3. Membingungkan

13 3 0
                                    

Bell istirahat telah berbunyi 5 menit yang lalu. Nanta,Leonard,Rein,dan Amanda sudah berada di kantin. Nanta yang mendengar bell istirahat berbunyi,ia langsung keluar dari kelasnya sambil menarik tangan Rein. Mungkin dia sudah kelaparan karna pelajaran matematika dari bu Novi yang rumit hari ini, padahal ia selama pelajaran hanya bermalas - malasan.

"Mau pesan apa nih?" tanya Amanda menawarkan diri untuk memesan makanan untuk semuanya.

"Gue nasi goreng sama es teh manis aja." jawab Nanta cepat.

Amanda mengangguk, "Lo, Rein, Leonard?" tanya Amanda kepada dua orang selain Nanta yang sudah seperti orang yang ingin mati saja.

"Samain aja semua" ucap Rein. Dan ia mendapat anggukan kepala dari Leonard yang menandakan bahwa ia setuju dengan Rein.

Amanda pergi untuk memesan makanan ia dan teman - temannya. Rein melihat Nanta yang berada di depannya karna saat ini Nanta duduk berhadapan dengannya, Nanta bersama Leonard temannya, sedangkan ia duduk bersama Amanda.

Rein memberanikan diri untuk bertanya kepada Nanta. Kenapa tadi pagi ia pendiam? Kenapa ia tidak menjawab panggilan dari Rein? Ananta kenapa?. Semua kalimat itu terngiang di kepala Rein sambil melihat objek yang ia pikirkan di depannya yang sedang asik mengobrol dengan temannya itu.

"Nan" panggil Rein.

Nanta menoleh kepada Rein, "Apa?" jawab Nanta.

Hmmm, ituu.." Rein menggantungkan ucapannya.

Nanta menghernyit bingung. Kenapa gadis ini?, Apa dia sakit?, bukannya ia baik - baik saja. Nanta bertanya pada dirinya sendiri.

"Kenapa?" tanya Nanta.

Rein belum menjawab pertanyaan dari Nanta. Amanda sudah kembali dengan nampang yang berisi makanan mereka. Mereka langsung memakan makanan itu dengan diam tanpa ada percakapan.

••••

Bell masuk berbunyi, mereka ber- empat bergegas kembali ke kelas, sebelum masuk ke kelas mereka membayar makanannya terlebih dahulu yang sudah dibayar oleh Leonard dengan uang Nanta.

Leonard duduk di kursinya dengan nyaman, "Nan" panggil Leonard. Karna ia sudah melihat bahwa temannya itu sudah duduk juga di kursi sampingnya.

Nanta menoleh, "Hmm" jawab Nanta dan kembali menoleh untuk melihat ke depan.

Hening dan tidak ada lagi suara dari Leon terdengar di telinga Nanta, ia pun kembali menoleh kepada teman sebangkunya itu dan ia terkejut bahwa Leon dari tadi tidak memperhatikan guru di depan yang sedang menjelaskan fisika.

Nanta penasaran dengan apa yang sudah menyita perhatian temannya itu pun. Kemudian ia ikut melihat arah pandang Leon dan ia pun kembali terkejut. Ia memandangi Rein, mungkin sebentar lagi matanya akan keluar karna ia tidak berkedip walau hanya sekali.

"Woy, Rein. Leon ngeliatin lo terus tanpa ngedip" teriak Nanta dan mendapat tatapan tajam dari sahabatnya.

Rein dan Amanda yang sedang menulis catatan yang ada di papan tulis, langsung mengalihkan pandangannya ke arah Nanta yang di sampingnya.

Rein menghernyit bingung menatap Nanta dan Leon yang berada di sebelahnya.

"Apa?" ucap Rein sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Enggak, Rein. Ini si Nanta Ngaco ngomongnya" ucap Leon gugup dan sesekali menatap tajam Nanta yang seperti nahan untuk pipis.

"Oh" gumam Rein dan dapat di dengar oleh yang lainnya.

••••

Bell pulang sudah berbunyi. Siswa - siswi SMA Bhakti Surya mulai berhamburan untuk pulang ke rumah masing - masing atau untuk berjalan - jalan bersama teman - temannya.

Tidak lain dari yang lainnya, kelas XI Mipa 4 pun begitu, kelas Rein sudah sepi karna yang lainnya sudah bergegas untuk pulang ke rumahnya.

Saat Rein sudah tiba di parkiran. Tiba - tiba ada yang memanggilnya. Rein pun menoleh mencari siapa yang memanggilnya dan ternyata yang memanggilnya itu adalah Nanta yang sedari tadi sudah ia tunggu untuk pulang bersama.

"Lama banget si lo!" kesal Rein.

"Sorry, tadi gue ada panggilan alam" ucap Nanta sambil memperlihatkan deretan gigi putihnya.

"Yaudah, ayok!" ajak Rein.

Ketika Rein akan mengambil helm yang ada di motor Nanta. Tiba - tiba saja ada yang memegang tangannya, ia kaget dan menoleh ternyata Nanta lah yang memegang tangannya.

"Apa?" tanya Rein sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Ke taman dulu yok!" ajak Nanta kepada Rein.

Rein kaget, "Tapi, Gue belum izin ke mamah" ucap Rein karna memang ia belum izin kepada mama nya. Ajakan Nanta yang mengajaknya ke taman adalah ajakan tiba - tiba.

"Udah tenang, Gue udah izin ke nyokap lo, katanya iya" ucap Nanta karna tadi ia sudah meminta izin terlebih dahulu kepada mama orang yang ia sayangi itu.

Rein mengangguk dan mereka langsung naik ke motor untuk pergi ke taman.

Maap ya gaes, segini duluu jangan lupa vote dab komennya ya gaess ❤

Teka - TekiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang