2. Langit

121 25 16
                                    

Langit adalah hal yang terindah bagi Alana, menurutnya menatap langit bisa mengurangi rasa beban yang ada dipikirannya.

15 menit yang lalu, sesudah menikmati makanan di kantin tadi, Alana pamit untuk jalan ke taman yang tadi sempat Alana lihat. Alana jadi memutuskan untuk duduk di bangku taman sendirian, sambil menikmati sejuknya angin dan indahnya langit siang hari.

Jika langit saja bisa sebiru ini, kenapa aku gak bisa sebahagia orang lain.

Alanapun menundukkan kepalanya, begitu banyak beban yang ia tanggung di kedua pundaknya. Begitu banyak paksaan yang ia alami dalam hidupnya. Muak.

"Alana cuman pengen hidup seperti biasa tanpa adanya amarah dan rasa egois dari orang lain"

***

"Bro, cewek yang di kantin tadi cakep gak sih?" Tanya Evan sambil meletakkan tangannya di pundak Arlo.

"Asli weh, keknya dia murid baru gak sih? Soalnya mukanya asing" ucap Baskara sambil meletakkan kedua tangannya di depan dadanya.

"Namanya Alana Ainsley Adijaya" ucap Nathan yang membuat semua orang menatap dirinya dengan wajah yang penuh tanda tanya.

"Kok lo tau?" Tanya Aldero yang membuang puntung rokoknya ke sembarang arah.

"Gk sengaja denger tadi" jawab Nathan dengan santai.

"Namanya cantik kek orangnya anjay" ucap Arlo sambil menyenggol bahu Baskara.

"Kenapa sih ah" Baskara balik menyenggol bahu Arlo.

"Kode nih loh, dekettin lah" ucap Evan sambil merangkul pundak Baskara.

"Jangan" ucap Nathan sambil memainkan handphonenya.

"Kenapa?" Tanya Aldero sambil menatap Nathan.

"Ehem jangan jangan Nathan naksir sama Alana ya" ucap Baskara sambil meledek Nathan.

"Gak. Dia anak baru, jangan bikin dia risih" jawab Nathan yang fokus dengan handphonenya.

"Gue kira lo suka sama tuh anak baru" ucap Aldero sambil berdiri.

"Ngga"

"Anjay, babang Nathan keren sekali" ucap Evan sambil menepuk pundak Nathan.

"Gue balik ke kelas" Alderopun bangkit berdiri dan berjalan menuju kelasnya.

Di saat Aldero lewat depan lapangan, ia tak sengaja berpapasan dengan seorang siswi yang sangat tidak ingin Aldero lihat.

"Aldero, ada hal yang harus kita omongin" ucap siswi bername tag Olivia Ranggaini

"Apa lagi sih?" ranya Aldero yang emosinya semakin memuncak.

"Gue cinta sama lo, semua orang tau akan hal itu Al. Kenapa sih lo selalu tutup kuping dan mata?" jelas Olivia sambil berusaha memegang tangan Aldero.

Dengan cepat Aldero langsung menjauhkan dirinya dari Olivia supaya tidak tersentuh oleh tangannya.

"Plis deh, gue jijik sama cewek yang kek lo gitu" ucap Aldero dengan penekanan di setiap kalimatnya.

ALDEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang