back and change

142 18 6
                                    

Rivaldo pov


"aldo...grandpa janji bakalan kasih kado terbaik buat kamu di umur 17 ini boss"itu kata yang sangat aku ingat dari grandpa.

Aku berharap itu kado luar biasa,jika grandpa hanya memberikan kado yang dibeli lewat uang,hemm mungkin aku tak akan menerimanya lagi.

Hari ini tepat tanggal 19 januari,tanggal  dimana aku telah terlahir di dunia ini.setidaknya itu lah yang dikatakan grandpa saat aku bertanya tanggal lahir ku.

Entah kenapa aku tak menginginkan hari ini sebenarnya.mungkin grandpa akan mengundang teman temannya lagi.ulang tahun ku terakhir dirayakan saat umur 7 tahun,setelah itu grandpa tak memaksaku untuk merayakannya lagi.
Namun entah mengapa granda memaksaku untuk mau merayakan ulang tahunku ke 17 ini.ku harap tak mengecewakan.
Saat ini grandpa terlihat lelah,dan gelisah.
"are you okay grandpa?"tanya ku datar dan dingin.sebenarnya aku khawatir,tapi aku tak tahu cara mengepresikannya.
"boss.....sorry,sepertinya kado mu akan datang terlambat"ucap grandpa lesu.
"i'm not need your gift grandpa,i'm just need you "ucap ku serius,namun grandpa langsung memelukku erat.
"thank's boss"ucap grandpa.

Entah apa yang spesial dari sebuah ulang tahun.menurutku itu hanya buang buang waktu.
Sekarang aku akan mencoba membujuk grandpa mengijinkan aku kuliah dengan bebas.maksudku tidak dirumah lagi.
Yah grandpa tak pernah mengijinkan aku sekolah di luar rumah.setidaknya aku berharap kalian tau arti home scholing.supaya aku tak perlu menjelaskannya lagi.

"grandpa....i'm so very need gift for you "ucapku dan grandpa mendadak cemas kembali.
"maaf boss kadonya sekarang sedang dicari"ucap grandpa yang terlihat gelisah.
"not grandpa.aku ingin sebuah tiket kebebasan.ku harap grandpa mau mengijinkan ku memilih universitas yang ku inginkan.aku tak ingin home schooling lagi"ucapku sedikit memohon.
"kau yakin?"tanya grandpa.
"sangat yakin grandpa"ucapku yakin.
"baiklah jika itu keinginanmu"ucap grandpa.

Aku perlahan berjalan menjauh dari ruang tamu,menuju ruang surgaku.yah kamarku yang penuh keheningan.

"yah itu terdengar bagus roy,kau yang terbaik.bawa richard dan riando sekarang.kita akan sedikit bermain main dengan si penghianat richard hahah"tubuhku seakan terbawa untuk berbalik melihat grandpa.

Apa yang tadi dia katakan?

Richard??

Riando???

Siapa orang orang itu?

Mereka terdengar akrab di telingaku.tapi siapa yang peduli.semuanya tau sikap cuek ku.

***
Author pov
"aldo...keluar boss kado mu telah datang"ucap jacksen memanggil aldo.
Kemudia terlihat aldo keluar dari dalam kamarnya,dengan pakaian yang membuat dia terlihat sangat tampan bak dewa yunani.

Kemudia terlihat aldo keluar dari dalam kamarnya,dengan pakaian yang membuat dia terlihat sangat tampan bak dewa yunani

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yah Setidaknya aldo masih ingat cara tersenyum.
Jacksen balas tersenyum pada cucunya itu.
Mereka berjalan menuju ke arah ruang tamu.
Hanya ada bodyguard jacksen dan

Because I Choice My PsychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang