Persimpangan Jalan

4 0 0
                                    

"Anterin ke mall yuk?" Ajak meita, 

Sejak tadi sore sepulang sekolah, meita dan aku hanya selonjoran dikamar meita, meita sibuk dengan handphonenya sedangkan aku sibuk membaca novel yang baru saja aku beli 3 hari yang lalu.

"Mau ngapain?" sambil menutup novel yang sedari tadi aku baca.

"Nyari baju dong, buat ngedate sama Ryan dong, emang elo jomblo"

"yeeeee, ada kali yang naksir gue"

"Iya tau, tukang somai pertigaan sekolahan kita kan?" celetukan meita otomatis membuatku menoyor kepalanya.

"sembarangan, ada ko yang se-SMA sama kita"

Meita yang tidak percaya, menyipitkan matanya menelaah wajahku.

"Ah! gue tau, adik kelas itu kan yang satu ekskul sama lu?" 

Lah buset dia ko tau?

"kan bener, emang dia nembak?"

"Enggak sih, tapi suka carmuk ke gue gitu deh" 

"Iya sih keliatan, kalau ketemu di kantin bawaan nya tu anak cengengesan mulu ya kalau ketemu lu, tapi lu suka juga?"

"Ya kagak dong"

"Oh iya, tipe lu kan anak basket kan?"

"gimana? maksudnya?" aku pura-pura amnesia di depan meita.

"hmm, jaim ah lu. Dari kemarin kan merhatiin mulu si taka taka itu" 

what the hell

"Ya kemarin kan gak sengaja liat doang mei ya ampun"

"iya deh iyaaa"

Karna meita sudah mulai ngelantur, lebih baik aku pulang saja, udah jam 5 pula.

"Balik dulu ah, makin ngelantur lu omongan nya"

"yeee, ngambek"

Rumah meita memang tidak terlalu jauh dari rumahku, tapi aku harus naik angkutan umum satu kali, hanya berjalan sedikit keluar dari perumahan langsung bisa ditemui angkutan umum, tapi sayangnya menjelang magrib sedikit sulit untuk mencari angkutan umum. terpaksa aku harus menunggu sedikit lebih lama.

Karna angkutan umum yang ditunggu tidak kunjung muncul aku memutuskan untuk  berjalan di sisi arah kanan jalan, sambil meilirik ke arah jalan siapa tau angkutan yang ditunggu telah lewat. 

*Bip* Bunyi sms masuk

"udah nyampe sam?" ternyata sms dari meita.

"belom ni, masih nunggu angkot kalau udah magrib rada susah ya"

"emang sam, apa mau gue anter aja?"

"Kagak usah, ni lagi jalan biar dapet angk--

"aduh..." kata ku kesakitan dan langsung duduk terjatuh

Belum selesai aku membalas pesan meita, aku ternyata terserempet motor dari pinggir oleh seseorang, sosok nya ga asing, masih memakai seragam sama sepertiku. Loh? dia kan--

"kalau lagi jalan, yaudah fokus jalan aja gausah sambil sms-an" celetuknya sambil menepikan motornya lalu turun dari motor untuk menolongku

"hehe iya nih, sorry" ketika tangannya hendak menyentuh untuk menolong, 

"eh, gapapa ko, asli ni. aku bisa bangun sendiri" 

"Tangan lu lecet tuh, yakin gapapa?"

"Iya iya yakin ko yakin,"

"Maaf ya ga sengaja nyerempet lo'

"Iya gapapa salah aku ko, yaudah pulang duluan ya, daaah" buru-buru aku melambaikan tanganku karna ada angkot yang melintas. 

Setelah duduk dengan tenang diangkot, aku membalas pesan dari meita yang belum di balas. menghapus huruf-huruf yang sempat diketik.

"Udah diangkot nih, tebak tadi gue diserempet siapa?"

"lah lo ko bisa diserempet? sama siapa? anjir lu gapapa?"

"gapapa dong ni udah angkot, gue diserempet taka"

"lah? udah gitu doang?"

"maksudnya gimana?"

"ga dianter balik sekalian sebagai pertanggungjawaban?"

"hah? gak dong, salah gue lagian"

"Tapi ko lo happy?"

Tapi ko aku seneng? hah? bentar? masa?

"enggak ko, ngaco lo. udah ah"

Aku sama sekali tidak happy, aku itu gerogi. Iya kan? karna belum pernah diserempet orang ganteng? oh tidak. aduh apaan sih.

*Bip*

Satu notifikasi masuk dari facebook. Satu permintaan pertemanan. 

"Angga Bimantaka"

oh my lord.

Sebagai manusia penuh kejaiman, lebih baik nunggu aku sampai dirumah baru deh aku accept. Ya itu jalan terbaik. setelah itu? ya stalk. ya kan? tapi ngapain?

 Setelah turun dari angkot, mata ku masih terpana pada nama yang muncul dilayar handphone ku. kenapa dia? kenapa? ada apa? sedikit rasa pede menghampiri. Selepas mandi, ku pegang lagi handphone ku. Sedikit ragu untuk menekan tombol accept. tapi dengan rasa penasaran ku yang tinggi, akhirnya... aku aku meng-accept permintaan pertemanan tersebut.

oh my lord. dua menit kemudian setelah aku meng-accept pertemanan itu. Sebuah inbox muncul dilayar halaman facebook ku.

"Sorry ni bener yang tadi gue serempet dijalan bukan?" 

duhhh....

"Iya bener, ada apa ya?"

"kayaknya ni novel punya lu jatuh. gue simpen ya, besok ketemuan dikantin. besok gue kabarin. see ya. sam"

"lah iya, novel baru gueeee"

singkat. padat. jelas. sialan, kirain ada apa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 25, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Heart, Please Listen to My BrainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang