Revano Gevandra. Cowok yang terkenal akan pesona nya yang membuat para kaum hawa
Tak bisa kedip saat melihatnya. Wajahnya yang kebulean, hidung yang mancung, bibir yang seksi, tubuhnya yang atletis, sikapnya yang sweet kesetiap cewek membuat siapa saja jatuh cinta ke padanya.Kini cowok berwajah tampan itu berjalan menuju ruang kelasnya. Ia yakin saat ini sudah telat untuk mengikuti pelajaran pertama. Namun ketika ia ingin belok ke lorong kelasnya ia tidak sengaja tertabrak oleh seseorang.
"Kalo jalan pakek mata dong!" Ucap nya dengan nada kesal.
"Yang ada jalan itu pakek kaki! Mata cuman digunakan untuk melihat!" Jawabnya dengan ketus.
Revano pun langsung melihat siapa orang yang berani berbicara ketus kepadanya.
"Lo, gak tau siapa gue?" Tanya Reyvano
"Gak!" Jawabnya dingin.
"Owhh, Yaudah kenalin gue Revano Gevandra cowok tertampan di sekolah ini sekaligus most wanted di Vandra School" ucap Revano dengan mengangkat tangannya dan mengedipkan matanya.
"Oh! Gak nanyak gue!" Jawab Melva langsung melenggang pergi tanpa membalas uluran tangan sang cowok.
"Cold Girl" batin Revano dengan senyum manisnya.
Sesudah sampainya Revano di depan kelasnya ia langsung saja masuk tanpa memperdulikan tatapan tajam dari bu Butet guru kimia.
"Dari mana saja kamu evan? Jam segini baru masuk ke kelas?!!" Tanya bu teti atau sering disapa bu butet
"Ibu ngomong sama saya?" Tanya Revan sok polos.
"Iyalah! Siapa lagi murid yang terlambat kalo bukan kamu!" Ucap bu Butet menahan marahnya.
"Yaa saya tau bu, tapi kan nama saya itu Revano Gevandra bukan Evan!" Ucap Revan santai.
"Itu hanya singkatan Revano! Yasudah sana kamu duduk ke kursi kamu! Dan buka buku paket halaman 159." kata bu Butet.
Perkataan bu Butet tidak dihiraukan oleh Revano, ia malah memasang earphone dan menyetel musik You are the reason-calum scott sambil membayangkan gadis yang ia tabrak tadi pagi.
🍁🍁🍁🍁
Masih dengan perasaan kesal Melva berusaha untuk tidak memikirkan cowok yang menabraknya di dekat lorong kelas. Karena hanya membuat Melva kesal setengah mati.
Ia berjalan menelusuri koridor mencari letak ruang guru berada. Tak lama ia menemukan ruang yang bertulis Teacher Room. Melva segera memasuki ruangan tersebut dan langsung menemui guru tata usaha.
Melva langsung menuju ruang yang bertulis tata usaha dan menyampiri guru tersebut.
"Permisi bu, saya murid baru, pindahan dari Bandung." Ucapnya Melva."Oh, iya saya sudah tahu dari kepala yayasan. Nama saya ibu Tera saya wali kelas kamu, baik mari ibu antarkan kamu ke kelas XI IPA 1" tutur bu Tera.
"Iya bu." jawab Melva dingin.
🍁🍁🍁
Di sepanjang koridor menuju kelasnya Melva hanya bisa berharap semoga ia tidak sekelas dengan orang yang aneh-aneh.
Setibanya Melva dan bu Tera di depan kelas XI IPA 1 bu Tera langsung masuk dan meminta izin kepada guru yang sedang mengajar untuk memperkenalkan siswi baru.
"Selamat pagi anak-anak. Hari ini kelas kalian akan kedatangan murid baru pindahan dari bandung. Silahkan perkenalkan dirimu." Ibu Tera mempersilahkan Melva untuk memperkenalkan dirinya.
"Saya Melva Regatha Carson, bisa di sapa Melva." Ucap nya dingin.
Gilakk cantik banget tuh akbar ( anak baru )
Yaampun jadi cewek gue mau ya!!
Bagi no hp nya dong
Cantikan cewek gue masih
Dih sok cantik!
Sok cold girl banget sih!
Begitu banyak cibiran yang dilontarkan kepada murid-murid Ipa 1, ada yang menyukainya, ada yang tidak suka bermacam-macam pendapat yang di keluarkan. Namun itu tidak diambil pusing oleh Melva, toh yang bayar uang sekolah kedua orang tuanya bukan uang orang lain.
"Ehh Rin, itu bukannya Melva ya sahabat Sd kita, yaampun gak nyangka gue dia pindah ke jakarta lagi semenjak dia pindah ke bandung." Ucap Nia bahagia.
"Masa ia sih Nin, beda banget njir dulu kan dia pendek" ucap Karin masih tak percaya
"Ehh, peak itu dia masih pendek juga kali! Noh liat sepatu nya!" perintah Nia
"Hahaha ia ber hak ternyata." jawab Karin.
Langsung saja Karin dan Nia melambai-lambaikan tangan ke arah Melva supaya mengenali mereka. Melihat itu Melva langsung ingat kalau mereka adalah sahabat Sd nya.
"Hmm..segitu saja Melva perkenalannya?" Tanya bu Tera.
"Iya bu" jawab nya dingin.
"Ya sudah kalau begitu, kamu duduk di samping nya Karin ya!" Ucap bu Tera dan hanya mendapat anggukkan dari Melva.
Melva pun menuju tempat duduknya, untung nya tempat duduk kelas nya tidak berpasang-pasangan dan Melva juga beruntung duduk di sebelah Karin dan Nia sahabatnya.
"Gak nyangka gue Mel, akhirnya kita bertiga ngumpul lagi kek dulu" ucap Nia senang.
"Guee jug..." ucap Karin terputus karena guru yang mengajar kelas nya langsung menegur dan langsung melanjutkan pelajaran fisika.
Melva yang melihat itu hanya bisa tertawa lewat senyum manisnya dan berharap semoga mereka bisa menjadi sahabat yang baik dan tidak bermuka dua.
----------------------------------------------
⏩ gimana chapter kali ini seru gak? Kalo seru coment and vote nya yaa
⏩ maaf yaa baru publish ceritanya kan udah pada tau alasan nya apa
⏩ Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang melaksanakannya yaa termasuk author juga.😊
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Senior
Teen Fiction"Lo serius Mel, gak suka sama kak Revan?" Tanya Karin. "Gak..." "Sriuss! Demi apa?" Timpal Nia "Demi pak Tole yang ganteng nya kayak Bopak Castello" jawab Melva santai. "Gue rasa urat cinta lo udah putus deh Mel! Periksa gih sana!" Ucap Karin. "Iya...