Ketika saat di perjalanan. Rein maupun Nanta sibuk dengan pikirannya masing - masing.
Tidak membutuhkan waktu lama,akhirnya keduanya sampai di taman. Mereka turun dari motor dan langsung melangkah memasuki taman yang cukup indah dan luas.
Mereka berjalan memasuki taman dengan Nanta yang berjalan di depan Rein.
"Nan, kita mau ngapain disini?" tanya Rein karna sedari tadi ia bingung kenapa tiba - tiba Nanta mengajaknya ke taman.
Nanta pun melihat ke belakang tempat Rein berada. "Jalan - jalan" ucap lelaki itu singkat dan melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti karna pertanyaan gadis itu.
Mereka berdua mencari tempat duduk di taman tersebut. Karna ini sudah hampir petang taman belum seberapa ramai, karna biasanya jika malam hari taman ini ramai pengunjing yang menyukai lampu kerlap - kerlip yang sangat indah.
Nanta dan Rein duduk di salah satu bangku taman. Tidak ada percakapan diantara mereka berdua. Ntah lah mungkin mereka sedang memikirkan bagaimana caranya lihat bintang di sore hari. Dasar bodoh mana ada bintang di sore hari!
Karna bosan akhirnya Rein membuka suara dan berniat untuk bertanya lagi kepada lelaki yang disampingnya ini. Apa tujuan ia membawanya ke sini!
Rein tersentak kaget karna tidak menemukan Nanta di sampingnya. Ia mencari Nanta ke kanan dan ke kiri nya, bahkan ia pun mencari Nanta hingga ke bawah kursi panjang yang ia duduki. Memangnya Nanta tikus!
Nanta lalu berjalan mendekat ke arah gadis itu. Nanta datang dengan membawa dua cup es krim yang ada di tangan kanan dan kirinya. Ia Nanta tadi pergi untuk membelikannya es krim kesukaan gadis itu.
"Nih" ucap Nanta sambil memberikan cup es krim vanilla kepada gadis itu.
"Terima kasih" ucap gadis itu dengan senyum kecil.
Nanta mengangguk dan Nanta mulai memakan es krim itu dengan tatapan ke depan melihat orang yang berlalu lalang di depannya.
"Nan?" ucap gadis itu kepada Nanta yang sedang sibuk memakan es krimnya.
"Hm" jawab Nanta dengan deheman aja.
"Kita pulang kapan?" tanya gadis itu.
Nanta tersentak kaget dan menoleh ke arah gadis itu. Gadis itu hanya tersenyum sambil memperlihatkan gigi putihnya.
"Maunya kapan?" Nanta berbalik bertanya.
"Sekarang aja, yuk?" ajak Rein.
"Yaudah, Ayok!" jawab Nanta, dan mereka pun meninggalkan taman itu.
•••
Rein sekarang sedang berada di balkon kamarnya. Ia memikirkan Nanta yang tiba-tiba saja aneh. Mungkin ia salah makan pikir Rein.Tiba-tiba ponsel Rein berdering menandakan ada telpon masuk, ia pun mengambil ponselnya yang ada di atas meja, ia melihat siapa yang menelponnya jam segini? Mungkin orang gak ada kerjaan, pikir Rein.
Nanta. Nama itu yang di eja oleh Rein saat melihat ponselnya tanpa pikir panjang Rein langsung mengangkat telpon tersebut daripada tambah nyaring dan membangunkan satu kampung karna ponselnya tidak berhenti berbunyi.
Percakapan di telpon.
Nanta
WoyRein
Apa? Bukannya salam atau apa ini malah woyJawab Rein sewot karna menurut Rein itu kurang sopan dan menjengkelkan.
Nanta
Wihh jangan marah-marah dong. Nanti cepet tua haha.Rein
Kampret. Ada apa lo telpon gue?Nanta
Kangen gue sama loBagai tersambar petir di senja hari. Rein rasanya ingin teriak saat mendengar Nanta berbicara seperti itu kepadanya.
Rein
Lebay lo tayik hahahNanta
Yehh serius monyet. Besok berangkat bareng ya nyet.Rein
Iye. Biasanya juga berangkat bareng. Udah gue mau tidur bye.Tanpa menunggu jawaban dari Nanta. Rein langsung memutuskan telpon secara sepihak. Rein memasuki kamarnya dengan wajah yang terus tersenyum. Seperti orang gila saja Rein ini!
Rein lalu merebahkan dirinya di atas kasur dan mulai mematikan lampu untuk mulai berkhayal jika suatu waktu ia menikah dengan Nanta. Dasar tukang tidur dan mimpi si Rein ini.
Maap ya baru updte dan maap jg sedikit krna lg sibuk masalah sekolah. Nanti bakal updte lg kokk tenang gaes:v
KAMU SEDANG MEMBACA
Teka - Teki
HumorCerita ini sudah berakhir bahkan endingnya aja belum tau seperti apa:)