"Mau pulang bersamaku?"
"Aku sepertinya pulang dengan Bambam saja. Chaeng saja yang ikut denganmu." Kata Lisa lalu menepuk pundak Lim dan pergi.
Terjadilah suasana canggung antara Lim dan Rose.
"Emm..Lim? Kau jadi...mengantarku pulang?" Tanya Chaeng ragu.
Lim mengangguk lalu tersenyum canggung.
"Ten...tentu saja jadi. Ayo naik ke motorku."
Rose mengikuti Lim ke parkiran lalu naik di motor besar Lim.
"Rose? Pegangan yang erat ya? Aku mau ngebut soalnya."
"Kenapa ngebut?"
"Takut keburu hujan. Nanti kamu sakit gimana?"
Rose tersenyum.
"Baiklah." Kata Rose lalu memeluk Lim.
Deg.
Jantung keduanya berdetak dengan sangat cepat.
"Lim? Kenapa tidak jalan?" Tanya Rose.
Lim tersadar.
"Ah iya. Pegangan ya." Kata Lim lalu mulai menjalankan motornya.
***
"Makasih tumpangannya. Hati hati di jalan, Lim." Kata Rose lalu melambaikan tangannya dan masuk ke rumahnya.
"Sayang? Dimana Lisa?" Tanya mama Rose.
"Bukan Lisa yang mengantarnya, ma." Kata kakak Rose yang tiba tiba datang entah dari mana.
"Lalu siapa?"
"Itu...-"
"Pacarnya tuh pasti."
"KAK!!"
"Hahaha. Benarkan?"
"Nggak kali. Dia itu....-"
"Gebetan." Potong Alice, kakak Rose.
"Kakak ih! Dari tadi di potong mulu. Tadi yang antar itu-"
"Jujur aja." Potong Alice lagi.
"Kak! Tadi yang antar itu Lim. Lim itu sepupu Lisa. Gimana sih?" Kata Rose kesal.
"Hahahahaha. Jangan kesal seperti itu, Chaeng. Nanti kalau kau jatuh cinta pada- aww!!"
Rose mencubit kakak kesayangannya itu.
"Sudah sudah. Chaeng masuklah ke kamar mu. Istirahat. Sementara Jiyoung, bantulah mama menyiapkan makanan." Kata mama Rose melerai kedua putrinya.
Rose berjalan ke kamarnya lalu tiduran di kasur kesayangannya.
Ting!
Ponselnya berbunyi.
~Limario added you~
'Dari mana Lim tau akunku? Ah! Pasti dari Lisa.' Batin Rose.