Pukul 20:00
"Haii, aku claire. Aku umur 8 tahun, apa kamu mau berteman denganku?" ucap seorang anak gadis yang berbicara boneka kesayangannya di ruang tamu.
"Claire. Bisakah kau berhenti mengajak bicara bonekamu itu?" sahut kakak perempuan Claire.
"Kak, dia yang mengajakku bicara".
"Jangan ngaco".
"Hiiishh, setidaknya aku tidak berbohong" tegas Claire.
"Halu anak kecil" jawab kakak Claire sambil beranjak pergi.
"Apa? Kau berbisik padaku apa? Katakan sekali lagi!" ucap Claire sambil mendekatkan telinganya.
Satu jam kemudian....
"Claire.... Claire.... Claire" kakaknya mencari Claire di tempat bermainnya tadi yaitu di ruang tamu. Tapi dia tidak menemukannya disana, kakak Claire mencoba naik ke lantai atas menuju kamar Claire. Yah, ada Claire disitu sedang tidur dengan memeluk bonekanya.
"Oh, tidur rupanya" kakak Claire menutup pintu kamar.
"Braaaaaakkk!!! Braaakkkk!!! Braaakkkk!!!" suara itu muncul ketika kakak Claire hendak melangkahkan kaki meninggalkan kamar Claire. Suara itu seperti orang sedang menghantam sesuatu dibalik pintu kamar Claire.
"Claire, kau tidak papa? Hey, kenapa dikunci?" Pintu kamar Claire tiba-tiba terkunci, dan beberapa saat kemudian kakak Claire dikejutkan dengan lepasnya gagang pintu kamar Claire dengan masih disertai suara hantaman sesuatu, tapi ini jika ini benda pasti jelas bukan benda biasa.
"Claire, ada apa?" Kakak Claire mencoba mengetuk pintu lalu melihat lewat lubang gagang pintu yang sudah terlepas tadi. Jantung kakak Claire berdetak lebih cepat seketika saat dia melihat wujud adiknya berubah darastis, wajahnya sangat mengerikan, matanya merah darah, dan taringnya menjulur keluar saat dia menyeringai. Kakak Claire bergidik, dia mengusap-usap matanya, dan memberanikan diri melihat kembali.
Saat melihat kembali, Claire sudah tidak ada di depannya. Dia melihat di lubang itu dan menengok di sekitarnya tapi tidak ada siapa-siapa, dan tiba-tiba suara itu terdengar lebih keras.
"Braaaaaaaakkkk!!!!" Kakak Claire menoleh dan berteriak sekuat-kuatnya setelah melihat mata merah itu tepat di lubang gagang pintu dengan lumuran darah yang mengalir dari atas. Dia menyadari suara tadi adalah hantaman keras dari kepala adiknya.
Kakak Claire berlari masuk ke dalam kamar dan menguncinya. Dia mencoba menghubungi orangtuanya yang masih ada diluar rumah. Tapi papanya tidak menjawab, lalu berlanjut ke mamanya.
"Halo ma" ucap kakak Claire dengan suara gemetar.
"Ada apa" sahut mamanya dengan nada sinis.
"Ma, Claire... Claire, bisakah kau menyelamatkan dia? Aku tidak tau apa yang terjadi, tolong kembalilah, selamatkan dia".
"Dia tidak akan kenapa-kenapa, lagi pula dia hanya butuh kamu".
"Maksutnya a-" belum selesai berbicara tapi telepon sudah mati. "DIA siapa? Claire? Atau siapa?" batinnya.
"Brakkk!! Brakkk!! Brakk!!" Suara hantaman kepala itu tiba-tiba mengarah ke pintu kamar kakak Claire.
"Bukaaaaa" ini bukan hantaman atau apa, tapi suara mengerikan dengan geraman keras dari balik pintu.
"Kau apakan adikku" tanya kakak Claire dengan nada ketakutan.
"Bukaaaaa" lagi dan lagi suara itu.
Kakak Claire tidak menyahut sama sekali. Lalu suara hantaman kepala terdengar lagi, kali ini lebih keras, sampai mampu membuka pintu kamar. Darah di dahi Claire keluar terus menerus tanpa henti, ada retakan diarea dahi, rahang pipi dan sekitar mata juga. Kakak Claire melihat jelas itu."Kau mau apa?" tanya kakak Claire dengan ketakutan.
"Aku kiik kiik kiik, aku tentu saja ingin berteman denganmu" suara tawa yang mengerikan dan ajakan tak masuk akal.
"AKU TIDAK MAU" tegas kakak Claire dengan memberanikan diri.
"Oh ya? Tapi kau mau minta pertolongan siapa" dia menatap kakak Claire dengan tatapan tajam berlumuran darah dan senyum seringai menakutkan itu.
Kakak Claire berlari dan membuka jendela dan seperti tidak ada seorangpun tetangganya yang ada dirumah, semua lampu mati, hanya lampu pinggir jalan yang menyala. Keringat dingin keluar perlahan, jantungnya berdetak lebih cepat lagi. Perlahan dia membalikkan badan dan tiba-tiba gigi tajam menyeringai itu datang dan menusuk leher kanan kakak Claire, hingga merobek setengah dari lehernya. Seketika kakak Claire terjatuh dari jendela kamar, dan terlempar keluar.
"Padahal aku hanya ingin kau menjadi bonekaku seperti yang lainnya bocah bodoh" geram dia dengan seringai menakutkan itu.
Bagaimana jika kamu punya boneka yang berambisi menguasai jiwa anggota keluarga dan semua tetanggamu, apa yang kau lakukan kalau kau orang terakhir yang akan dijadikan bonekanya (budaknya)?.
[END]
KAMU SEDANG MEMBACA
HOROR STORY
TerrorBeberapa cerita pendek seram, kejam dan pembunuhan yang mungkin kalian juga pernah mengalaminya.