu. Ada yang nunggu di kamar sama ruang tengah.

dorm | izoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang